tempat baru

46 5 4
                                    

Perjalanan semalam sungguh melelahkan apalagi Niar yang menyetir sendiri membuat tubuhnya tak sadar jika sudah berganti hari
Niar mendapati rumah yang sudah kosong entah suaminya yang sudah pergi bekerja atau ibunya yang juga entah pergi kemana namun saat Niar berjalan ke arah dapur nasi,lalapan dan beberapa lauk Lainnya sudah tersaji di atas meja sederhana yang jauh dari kata mewah.
Niar telah selesai membersihkan dirinya dan fyi semalam dia masih tidur di ruang tamu
Bukan karena enggak untuk tidur bersama biam namun ia masih canggung dan bima menghargai itu

Hari-hari baru dengan status baru ditambah lingkungan baru akan ia lewati di sini sekarang,bukan baru memang ia pernah kesini beberapa hari lalu,namun belum tahu bagaimana lingkungan yang sesungguhnya di sini

Bukan karna ia orang kota atau gadis manja,tapi karna ia orang baru yang hanya mengenal Bima yaitu suaminya dan ibu mertuanya,setelah Bima berangkat kerja niar merasa bosan apa yang harus ia lakukan selain tidur dikala menunggu suaminya pulang Niar berjalan keluar rumah melihat beberapa anak kecil sedang bermain disana
Mobil-mobilan yang di rakit dari bambu dipotong kecil memanjang lalu di ikat karet sebagai penguat di bagian-bagian sisinya tidak ada remot ataupun liang charger hanya gagang kecil memanjang guna mendorong mobil itu dari posisi berdiri mainan seadanya saja bisa membuat mereka bahagia,

Anak kecil seusia merek harusnya sudah masuk sekolah TK,namun karna keterbatasan akses yang sedikit rumit alhasil mereka hanya menggunakan waktunya untuk bermain
Niar duduk di teras rumahnya ralat itu rumah ibu dari suaminya, pemandangan di pelataran masjid memang sangat luas tidak heran jika itu tempat berkumpulnya anak-anak untuk bermain tak kalah menarik sebrang jalan didepan rumah bima juga view nya pesawahan hijau dan terdapat bangku tempat nongkrong anak-anak bermain

Anak kecil seusia merek harusnya sudah masuk sekolah TK,namun karna keterbatasan akses yang sedikit rumit alhasil mereka hanya menggunakan waktunya untuk bermain Niar duduk di teras rumahnya ralat itu rumah ibu dari suaminya, pemandangan di pelata...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh dek dek bawa apa itu"

Niar mulai terusik dengan dua orang anak berseragam merah putih mungkin kelas empat SD menenteng kantong pelastik di tangan kirinya dan membawa sebuah kerajinan tangan di tangan kanannya berjalan di depan niar

"Ini kerajinan kak" jawabannya mengangkat sedikit karya seni ditangannya

"Bagus yah,itu yang di plastik apa?"

"Ini bahan-bahannya"

"Mm-- mau kakak bantuin gak" inisiatif sendiri lumayan jugakan di waktu yang senggang ini mengerjakan hal yang bermanfaat

"Wah beneran kak?" Kedua bocah itu kelihatan senang saat Niar menawarkan diri untuk membantu

"Serius,Kaka juga lagi bosen nih"

"Boleh-boleh kak,asiiiik gak perlu nunggu kak Bima pulang kerja langsung bisa beres nih"

"Loh kenapa harus kak Bima?"

"Beliau orang cerdas kak,kami disini terbiasa minta bantuan beliau jika ada yang kurang di fahami"

Niar hanya menjawab dengan anggukan

the melting darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang