02

110 15 0
                                    

Anna membuka matanya saat cahaya mentari pagi menyelinap masuk melalui jendela kamar, dia terduduk untuk mengumpulkan nyawa terlebih dahulu. Setelah sadar, Anna bangkit berniat menyiapkan sarapan untuk adik kesayangannya.

Gadis itu meletakkan sarapannya di sebuah meja lipat.

"Niki ayo sarapan" panggil Anna, tidak lama Niki datang. Mereka berdua duduk di ruang tengah yg tergabung dengan dapur.

Anna tersenyum senang melihat Niki yg sedang menyantap sarapannya dengan semangat, dia menyipitkan matanya saat melihat sobekan di jas sekolah Niki.

"Apa ini?" tanya Anna sambil memeriksanya, dia terkejut melihat sobekan yg begitu besar.

"Lepas jas mu, biar aku jahit dulu" titah Anna.

Gadis itu mengambil jarum dan benang yg dia letakkan di dalam laci.

"Mengapa kau tidak memberitahuku jika jas mu sobek sebesar ini" omel Anna, sedangkan Niki hanya memamerkan senyumnya.

"Kak, bagaimana dengan pekerjaan baru mu? apa kau betah disana?" tanya Niki yg seketika membuat Anna terdiam.

Tiba-tiba Anna teringat dengan kejadian yg semalam yg membuatnya tidak ingin kembali ke rumah itu. Bagaimana bisa dia menghadapi Jay setelah apa yg Pria itu lakukan kepada nya.

"Kak?" Niki menepuk bahu Anna saat Kakaknya itu hanya terdiam tanpa merespon pertanyaan nya.

"Ada apa? pekerjaannya tidak cocok untukmu ya?" tanya Niki lagi, Anna hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Tidak ada apa-apa" jawab Anna.

"Aku ingin segera lulus biar bisa membantumu mencari uang dan melunasi hutang Ayah dan Ibu" ucap Niki tiba-tiba.

"Sudahlah, kau tidak usah memikirkannya! Sekolah saja yg benar" ingat Anna, kedua saudara itu kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Aku berangkat dulu kak" ucap Niki di depan pintu.

"Hm! hati-hati" setelah suara pintu tertutup, Anna lanjut untuk membereskan rumahnya. Tidak butuh waktu lama, karena rumahnya hanya petakan kecil yg cuma cukup diisi olehnya dan Niki maka dari itu kegiatannya tidak sampai setengah jam.

Saat kegiatannya selesai, Anna duduk di ruang tengah sambil membawa koran mencoba mencari lowongan pekerjaan baru. Dia memutuskan untuk tidak kembali ke rumah itu, lebih baik dia mencari pekerjaan lain saja.

Anna melingkari beberapa pekerjaan yg cocok dengannya lalu menghubunginya satu persatu, sudah lebih dari lima tempat dia hubungi namun kelihatannya tidak ada tanda-tanda dia mendapat pekerjaan.

Anna menghela napasnya lelah, saat sedang termenung dia mendengar ada yg mengetuk pintu rumahnya dengan kasar. Anna mengerutkan keningnya, siapa yg mengetuk pintu rumahnya sekasar itu, ketika Anna membuka pintu, matanya membelalak kaget melihat siapa yg datang.

Di sebuah bangunan besar, Jay melangkahkan kakinya memasuki pekarangan rumahnya. Beberapa pelayan menyambutnya yg baru pulang.

"Alayna sudah pulang?" tanya nya kepada salah satu pelayan disana.

"Nyonya belum pulang Tuan" jawabnya, rahang Jay mengeras mendengarnya.

Jay mengambil ponselnya, kemudian menekan nomor yg bertuliskan nama Istrinya, dia berdecak kesal saat panggilannya tidak diangkat. Pria itu kembali keluar rumah dan menaiki mobil berniat untuk menjemput paksa Alayna yg lupa waktu, beberapa pelayan melihatnya dengan takut sepertinya hari ini akan kembali terjadi perang besar diantara kedua pasangan itu.

Jay mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal, bahkan beberapa kali dia mendapatkan umpatan ataupun klakson dari pengendara lain, namun dia tidak peduli. Di pikirannya saat ini hanyalah membawa Alayna pulang.

Master ft Jay Park of EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang