EP 05

42 6 0
                                    

Nut dan William berjalan menuju fakultas mereka. Setelah meninggalkan Lego dan lainnya, mereka berdua masih diam. Sebenarnya Nut ingin bertanya dan William ingin menjelaskan, tapi sepertinya keduanya bingung mau mulai dari mana.

"Will," panggil Nut akhirnya.

William menoleh menatap kakak dari kekasihnya.

"Kau tidur sama Lego setiap malam?"

William menghela napas mendengar pertanyaan dari teman barunya itu. Bukankah seharusnya hal itu menjadi hal pribadi antara ia dan Lego saja? Ini gara-gara Hong!

"Bukan setiap malam, Nut. Kau jangan langsung percaya ucapan mantan playboy itu!"

"Mantan playboy?" Mata Nut memicing menatap William. Ia tidak paham maksud William.

William menepuk keningnya. Ia lupa jika temannya ini mahasiswa baru. Tentu saja tidak akan mengenal jika ia menyebut 'mantan playboy'.

"Maksudku Hongshi."

Bukannya lega, Nut justru semakin penasaran dengan pemilik nama yang baru saja disebutkan William.

"Yang tadi tidur di samping Lego?"

William mengangguk. "Dia namanya Hongshi. Dia satu kelas sama Lego, satu klub sama Tui."

"Oh. Lalu kenapa kau menyebutnya 'mantan playboy'?"

William menarik Nut untuk duduk di sampingnya. Mereka baru saja masuk ke kelas dan dosen belum datang.

"Dulu Hong itu memang seorang playboy. Dia memiliki banyak wanita dan selalu jalan bergantian dengan setiap wanita. Kemudian beberapa bulan yang lalu, Hong tiba-tiba memutuskan semua hubungannya dengan semua wanita yang mengaku sebagai kekasihnya."

"Tiba-tiba?" Nut agak heran mendengarnya.

"Benar. Saat itu pipi Hong sampai merah karena tamparan para wanita yang jumlahnya tak sedikit." William membuka ponselnya untuk mengecek jika mungkin ada pesan masuk yang cukup penting.

"Lalu setelah itu?" tanya Nut masih belum puas.

"Kata Lego, sebenarnya Hong tak pernah menyatakan perasaan pada wanita-wanita itu. Mereka sendiri saja yang melempar diri ke pelukan Hong." William memutar tubuh agar bisa menghadap Nut dengan sempurna. "Kau tahu, Hong dapat virgin berkali-kali! Bodohnya para wanita itu bisa melepas virgin pada orang yang bahkan tak memiliki perasaan apapun padanya."

Nut terdiam. Entah kenapa ada rasa tidak suka yang muncul di hatinya setelah mendengar tentang pemuda bernama Hongshi itu.

"Hebatnya Hongshi, dia tak pernah melupakan pengaman saat melakukannya. Meski dia sudah dibuat mabuk atau dibuat minum obat perangsang sekalipun, Hong tetap tak melupakan pengaman.

Jadi meski banyak dapat virgin, tak ada satupun dari mereka yang sampai hamil. Menurutku, Hong itu tipe pemain yang bersih. Ia hanya melakukannya saat terpengaruh alkohol atau obat-obatan yang dicampurkan para wanita itu."

"Kau memujinya karena hal itu?" tanya Nut heran.

William tertawa. "Setidaknya dia tetap menjaga nama baik keluarganya saat dia jauh dari rumah."

William beralih menghadap ke depan. Bukan karena dosen sudah datang, hanya ingin saja menatap ke depan.

"Dia bukan orang kota ini?" tanya Nut yang juga ikut menatap ke depan.

"Bukan. Dia dari luar kota. Kuliah di sini juga bukan keinginannya, tapi ia tetap melakukannya demi orang tua. Dia pernah berkata gini, 'orang tuaku melahirkan dan membesarkanku, tapi aku tak bisa membalasnya. Jika hanya dengan melakukan keinginannya bisa membalas mereka, aku akan melakukannya. Toh cuma belajar, tak akan merugikan masa depan.'

Ex Playboy (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang