07

84 8 4
                                    

Niki mengerutkan alis saat dirinya baru saja keluar kamar dan melihat Anna yg sudah rapih dengan sebuah tas besar yg tergeletak di ruang tengah.

"Kau mau kemana kak?" tanya Niki sembari melihat Anna yg tengah memakai jaket.

"Aku akan kembali ke kota, kau disini saja ya? Aku akan pulang setiap hari minggu untuk menjengukmu" gurat bingung makin terlihat di raut wajah Niki mendengar ucapan Kakaknya.

"Maksudmu? Bukankah kau mengajakku untuk tinggal di desa saja?"

"S-Sepertinya lebih baik jika aku tetap bekerja di kota sementara kau disini" Anna mengedarkan pandangannya, nampak seperti tidak ingin menatap Niki.

Niki mendekat lalu meraih tangan Anna, tidak sengaja dia melihat tanda kemerahan di lehernya. Namun bukan itu yg menjadi fokus Niki saat ini, melainkan tingkah Anna yg begitu aneh di matanya.

"Jelaskan kepadaku mengapa tiba-tiba kau berubah pikiran untuk kembali ke kota?"

"Aku butuh pekerjaan yg cukup untuk menghidupi kita berdua"

"Kalau begitu aku ikut" Anna menggeleng dengan keras.

"Tidak! kau disini saja, kau jaga rumah ini"

"Tidak mau! Kalau kau tidak mengizinkan aku ikut denganmu, aku tidak mau sekolah lagi" ancam Niki yg membuat Anna menghela napasnya lelah.

Anna menggaruk kepala mendengarnya, "Baiklah, bereskan barang-barangmu" titah Anna.

Anna duduk termenung di ruang laundry sembari menunggu cucian nya selesai, sesekali dia menghela napas bosan.

Anna baru tersadar dari lamunan nya saat putaran mesin cuci terhenti, dia langsung mengambil keranjang lalu mengeluarkan pakaian yg berada didalam.

"Apa kau sibuk?" Suara berat yg tiba-tiba saja terdengar membuat Anna berteriak kecil hingga sanggup membuatnya terhuyung ke belakang.

Anna melihat Jay yg tengah tertawa kecil menyaksikan tingkahnya, dia terkejut melihat kedatangan Pria itu yg tiba-tiba.

"A-Apa yg Tuan lakukan disini?" tanya Anna.

Sekali lagi Pria itu tertawa.

"Ini rumahku, jadi aku bebas berada dimana saja bukan?" balas Jay.

Anna mengerjap beberapa kali dan kembali ke posisinya untuk mengeluarkan cucian.

"Kau belum menjawab pertanyaanku" tuntut Jay.

"Apa yg Tuan inginkan?" Anna ikut membalas dengan bertanya.

Jay tersenyum kecil lengannya melingkari pinggang Anna sedangkan wajahnya dia benamkan ke ceruk leher gadis itu.

Kedua mata Anna membelalak kaget, keningnya berkerut mendapati tingkah Tuannya.

"Temani aku makan malam" pinta Jay.

Permintaan Jay membuat Anna terdiam, matanya mengedar gelisah.

"Maaf Tuan, rasanya tidak pantas jika aku ikut duduk di meja makan menemanimu, segan rasanya jika dilihat oleh pelayan lain"

"Kalau begitu kita makan diluar" melihat kening Anna yg berkerut membuat Jay merasa sedikit kesal.

"Aku tidak menerima penolakan jadi lebih baik kau menuruti semua ucapanku" Anna mengangguk takut mendengar kalimat dari pria itu.

"Good Girl" hanya dalam sekejap saja aura Jay yg tadi nya menakutkan langsung sirna terganti dengan senyum yg terpatri di kedua sudut bibirnya.

Jay mengusap pucuk kepala Anna dengan lembut, "Aku menunggumu nanti malam"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Master ft Jay Park of EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang