06; Forgetting Some Memories.

1.4K 121 15
                                    


Life After Married
; Bab, 06.

Song; Someone to Stay.
(By : Vancouver Sleep Clinic)











Saat ini Earn dan juga Sushie sudah berada di rumah sakit terdekat, rumah sakit yang teramat dekat dengan lokasi Fahlada mengalami kecelakaan. Pertolongan pertama sudah berhasil di berikan kepada Fahlada. Namun, keadaan Fahlada kritis.

"Bagaiman keadaan Lada, Earn?" Mertua Earn sudah di berikan kabar, begitu juga dengan Orang tuanya. "Dokter, dia kritis."

Earn masih dalam keadaan menangis, dia mencoba bersujud pada kaki sang Mama Mertua. Earn terus menyalahkan dirinya dengan keadaan Fahlada sekarang. "Maafkan aku." Namun, Mertuanya menahan dirinya. "Ini bukan salahmu." Sang Mama Mertua memeluk Earn.

"Besok Fahlada di pindahkan saja, di rumah sakit kita." Ucap Papa Fahlada, semuanya mengangguk pertanda bahwa setuju dengan ucapan Papa Fahlada. "Aku akan menemani Dokter." Penuturan Earn sempat mendapatkan penolakan dari sang Ibu, dia sangat khawatir dengan Anaknya.

"Biarkan aku menemani." Ujar Sushie. "Apakah tidak masalah?" Pertanyaan dari Ibu Earn membuat Sushie tertawa. "Tentu tidak, Nyonya. Aku sangat senang jika terus menjaga Earn." Ibu Earn memeluk Sushie, dia sangat berterimakasih kepada manager Earn karena telah menjaga anaknya dengan baik.

Sudah pukul delapan malam sekarang, Earn masih merenung, tatapannya begitu kosong. "Earn." Earn memeluk Sushie, dia menangis lagi. Sushie mengelus punggung Earn. "Earn, sudah cukup." Menenangkan seseorang adalah hal yang baik, tetapi hal tersebut dapat membuat hati semakin tersentuh. Earn, dia semakin menangis.

"Sebaiknya kita pergi ke kantin, kamu belum mengisi perutmu dengan apapun." Tawaran Sushie mendapatkan gelengan dari Earn, dia tidak ingin meninggalkan Fahlada sendirian. "Kalau begitu, biarkan aku membelinya untukmu."

***


Earn terus memandangi Fahlada dari luar ruangan. Iyah, dia sudah tau Fahlada mengalami kondisi seperti apa. Dokter Rumah Sakit sudah memberitahunya ketika dia tiba bersama Sushie. Orang tua serta Mertua Earn hanya bisa memberikan semangat kepadanya.

Semuanya akan baik-baik saja.

Amnesia Pasca trauma, PTA. Fahlada sedang mengalami hal itu, Earn sangat takut jika dirinya tidak dapat di ingat oleh istrinya. Bohong, jika dia merasa tidak lelah berjuang untuk mendapatkan Fahlada kembali. Apakah dia harus berjuang kambali, seperti sedia kala.

"Earn, ini milikmu." Sushie menyerahkan makanan yang dia beli kepada Earn. "Kamu juga butuh tenaga, jangan sakit." Earn tersenyum. Baiklah, dia tidak ingin sakit di saat Fahlada akan merasa baik nantinya.

Saat ini sudah berada di Rumah Sakit milik keluarga Fahlada, Fahlada sudah di pindahkan pagi-pagi sekali. Di depan ruangan Fahlada terdapat Earn, Dr. Tan, dan Dr. Bow. Earn, dia tidak ingin pulang. Mertua, Orang tuanya serta Sushie sudah kembali kerumah masing-masing.

Nyatanya, dia tidak begitu kuat.

Dr. Bow terus menatap Earn, dia ingin sekali menenangkan istri sahabatnya itu. Sepertinya dia belum begitu dekat dengan Earn, dia merasa canggung. "Bow, sebaiknya kamu membujuknya untuk pulang." Penuturan Dr. Tan mendapatkan gelengan dari Dr. Bow.

"Kita belum begitu dekat, aku merasa tidak enak." Dr. Tan menggelengkan kepalanya, apakah harus dekat dulu untuk situasi seperti ini. Dr. Tan mendekati Earn.

"Earn, sebaiknya kamu pulang untuk istirahat. Ada kami, kami akan menjaga Lada." Dr. Bow mengangguk. Earn sempat menolak, tetapi pada akhirnya kedua Dokter itu terus berusaha membujuk, hingga pada akhirnya dia menurut.

Life After Married || LingOrm (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang