08

101 15 14
                                    

Jay menggeliat dalam posisi tidur, rasanya seperti ada yg menggerayangi wajah dan juga lehernya. Pria itu sedikit membuka matanya untuk melihat siapa gerangan yg berada di depannya, dengan mata yg masih berat dia melihat Anna sedang mengecupi pelan wajahnya sambil tersenyum.

Melihat hal itu Jay jadi ikutan tersenyum, dia balas menarik Anna ke dalam dekapannya.

"Apa yg merasukimu ? Tumben kau melakukannya tanpa kuperintahkan" ucap Jay dengan suara paraunya.

"Sejak kapan aku perlu perintahmu untuk melakukan hal ini ?" balasnya yg membuat Jay mengernyit.

Jay membuka mata, tubuhnya bergeser menjauhi sosok yg sedang di peluknya.

"Kenapa ? mengapa kau melihatku seperti itu ?" ucap wanita di hadapannya.

Tunggu sebentar, bukankah tadi Anna berada di dalam dekapannya mengapa saat membuka mata berubah menjadi sosok Alayna, pikir Jay.

"Jay ada apa ? kau membuatku takut" ucap Alayna.

Jay mengerjapkan matanya lalu menggeleng.

"Belum ada seminggu mengapa kau sudah pulang ?"

"Mengapa nada bicaramu terdengar seperti kecewa melihat kepulanganku ?" ujar Alayna dengan muka tertekuk lalu bangkit dari posisinya menjauhi Jay.

"Bukan begitu maksudku, biasanya jika kau pergi, kau selalu seenaknya menambah hari dan tidak mentepati janjimu kepadaku" balas Jay.

Alayna hanya tersenyum menampilkan gigi-giginya, dia langsung memeluk Jay dari belakang.

"Aku merindukan suamiku" sambil mengecup leher Jay.

Sedangkan Jay hanya diam saja, entahlah semenjak mendapatkan mainan baru dia seperti sudah tidak tertarik dengan Alayna.

Ditambah wanita itu sering sekali menomor duakan dirinya yg menambah rasa malas dalam dirinya, Jay melepas kalungan lengan Alayna di lehernya.

"Aku harus siap-siap ke kantor" Jay bangkit yg dibalas kerutan di kening Alayna melihat sikap suaminya yg terasa dingin.

Anna berdiri di samping meja menyiapkan sarapan, dia melihat Jay yg baru turun dan juga Alayna di belakangnya. Anna langsung buru-buru menyelesaikan pekerjaannya, pasutri itu duduk di meja makan menikmati sarapan mereka.

Alayna berseri-seri menceritakan tentang keseruannya selama berlibur yg ditanggapi acuh tidak acuh oleh Jay, pria itu hanya mengangguk sambil sesekali melirik Anna dengan tatapan penuh kepemilikkan.

Setelah selesai sarapan, Alayna beranjak dengan langkah ringan menuju kamar, menyisakan Jay diruang makan seorang diri.

Jay bangkit perlahan mencoba untuk mencari keberadaan Anna, pria itu tersenyum kecil saat menemukan gadis itu tengah merapihkan alat makan.

"Anna" panggil Jay lembut namun tegas, "Kita perlu bicara sebentar" lanjutnya sambil menggenggam tangan Anna dan membawa nya ke bagian terdalam dapur.

Anna sudah merasa cemas, takut jika dilihat oleh pelayan lain atau yg lebih parahnya lagi Alayna, namun dia tidak bisa melawan.

"Ada apa, Tuan ?" suaranya bergetar, mencerminkan kecemasannya.

"Kehadiran Alayna membuatku tidak bisa menghabiskan waktu bersamamu,” katanya, suara penuh kerinduan. “Aku ingin kita bisa tetap dekat" lanjut Jay.

Anna terdiam, sejujurnya dia sangat berharap dengan kehadiran Alayna membuat Jay jadi melupakan dirinya dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama Alayna. Namun yg terjadi malah diluar dugaan, Jay malah seperti memaksakan keadaan agar dirinya bisa terus berada dibawah kuasanya.

Master ft Jay Park of EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang