Kilas XXXVII: "Tanya dan Jawab"

121 19 8
                                    

Merasa bila ucapan Haechan barusan mengandung kebenaran untuk dilakukan. Renjun lantas berusaha mengendalikan sisa-sisa emosinya yang masih menggebu, untuk sebisa mungkin kembali normal seperti sedia kala agar mampu segera membalas ucapan Haechan dengan nada lebih kalem seperti sekarang.

"Terdengar sepeti Yang Mulia Pangeran Bungsu Atlantis kita ini sudah memiliki rencana untuk perjalanan kita ke depannya?"

Yah, meski masih tersirat sedikit sinisme pada susunan kata Renjun. Namun Haechan tetap mempertahankan senyum formalnya, demi menjaga situasi saat ini agar tetap kondusif bagi mereka semua, untuk segera berdiskusi secara matang tentang kepergian mereka ke Agartha kali ini.

"Ini hanya susunan rencana secara kasar. Semua orang berhak untuk mendebatnya."

Maka, setelah berbicara demikian. Haechan langsung membentangkan secara lebar Peta Agartha di permukaan lantai kapal, agar semua orang yang berada di sana mampu melihat detailnya secara jelas.

"Sesuai yang tergambar pada peta. Saat ini kita sedang berlayar ke kutub selatan untuk mencari pintu masuk menuju Agartha."

Seraya menjelaskan, Haechan terlihat menarik satu garis lurus pada peta dari bagian tengah gambar lautan lepas menuju ke bawah, tepatnya pada gambar hamparan luas berwarna putih yang diindikasikan sebagai tempat penuh akan bongkahan dan tumpukan salju.

"Jika perjalanan ini berhasil membawa kita memasuki Agartha dengan selamat. Maka seharusnya tempat yang akan kita datangi pertama kali di Agartha adalah wilayah ini, Atheria*," lanjut Haechan berucap seraya melingkari wilayah pada Peta Agartha yang bersimbolkan salju. "Di sini, kita akan mencari Bunga Legenda Aether*."

Begitulah Haechan terus menjelaskan secara bertahap tentang rencana kasar perjalanan mereka di Agartha.

Bermula dari kedatangan mereka di wilayah bersalju Atheria untuk mencari Bunga Legenda Aether. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan mereka menyelami dalamnya lautan lepas bernama Levaria* untuk memburu Bunga Legenda Soverine*. Lalu menyeberangi luasnya gurun berpasir nan panas bernama Muses* demi menemukan Bunga Legenda Capherial*. Berakhir dengan menjelajahi kemerlap hutan rimbun Nephele* untuk memburu Bunga Legenda Lemuria terakhir, yaitu Heallt*.

Secara detail, tak mungkin bagi Keenam Dreamis maupun Kedua Pangeran Atlantis, untuk mengingat bahkan menghafal seluruh nama-nama asing itu satu-persatu hanya dalam sekali dengar.

Namun secara gambaran besar. Agaknya rencana perjalanan yang dikemukan oleh Haechan barusan mampu diterima oleh seluruh pihak. Terlebih setelah tidak adanya satupun dari mereka yang tampak memprotes usulan alur rencana tersebut. Bahkan sebaliknya, mereka secara serius mulai mendiskusikan rincian dari apa saja yang akan mereka lakukan di masing-masing tempat. Termasuk kelompok besar mereka yang akan terpecah menjadi beberapa pasangan-pasangan tertentu untuk mengemban tugas-tugas khusus, dan lain sebagainya.

Maka.

Diskusi panjang yang tanpa sadar membuat mereka melewatkan jam makan siang itu pun berakhir dengan gelapnya langit luas berbintang cerah. Yangmana terangnya sinar bulan kala itu seolah-olah menjadi saksi dari mereka berdelapan yang secara kompak segera menyiapkan makan malam, demi mengisi perut mereka yang amat keroncongan.

Pada momen itulah.

Persedian pangan yang telah dipersiapkan masing-masing kerajaan lantas segera diolah oleh Haechan dan Jaemin yang secara alami mampu berkompromi dalam hal masak-memasak. Tentunya di bawah pengawasan Mark dan Jeno yang berlomba-lomba mencari celah, demi mampu menemukan sekiranya apapun itu yang bisa membuat mereka berguna bagi Haechan dan Jaemin untuk menyiapkan makan malam mereka semua.

Sedangkan Renjun sendiri yang pada dasarnya bisa memasak. Akan tetapi karena suasana hatinya masih kacau-balau untuk berkumpul sesama rekannya yang lain dalam meramu makanan. Lantas memutuskan untuk tinggal di sisi Sunhee, yang masih duduk melingkar bersama Chenle di sampingnya dengan Buku Omnikinesis yang terbuka lebar di kedua tangannya.

Soulmate IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang