Kilas XXI: "Suara dan Ilusi"

193 31 2
                                    

"Argh! Apa-apaan semua ini?!"

Mendengar nada suara Jisung yang tampak sangat frustasi hingga jatuh berjongkok seraya meremas surainya sendiri seperti itu. Mau tak mau Jaemin turut dibuat menghela napas, kemudian memutuskan untuk ikut beristirahat sejenak dengan menyandarkan punggungnya pada dinding di sampingnya.

Yah.

Sebagai Dreamis yang dinyatakan tak mampu menggunakan kekuatan supernatural Mu dan Neo mereka sekarang. Wajar saja bila Jisung dan Jaemin merasakan lebih cepat lelah dibandingkan biasanya. Terlebih setelah tanpa sengaja mereka berdua bersama Jeno memasuki sebuah ruang dimensi yang ternyata merupakan... labirin.

Dengan demikian.

Tersesatnya mereka saat ini yang berkali-kali berjalan ke sudut yang sama, dan kembali berjalan ke tempat semula yang sama pula. Agaknya menjadi alasan amat masuk akal bagi Jisung untuk merasa begitu frustasi. Apalagi Jaemin yang juga merasa kesal pada dirinya sendiri, lantaran merasa tak berguna di situasi merepotkan seperti ini.

Sungguh.

Coba saja kalau Neo Teleportasi milik Jaemin bisa digunakan.

Tentunya akan menjadi hal yang mudah bagi Jaemin membawa Jisung dan Jeno lebih cepat bertemu Mark, Chenle dan Haechan melalui portal dimensi yang ia ciptakan.

Tapi... yah.

Apa gunanya pula berandai-andai seperti itu, kalau pada kenyataannya saat ini Jaemin benar-benar tidak bisa menggunakan kekuatannya?

"Tuan Xander?"

Dalam tundukan kepalanya itu, Jaemin yang tiba-tiba mendengar suara Jeno tampak sangat dekat di sisinya pun lantas menoleh. Hanya untuk mendapati sebuah tabung langsing telah tersodor ke arahnya.

"Aku rasa perjalanan ini memang cukup melelahkan?" ucap Jeno lagi seraya tersenyum ramah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku rasa perjalanan ini memang cukup melelahkan?" ucap Jeno lagi seraya tersenyum ramah. "Jadi mungkin saja Tuan Xander merasa haus?"

Baru menyadari bahwa tabung yang sepertinya berbahan dasar orichalcum itu semacam tempat persediaan air, seketika Jaemin tersenyum tipis.

"Aku tidak menyangka Yang Mulia Pangeran Atlantis cukup berjaga-jaga?"

Bukan tanpa alasan mengapa Jaemin berucap demikian. Sebab, selain menyadari bahwa ternyata Jeno cukup awas dan jeli pada sekitarnya. Untuk seukuran Pangeran Kerajaan yang biasanya memiliki kesan selalu disediakan segala sesuatunya oleh pelayan dan prajurit penjaganya, Jaemin rasa Jeno cukup sigap mempersiapkan segala benda-benda yang sekiranya akan dibutuhkan dalam kondisi genting.

Termasuk sikap peduli Jeno yang sedikit membuat Jaemin lumayan terkejut dan terkesan di waktu yang bersamaan. Berupa inisiatif Jeno memberikan jarum senjata pada Jisung secara cuma-cuma, maupun menawarinya sebotol air seperti sekarang.

Karenanya.

Jaemin jadi berpikir bahwa meski Jeno adalah seorang Pangeran yang berasal dari Kerajaan sebengis Atlantis sekalipun, namun sikap dan kepribadiannya tidaklah seburuk itu?

Soulmate IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang