VINO POV
Aku melihat acara tv pagi hari, sembari memakan cemilan ringan.
Masih terbayang tentang semalam, dimana aku bertemu Ranna untuk terakhir kali. Aku bermoga tidak benar-benar untuk terakhir kali.Kecelakaan pesawat MR30 tujuan Amsterdam terjatuh di kawasan perairan, menewaskan 130 orang, 7 orang masih dicari keberadaannya dari 200 penumpang.
Berikut nama-nama penumpang yang sudah ditemukan (130)
1. Nana Sekarani p
2. Olive Pervinson
3. ... .... ......
49. Rannasta Pin
50. Qwinson Trows
51. .... ....
130. Veronica Carl ZiangPenumpang selamat yang ditemukan (63)
1. Stewart Edward
2. Dito Saputro Raharjo
3. Klise Restince
4. .... ....
63. Sultan BasukiApa aku bermimpi?!
Aku benar-benar bertemunya untuk terakhir kali...
Oh my god! Bunuh aku detik ini juga Tuhan!"MAMAAH, KAK NARII" air mataku sudah bercucuran seperti keran bocor.
"Ada apa Vino, kenapa teriak-teriー loh kenapa kamu menangis sayang?" Ucap mamah kepadaku.
Aku tak bisa berkata apa pun, nafasku sudah tersengkal-sengkal seolah-olah sedang menghadapi sakaratul maut.
"Ranna mah.. kakk..." aku mengarahkan jari telunjukku kearah tv, lalu mamah dan kak Nari langsung menatap nanar acara itu.
"Innalillahiwainaillahiroji'un..." ucap mereka.
"T-t-telfo-on tante Klaraーmamahnya Ranna, sek-kar-aaang..."
"Nari, tolong ambilkan hp mamah ya," mamah menyuruh kak Nari yang juga sesenggukkan sama sepertiku.
Mamah menelfon tante Klara
"Turut berduka cita Klar... Vino sama Nari sampai menangis begini... melihat berita itu..."
"..."
"Syukurlah... apa kau akan ke Indonesia?" Apa yang disyukuri ?!
"..."
"Baiklah... jaga kesehatanmu Klar... bersabarlah..."
Mamah memutuskan sambungan telfonnya dengan tante Klara.
"Tante Klara akan menetap disini lagi, dan Ranna akan dimakamkan disini, kau bisa melihatnya untuk terakhir kali besok" tutur mamah.
***
Bendera kuning berkibaran didepan rumah mewah yang sering kukunjungi ini.
Kali ini aku berkunjung bukan melihat tawa seorang Ranna, dan akan tertawa bersama, melainkan menyambut kepulangannya ke Indonesia, tapi dia tertidur, dan aku menangis, bukan tertawa lagi .Kulihat sesuatu seperti pohon pisang yang diselimuti kain putih tipis, dibaringkan diatas ranjang kecil, dan dikelilingi banyak orang yang membacakan doa-doa, seakan-akan dia adalah dewi yang wajib disembah, aku mendekati objek itu, kulihat manusia halayak malaikat ini tertidur dengan anggunnya, dengan kedua tangan yang bersedekap, wajahnya bercahaya dan sangat tenang, memancarkan sinar kebahagiaan, dan senyuman, dalam keadaan tertidur pun dia masih tersenyum, ku yakin kini dia sedang bermain dengan bidadari-bidadari disana, tercetak jelas dari wajahya yang terlihat sangat bahagia, kali ini aku tak melihatnya bersedih, dan tersakiti karena ulahku ー Ranna.
Aku langsung menjatuhkan diri dari kursi roda dan menghambur ke pelukan Ranna, aku menangis sejadi-jadinya, sambil merutuki diriku sendiri, tak perduli tatapan dari orang-orang .
"Ranna! Aku tahu kau selalu menjadi yang pertama! Tapi bukan berarti kau pergi terlebih dahulu dariku!
Kemarin kau bilang, aku harus menjadi yang pertama! Tapi kenapa kau merebutnya dariku?!!!
Rannaa!!! Kau tidak usah tersenyum seperti itu! Jangan mengejekku Ranna!!
Rannaaaa! Jawab aku!! Buka mulutmu!! Mana mulut cerewetmu ituu!
Ranna! Kau dengar aku kan?!!
Ranna! Lihat aku!! Buka matamu Rannastaa!!
Kau bohong! Kau bilang, kau akan selalu disisiku, tapi apa kenyataannya!
Ranna!! Aku akan belikan es krim Vanilla yang banyak untukmu! Aku berjanji! Tapi buka dulu matamu!!
Ranna! Ayo ke pantai!
Ranna! Aku berjanji akan memberimu senyuman, dan tidak bersikap ketus kepadamu lagi!
Ranna,, kau sudah lama memejamkan matamu, bagaimana kau akan sholat nanti jika matamu dalam keadaan terpejam...
Ranna, gunakan otakmu yang genius itu untuk berfikir bagaimana caranya membuka matamu sendiri!!!
Ranna... ayolah bangun... aku ingin bermain denganmu...
Siapa yang akan menghiburku, menyemangatiku, dan ke pantai bersamaku lagi...
Bagaimana pasien-pasienmu di Amsterdam, mungkin mereka sudah wafat karena terlalu lama ditinggalkan dokternya,.
Tuhan! Aku juga ingin bersamanya!!
Tuhan! Kutuklah aku sebagai balasan karena telah menyia-nyiakan sahabat sebaik Ranna!!
Ranna, maafkan aku...
Sekarang kau telah mendapatkan apa yang seharusnya kau dapatkan karena hati muliamu, tak pantas apabila kebaikanmu dibalas dengan kekejaman dariku.Selamat tinggal Ranna...
I'm gonna miss you, remember it " .
***
Ranna sudah dimakamkan 1 jam yang lalu,
Ranna, kau tidur di tanah bersama kuman-kuman, dan dalam kegelapan, tapi aku bisa menjamin, di dalam ruang yang kau tempati sekarang ini, sangatlah terang,
Aku baru membuka diary Ranna,
Diarynya berisi foto-fotoku bersamanya, diwaktu kecil hingga sekarang,
Dibawah fotonya diselipi keterangan mengenai moment itu.Kudapati ditengah halaman ada secarik kertas, setelah kuambil dan kubuka kertas itu, rupanya ada tulisan tangan Ranna didalamnya.
From : Rannasta Pin
To : Vinodika Hildon
Haii Vin, terimakasih ya.. kau telah memberiku kesempatan untuk selalu bersamamu selama 3 hari penuh, maafkan aku jika aku cerewet, ingat, kau harus semangat menjalani hidupmu, oh iya aku tahu sebenarnya kau berpura-pura ketus terhadapku, tapi tak apa.. selalu disisimu sudah lebih dari cukup membuatku bahagia.
Sekarang, kau sudah melihat isi diaryku kan? Nah begitulah isinya, simpan baik-baik ya..
Kalau kau ingin tahu, aku disini bahagia hihii...
Kapan-kapan kau berkunjung lah ke rumahku yang di Amsterdam...
Kapan kau akan meng-skype ku lagi Vino... aku menunggu...
Vino... tunjukkan pada semua kalau kamu bisa menjadi nomor 1...
Vino, ku akui waktu kecil kau sangat jelek :p , tapi setelah dewasa parasmu begitu tampan, siapakah yang akan menjadi pasangan hidupmu nanti Vin? . Kau harus memberitahuku yaa!! Supaya kita bisa bermain bersama, ah aku tak bisa membayangkan bagaimana senangnya.
Vin, doakan yang terbaik untukku ya..
Vino, maafkan aku belum bisa menjadi sahabat yang terbaik bagimu. Tapi aku akan berusaha menjadi yang terbaik bagimu.
**Haii juga Ranna...
Aku tak bisa mengelak jika kamu yang meminta..
Justru sekarang aku merindukan cerewet mu itu..
Aku hampir berputus asa, karena dihidupku sudah tidak ada penyemangat sepertimu Ranna, sahabatku yang sangat ceria, dan penyabar, kau berhasil membangkitkan semangatku, tapi kau menjatuhkanku dengan tiba-tiba kau pergi, rasanya seperti ditusuk ribuan pedang, sangat sakit .Pasti Ranna..
Kau yang selalu membuatku bahagia bersamamu Ranna..
Sudah pasti kau akan bahagia, bersama bidadari-bidadari cantik dan malaikat-malaikat yang baik hati, dan bertemu nabi Muhammad yang kau impikan selama ini, kau menjadi tuan putri yang dimanjakan disana, karena kemuliaan hatimu yang sangat jarang dimiliki orang lain.
Untuk apa aku ke Amsterdam, jika tidak bertemu denganmu.
Aku tak akan lagi meng-skype mu, janganlah kau menungguku...
Siapp!! Aku akan menjalankan itu Ranna...
Hey, kau nakal.
Aku pasti akan memberitahumu... tapi belum saatnya kau boleh bermain dengan aku dan pasanganku kelak...
Aku bisa mengira, pasti gigimu akan mengering karena terlalu banyak menyeringai.Aku selalu mendoakanmu Ranna...
Tenanglah di Surga indahmu,
Aku akan senantiasa mengirim doa-doa untukmu..Sudah cukup usahamu Rannasta Pin...
Nanti kau bisa kelelahan..
Dan usahamu selama ini tak sia-sia.
Kau terlalu sempurna untukku, sampai kau membuatku menangis seperti ini, apa kau membalasku karena aku sering membuatmu menangis hmm?
Kau sahabat terbaikku Ranna**Aku hanya bisa tersenyum miris membaca dan menjawab isi kertas itu yang ditulis Ranna untuk terakhir kali yang diberikan kepadaku.
Sudah berulang kali aku membaca ini, hingga mataku sembab, rasanya teramat sangat sakit sekali telah mengecewakannya, aku tak pernah menyangka, bahwa dia akan pergi dengan meninggalkan banyak kenangan dan perbuatan mulia yang dilakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beach Friendship
Teen Fictionperempuan yang memiliki sahabat laki-laki yang sangat disayanginya, tapi takdir siapa yang tau. perempuan itu tak bisa lagi melihat sahabat laki-lakinya itu, begitu juga sebaliknya. siapa atau apa yang membuat mereka tidak bertemu lagi? sahabatku ke...