Suasana di toko bunga pagi itu begitu sibuk. Pintu toko terus terbuka, masuk dan keluar pelanggan yang mencari rangkaian bunga untuk berbagai acara. Anna yang mengenakan apron dengan logo toko bunga yang baru pertama kali dia kenakan, berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat. Meski tubuhnya terasa lelah setelah beberapa jam bekerja tanpa henti, dia bertekad untuk tidak menunjukkan kelelahan itu. Ini adalah kesempatan untuknya bisa membayar hutang kepada Jay dan memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Niki.
Anna tersenyum tipis setiap kali melayani pelanggan. Suasana toko yang dipenuhi oleh aroma bunga segar dan warna-warna cerah memberi sedikit rasa nyaman, meskipun di dalam dirinya, hati dan tubuhnya terasa seperti sudah tak kuat lagi.
Tiba-tiba, dari balik pintu masuk, terdengar suara bel berbunyi ketika seseorang masuk. Anna menoleh dengan cepat, melihat seorang pria muda, matanya sedikit terbeliak sejenak, berusaha mengingat siapa orang tersebut.
Pria itu tersenyum ragu ketika melihat Anna, seolah merasa sedikit canggung. Anna menyadari bahwa dia mengenal pria ini dari suatu tempat, dia adalah Jake, teman Niki yg pernah dia ceritakan.
"Maaf, aku ingin bertanya" ucap Jake, sedikit ragu. Ia terlihat gelisah, seperti merasa canggung dengan suasana baru ini.
"Ada yang bisa aku bantu ?" jawabnya.
Jake mengangguk pelan. "Sebenarnya, aku ingin membeli bunga untuk hadiah ulang tahun. Tapi aku tidak begitu paham soal bunga. Bolehkah kau membantu pilihkan yang sesuai ?" Tanya Jake, meskipun ada sedikit keraguan dalam suaranya.
Anna menarik napas dalam-dalam. Ia merasa sedikit gugup, meskipun tidak ada alasan yang jelas untuk itu. Ia tahu beberapa jenis bunga, tetapi untuk menjelaskan semuanya dengan cara yang tepat dan profesional, ia merasa sedikit kurang percaya diri.
"Ah... Tentu" jawabnya pelan, sedikit terkejut dengan permintaan itu. Ia mencoba untuk tetap tenang.
"Untuk ulang tahun, mungkin ada beberapa pilihan. Kalau kau tidak ingin yang terlalu romantis, aku bisa rekomendasikan mawar putih. Mawar putih itu sering dianggap sebagai simbol penghargaan dan kebahagiaan. Atau jika kau ingin sesuatu yang lebih elegan, mungkin bisa coba lili. Lili itu juga sangat cocok untuk acara seperti ulang tahun, dan kesannya lebih anggun tanpa berlebihan"
Jake mendengarkan dengan seksama, matanya tertuju pada pilihan bunga yang terhampar di depan mereka. Sesekali ia mengangguk, mencoba mencerna penjelasan Anna, namun suasana canggung tetap ada di antara mereka.
"Mmm, mawar putih dan lili, ya ?" ujar Jake sambil memandang beberapa buket bunga yang sudah disiapkan di meja display. "Kedengarannya bagus, aku memang lebih suka yang sederhana tapi tetap memberi kesan yang baik. Terima kasih atas sarannya"
Anna merasa sedikit lega, meskipun suasana masih terasa agak canggung. "Sama-sama" jawabnya dengan senyum tipis. "Aku harap bunga-bunga itu bisa membuat hadiah ulang tahunnya lebih spesial"
Jake mengambil beberapa bunga yang telah disebutkan Anna dan menaruhnya di meja kasir. Dia kemudian membayar dan berbalik untuk pergi, tetapi sebelum pergi, dia berhenti sejenak. "Oh, ngomong-ngomong, aku baru ingat kau kakaknya Niki, kan ? Dia sering bercerita tentangmu. Jadi ternyata kau bekerja di sini ?"
Anna terkejut mendengar pertanyaan itu. Wajahnya semakin memerah, dan ia hanya bisa tersenyum kikuk. "Iya, aku kakaknya Niki" jawabnya pelan.
"Aku bekerja di sini untuk membantu sedikit terutama untuk menambah penghasilan" ujarnya sambil berusaha untuk tidak terlihat terlalu canggung.
Jake tersenyum, ada sedikit kekaguman dalam matanya. "Semoga hari-harimu di sini menyenangkan"
Anna merasa sedikit terkejut mendengar pujian itu, karena ia tidak terbiasa mendapatkan perhatian positif, apalagi dari orang yang baru ia kenal. "Ah, terima kasih," jawabnya dengan suara pelan, sedikit kikuk. "Aku hanya berusaha sebaik mungkin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Master ft Jay Park of Enhypen
Fanfic"You are my escape so don't ever leave me" - Jay Park.