D.1.2

182 37 4
                                    

Kini, setelah hampir 5 tahun berlalu, pelan-pelan gue buka bisnis lainnya, yang kelihatan sederhana tapi gue percaya nanti bisa meledak juga, sama seperti bisnis gue sebelumnya. Bisnis gue kali ini bergerak di bidang F&B, alias kuliner.

Selama kurang lebih setahunan ini gue rutin olah raga, lari pastinya, di GBK, gue kayak melihat dan mencium peluang-peluang berbisnis di tempat ini. Maka dari itu, setelah kurang lebih 3 sampai 5bulan berdiskusi dengan beberapa pihak, akhirnya bisnis gue pun mulai jalan.

Gue mulai dari foodtruck yang menjual F&B dibeberapa Lokasi startegis. Salah satunya di lingkungan GBK ini. Dengan modal yang yah enggak seberapa, bagi diri gue modal F&B ini recehan, beda sama bisnis pertama gue, tapi hasil yang gue dapatkan bisa sampai 2kali lipat. Hayo, siapa yang enggak tertarik?

Cuma ya gitu, kurangnya bisnis F&B akan ada masanya bahan-bahan pokok untuk membuat makanan atau minuman menjadi rusak ataupun basi. Hal itu juga perlu perhatian khusus sebelum memulai bisnis ini. Selebihnya, tinggal pastikan aja makanan dan minuman yang lo jual enak, pasti laku.

Masih sedikit terengah, pelan-pelan gue melangkah keluar dari lingkarang GBK, menuju salah satu spot foodtruck gue yang baru-baru ini berhasil meraih keuntungan sangat fantastik. Entah gimana kejadian pastinya, tapi dari cerita para karyawan gue, selain bahan pokok berkualitas, lalu rasa yang enak, di samping itu kekompakkan tim juga harus ada. Mana mungkin hasilnya bisa berlipat-lipat kalau enggak ada kekompakan tim di sana. Mereka-mereka itu, alias karyawan gue, enggak ragu buat menawarkan langsung ke orang-orang di sini, atau bisa disebut dengan cara menjemput bola. Dan jelas banget hal ini enggak mungkin bisa dilakuin tanpa kekompakan tim. Karena itu, niatnya malam ini pengen gue datangi, sekaligus apresiasi ke mereka semua.

Dari kejauhan gue udah lihat foodtruck gue berdiri dengan gagah bersamaan dengan penjual makanan serta minuman lainnya. Di depannya ada 2 orang pelayan cewek yang udah direkrut tim gue dengan baik. Kenapa gue bilang demikian? Dari kejauhan aja gue bisa lihat senyum dari mereka enggak ada sedikitpun luntur. Dengan semangat tinggi tuk menawarkan membuat banyak orang yang penasaran serta mampir tuk membeli.

Sengaja tidak langsung mendekati, dari beberapa bagian gue sengaja foto rutinitas para karyawan gue. Dari senyum mereka, entah mengapa bisa menular ke gue. Yah, walau semua orang merasakan capek yang sama, tapi cara mereka mendapatkannya, dan menikmatinya lah yang membuat hal itu berbeda.

Amat sangat bangga dengan mereka, gue bergerak tuk ikut membantu. Sadar ada beberapa orang yang terlihat kehausan, gue langsung mendekati mereka. Sambil menunjukkan menu-menu dari bisnis F&B gue dihp, mereka kelihatan banget tertarik dengan semua menu yang gue rekomendasikan ke mereka. Meski sesekali tatapan nakal dari cewek-cewek itu bikin gue risih, cuma yah enggak papa lah. Anggap aja bonus dari gue karena mereka udah order makanan dan minuman di tempat gue.

"Pak Daka," sapa salah satu karyawan gue.

Mengangguk mantap, gue kasih beberapa list orderan dari meja yang tadi gue datangi.

"Tolong dibantu antar segera. Jangan biarkan customer menunggu."

"Siap, Pak."

Mulai merasa bangga dan puas, enggak nyangka aja gue dalam hitungan bulan bisnis yang gue buat dengan modal recehan bisa menghasilkan yang yah, lumayan. Gue juga bisa nambah lapangan pekerjaan bagi mereka-mereka ini. Enggak selalu anak-anak SMA yang baru lulus, dan enggak ada biaya untuk kuliah, melainkan untuk orang-orang yang masih mau bekerja dengan giat, namun terbatas dengan usia yang udah melewati 25 tahun.

Tanpa banyak kata-kata, gue mengucapkan terima kasih kepada para karyawan gue dengan tatapan kagum untuk mereka semua. Ternyata memang kesuksesan itu dibentuk, bukan cuma ditunggu atau giveaway dari orang lain.

###

13/10/2024

Hai, bebs! 🌟


Aku mo bahas soal cowok-cowok kantoran nih. Jadi, most of you probably knew kalo aku tu gak kerja kantoran. Nah, one day aku main ke satu mall yang gabung kantor pas di jam 6 sore weekdays gitu. Pas lagi milih resto, aku merhatiin banyak mas-mas, koko-koko, dan om-om kantoran yang abis pulang kerja. Aku mikir, kira-kira yang mana yang paling mendekati sosok Daka. Dia ini bos perusahaan yang mid-sized, beda sama Eld yang ukurannya start-up kan. Aku dapat gambaran Daka tu ya cowok yang sering kelayapan di mall premium pake kemeja fit body dan aroma badannya aroma duit hahaha... Gimana sih gambaran Daka di mata kalian? Aku pengen tahu pendapat kalian soal ini, share di kolom komentar yuk! 🤔💬


Terus, aku juga mau ajak kalian jawab satu pertanyaan seru: cowok yang layak disebut boyfriend material itu kayak gimana? Pilih salah satu di bawah ini ya!


A. Cowok yang selalu rapi dan wangi – yang selalu tertata dari rambut sampai sepatu, tapi tetap santai dan asik diajak ngobrol.


B. Cowok yang apa adanya – nggak banyak mikirin penampilan, tapi selalu siap jadi tempat kamu berlabuh saat hati sedang berangin.


C. Cowok humoris – bikin harimu selalu cerah dengan candaannya, meskipun gaya berpakaiannya sering seadanya.


D. Cowok pekerja keras – sibuk ngurusin dunia, tapi selalu ingat kasih perhatian kecil yang bikin hatimu hangat.


Kalian tim yang mana nih? Ceritain di kolom komentar, aku pengen tahu banget jawabannya! Jangan malu-malu, kita ngobrol bareng di sini ya! 😊Terima kasih udah selalu support, kalian keren banget! ✨

RoomiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang