2. Senyumku mulai terpancar

52 5 2
                                    

Aku akan memuaskan diri selama liburan ini, karena minggu depan sudah masuk tahun ajaran baru, lebih tepatnya aku berada dikelas 5 SD . Sungguh melelahkan menjadi seorang pelajar.
Aku bergegas mengambil sepedaku dan menuju rumah Vino.

"Maahh, Ranna pergi dulu yaa" teriakku.

"Mau kemana?? Ini masih pagi loohh..." jawab mamah dengan berteriak, karena mamah ada di dapur, dan aku berada diruang tamu.

"Ke rumah mama Rena mahh..." sahutku.

"Ohh... sini sebentar, mamah sekalian mau titip niih.." jawab mamah.

Aku berjalan menuju dapur, tempat mamah berada.

"Mau titip apa mah?" Tanyaku.

"Inii.. kebetulan mamah lagi bikin cupcake, dan ada yang udah jadi, nanti tolong kasih ke mama Rena yaa... oh yaa sekalian mamah titip salam buat mama Rena.." pintanya

"Oohh... oke mahh... Ranna berangkat dulu yaa.. bye..." kataku, sembari mencium punggung tangan mamah.

Diperjalanan...

Aku begitu semangat pagi ini..

"Pagi bu..." sapaku dengan senyum sumringah, kepada ibu-ibu yang sedang membeli sayur.

"Pagi Rannaa..." jawab para ibu.

Aku mengendarai sepeda dengan senyum yang selalu mengembang, seakan tak ada beban apapun di kehidupanku.

.

Sesampainya didepan rumah Vino..

"Viinnooo...." sahutku dengan berteriak.

Pintu rumahnya pun terbuka, tanda ada orang yang membukanya dari dalam rumah.
Ya,, itu kak Go Nari, kakak Vino.

"Eh.. ada Ranna... ayo masuk.." ajak kak Nari.

"Kak Nariii....." jawabku sembari meninggalkan sepedaku dan berlari untuk memeluk kak Nari.

"Apa kabar Ranna?" Tanya kak Nari.

"Baaiikk sekalii" jawabku dengan semangat.

"Duuh... kayaknya lagi seneng banget sih?" Katanya, dengan nada yang meledek.

"Ahahaha, oh iya kak, ini ada titipan dari mamah, buat mama Rena, sama dapet salam juga dari mamah hihii." Kataku.

"Ooh.. sebentar yaa.. kakak panggil mama dulu.." kata kak Nari.

Aku hanya membalas dengan senyuman.

Dan datanglah wanita paruh baya itu, tapi parasnya masih seperti anak muda ー mama Rena

"Ehh... ada Rannaa..." sahut seorang wanita itu.

"Mama Renaaaa.... aku kangen bangett..." teriakku yang tak begitu kencang, sembari memeluk mama Rena.

"Duhh, tambah cantik yaa? Sekarang.." ledek mama Rena,.

"Ihh mama Rena apaan siih.." jawabku dengan muka lesu.

"Hihii" jawab mama Rena, yang hanya menutup mulutnya.

"Oh yaa.. Vino mana mama Rena? Kak Nari?" Tanyaku.

"Mm.. sepertinya sedang di halaman belakang deh.. sama papahnya.. coba Nari, kamu antar" kata mama Rena..

"Ayo Ranna.." ajak kak Nari.

"Terimakasih kak Nari, dadah mama Renaa" kataku.

Sesampainya di halaman belakang...

"Tuh Vino.. sama papahnya..." kata kak Nari.

"Oh iya... makasih kak Narii..." kataku, dan beranjak pergi meninggalkan kak Nari, dan berlari menuju Vino dan papahnya berada.

"Vinooo....." sahutku, yang membuat Vino dan papahnya menoleh ke arahku.

Lalu aku duduk disamping mereka.

"Haii Vino, haii om Ferdi" sapaku kepada mereka.

"Haii Ranna.. apa kabar?" tanya om Ferdi ー papah Vino

"Baiikk om.." jawabku.

Suasana menjadi hening sejenak, lalu aku berbisik pada Vino.

"Vin, main yukk.." ajakku.

"Ayo..." jawab Vino, tanda menerima ajakanku.

"Pah, aku pergi dulu ya... dadah papah..." ucap Vino kepada papahnya.

"Dadah om Ferdii..." ucapku kepada om Ferdi.

"Iyaa... kalian hati-hati yaa..." jawab om Ferdi.

"Iyyaa..." jawabku dan Vino dengan serempak.

.

.

"Vin, ayo ke pantai.." ajakku.

"Ayo..." jawab Vino, tanda menerima ajakanku.

Diperjalanan....

"Na, mau balapan?" Tanya Vino, yang membuat aku mengangkat 1 alisku.

"Kau menantangku?" Aku tersenyum miring, dan selang beberapa detik aku mengayuh sepedaku kuat-kuat.

"Rannaaa.... tunggu.... aku bisa mengalahkanmuuu" teriak Vino, dari kejauhan.

"Coba saja kalau kau bisa!!" Teriakku juga.

.

Sesampainya di Pantai...
Nafas kami masih terengah-engah, kami butuh banya oksigen...

"Bang, es krim rasa vanila 2" aku membeli es krim kesukaanku, hanya menunggu kurang dari 5 menit, 2 es krim sudah ku genggam.

"Nih Vin," aku memberi salah satu es krim yang sudah ku beli kepada Vino, dan dihadiahi ucapan terimakasih.

Inilah tempat yang menjadi andalan kami..
Untuk melepas letih,
Kami selalu bahagia di Pantai inii..
Aku dan Vino tertawa bersama, menghilangkan beban pikiran, dan seakan jagatraya ini adalah milik kita..

Beach FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang