Kilas XXVIII: "Misteri dan Kesimpulan"

169 26 2
                                    

Sebenarnya.

Jaemin pun sama-sama terkejutnya dengan Jeno.

Hanya saja.

Karena Jeno lebih cepat bereaksi dibandingkan dirinya. Jaemin berusaha mengendalikan rasa kejutnya tersebut, demi membantu Jisung membawa tubuh Jeno menuju anak tangga kuil, agar mereka bertiga mampu terduduk dengan benar saling berdampingan seperti sekarang.

"Yang tadi itu..." ucap Jisung tampak penuh kehati-hatian. "...sungguhan?"

"Yang... mana?" tanya Jaemin tak kalah hati-hati, karena terlalu banyak kepingan fakta yang terungkap hanya dalam satu adegan rekonstruksi visual.

"Semuanya," balas Jisung karena memang dirinya tengah mempertanyakan segala apapun itu yang baru saja ia lihat. "Termasuk Serigala Salju tadi... tampak sangat akrab dan memahami Tuan Agung Ten?"

"..."

Tak lantas menjawab, perhatian Jaemin justru tertuju pada Jeno, yang terlihat meremas lengannya sendiri ketika mendengar Jisung justru membahas tentang Sang Serigala Salju. Terlebih saat mendapati Jisung mulai kembali berbicara.

"Mungkinkah Serigala Salju itu benar-benar hewan peliharaan Tuan Agung Ten?" lanjut Jisung bertanya-tanya. "Tapi kenapa kebetulan sekali nama panggilannya sama dengan nama samaran Pangeran Jen—"

"Kalian... percaya reinkarnasi?"

"..."

"..."

Antara sadar atau tidak bahwa dirinya terlalu banyak bertanya-tanya. Pada akhirnya Jisung turut bungkam mengikuti jejak Jaemin ketika mendengar praduga mengejutkan meluncur begitu saja dari bibir Jeno. Sehingga memberikan Jeno lebih banyak waktu untuk merenungkan perkataannya barusan, sebelum mengungkap seluruh keganjilan benaknya kepada Jaemin dan Jisung secara penuh.

Sebab.

Semakin dalam Jeno memasuki Wilayah Fraksi Soule. Semakin itu pula Jeno tak kuasa terus membohongi hatinya sendiri. Bila segala apapun yang ada di sini terasa begitu familiar baginya. Terutama saat Jeno teringat bahwa air mata sempat terjatuh dari pelupuk matanya, ketika dirinya pertama kali melihat sosok Ten El Soule di teras rumah rustik sebelumnya.

Sungguh.

Ada rasa kerinduan tersendiri yang membuat hatinya begitu sesak. Hingga pada satu titik benaknya sempat menerka-nerka, bahwa mungkin saja apa yang Haechan katakan kepadanya sebelum ini merupakan kebenaran. Yaitu tentang kemungkinan dari Jeno yang merupakan putra tersembunyi dari Ten El Soule dan Johnny El Allerick.

Akan tetapi, setelah melihat dua gambaran lainnya. Tentang ilusi pembuktian peristiwa nyata yang
mempertunjukkan betapa dekat sosok Sang Serigala Salju dengan Ten El Soule seperti barusan. Bahkan dengan nama panggilan "Nono" yang sama...

...maupun fakta tentang Putra Mahkota Hendery yang dulu sering menyebut Jeno dengan "anjing".

Mungkinkah...

...sejatinya Jeno memanglah "anjing"?

Seekor "anjing"... yang sebenarnya merupakan sinisme dari wujud aslinya... yaitu seekor Serigala Salju?

"Aku tidak akan menutupi apapun dari kalian lagi. Karena bahkan aku juga tidak bisa terus membohongi diriku setelah melihat tadi," ungkap Jeno seraya mengusak wajahnya. "Aku merasa sangat familiar dengan tempat ini. Sosok Tuan Ten El Soule... aku merasa telah mengenalnya sejak lama."

"..."

"..."

"..."

"..."

Soulmate IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang