Winter mahaniar linggar harus menikah ketika sang kakek yang tiba-tiba jatuh sakit memintanya untuk menemui seorang pemuda kampung yang di gadang-gadang akan menikahinya
Abimanyu Erlangga pemuda sederhana yang tinggal di kampung halaman bersama seo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Niar tak semestinya harus berdiam diri walaupun setelah makan rasanya seluruh badan akan terus merasa lemas kalo di diamkan tanpa melakukan apapun begitu juga dengan penyakit jika kurang olah raga maka penyakit akan terus berlama-lama tinggal di sana Rasa bosan dan kadang jenuh juga Niar rasakan terlebih sekarang bima sudah mulai kembali bekerja di tambah ibu yang entah pergi kemana Memang ibu di kenal orang yang gak bisa berdiam diri di rumah walaupun sering mewanti-wanti Niar untuk tidak melakukan hal berat selama ibu tidak ada
Sudah lama sekali jari-jari tangan nya tak memegang sapu terhitung sejak seminggu yang lalu ibu selalu melarang Niar untuk membereskan rumah tapi kali ini ibu gak ada jadi Niar bisa bebas beres-beres, dimulai dari kamar depan,dulu awalnniar kerumah ini dieinya tidur di sana namun sekarang sudah berbeda kamar itu sudah berisi printer dan beberapa dokumen bima yang semula menumpuk di kamar tidur mereka Bukan salah, pasalnya Niar lah yang menyulap kamar itu menjadi kamar kerja bima agar bima bisa bebas bekerja dan fokus mengerjakan sesuatu. Laptop yang bima pakai juga tak di bawa masih tergeletak di atas meja,namun bukan itu tujuan Niar
Fokusnya malah tertuju pada tempat sampah yang sudah penuh dengan sampah kering seperti plastik, kertas-kertas yang di remas juga tisu yang berwarna warni oleh tinta mungkin dari printer. Mula-mula Niar memungut semua sampah yang berserakan ke wadah tempat sampah lalu menyapu bersih ruangan itu dan membuang sampah kering tadi ke dapur Badannya di rasa berkeringat Niar lalu bergegas mandi dan kembali kekamar mengganti bajunya dengan yang lebih bersih dan nyaman
Niar duduk di ujung ranjang melihat pemandangan pesawahan dari jendela kamar sembari mengusap layar ponsel yang menyala ketika halaman sosial media menampilkan berita bot group terbaru Linggar pictures yang telah debut sejak seminggu yang lalu Niar tersenyum senang saat membaca berbagai artikel baik tentang anak baru longgar pictures itu Namun tak berselang lama bima menelpon Niar dan langsung menjawab telpon tersebut
"Halo"
"Sayang kamu sibuk gak?"
"Enggak,aku baru selesai mandi nih. Kenapa?"
"Rusli bakal kesitu tolong kasih ke dia laptop aku ya ketinggalan tadi"
"Kebiasaan,biar aku aja yang kesitu"
"Jangan ah kamu masih harus istirahat"
"Bima aku udah sembuh lagian aku jenuh di rumah terus"
Bima langsung ingat pesan dokter kalo Niar lebih baik jangan di biarkan merasa jenuh "kamu mau sama siapa kesini sayang"
"Sendiri aja kan ada mobil"
"Tuh mau nyetir jangan dulu ah"
"Bima kamu percaya kan sama aku"
"Iyaa sayangku aku percaya tapi---"
"Udah aku berangkat sekarang"
Sambungan telepon di putus Niar langkahnya bergegas mengambil kunci mobil dan laptop di kamar depan lalu mengunci pintu dengan bersemangat Niar mengemudi mobil melewati jalanan desa menuju kantor desa tempat bima bekerja. Niar menoleh saat suara notifikasi masuk dan itu pesan dari bima mengirimkan Niar lokasi dimana kantor desa berada dengan begitu Niar bisa dengan mudah menuju tempat itu tanpa repot bertanya kepada warga
