EP 06

39 5 0
                                    

Hari sudah cukup larut, tapi pemuda tampan itu masih di luar asramanya. Dia Nut. Ia keluar kamar untuk membuang sampah setelah membereskan beberapa barang bawaannya yang kemarin belum sempat ia sentuh.

Nut baru berjalan kembali saat matanya mengenali sosok lalin yang baru ia temui tadi pagi. Sosok lain itu baru saja keluar dari mobil, entah mobil siapa.

Didorong rasa penasaran, Nut berjalan mendekatinya. Ia menghadang sosok itu hingga menatapnya.

"Malam, Hong," sapa Nut berusaha ramah.

Yang disapa justru mengernyit. Ia menatap pemuda tampan di hadapannya dengan curiga.

"Kau siapa? Apa aku mengenalmu?"

Nut tertawa mendengar pertanyaan itu. Ia lupa jika tadi belum sempat berkenalan dengan pemuda ini.

"Aku yang antar kunci kamarmu tadi siang!"

Mendengar itu, kini ekspresi Hong tak lagi menunjukkan kecurigaan. Ekspresinya lebih lunak hingga memunculkan versi imut yang dimilikinya.

"Kau kakak sepupunya Lego?"

"Benar."

Hong mengangguk kemudian lanjut berjalan untuk masuk ke area asrama. Nut mengikutinya dari belakang.

"Ngapain di luar malam-malam begini?" tanya Hong yang sudah biasa saja.

Untung Hong bukan tipe introvert yang tak ingin mengenal siapapun. Jadi Nut bisa merasa lebih tenang karena bisa bicara santai meski belum kenalan.

"Aku baru beresin barang, lalu itu tadi buang sampahnya."

Hong mengangguk saja. Mereka kini masuk ke dalam lift untuk sampai ke lokasi kamar mereka berada.

"Kau dari mana malam-malam begini?" Nut cukup penasaran dengan satu hal ini. Apalagi saat melihat mobil yang mengantarnya dan ekspresi Hong saat pamit tadi.

"Dari suatu tempat," jawab Hong yang sangat tidak memuaskan Nut.

Saat ini Hong hanya bersandar di dinding lift sambil melipat kedua tangannya di dada. Matanya terpejam seolah menikmati keheningan dalam lift.

Nut memperhatikan wajah itu. Bisa ia lihat gores kelelahan di wajah tenang itu. Sebenarnya dari mana pemuda ini? Apa yang dia lakukan hingga muncul gores lelah itu?

"Jangan menatapku seperti itu! Kau tak tahu bagaimana pesona wajahku yang bisa memikat banyak wanita?"

Nut tersenyum miring. Ia jadi mengingat kembali cerita William tadi siang. Hong seorang mantan playboy.

"Kau terlihat sangat lelah," ucap Nut akhirnya.

Hong membuka mata untuk bisa menatap orang yang bahkan ia tak tahu namanya. Ia menghela napas panjang sebelum maju beberapa langkah hingga mendekati Nut.

"Jangan menebak apa yang dilakukan orang lain! Terkadang apa yang ada di pikiran kita tak selalu sama dengan apa yang orang itu lakukan! Seseorang butuh privasi. Kau paham kan?"

Jujur, saat Hong mendekat ke arahnya hingga hanya tersisa satu langkah saja, degup jantung Nut langsung menggila. Ia berusaha menahan diri agar tak langsung menerkam pemuda di hadapannya.

Hong menarik diri dan kembali ke posisi semula. Ia tak peduli dengan ekspresi apapun yang dikeluarkan pemuda yang sedang bersamanya.

"Namamu siapa?" tanya Hong dengan mata tertutup.

"Namaku Nut."

Nut masih memperhatikan wajah tenang itu. Ia tak bisa berpaling seolah-olah ada magnet yang terus menariknya untuk terus menatap wajah itu.

Ex Playboy (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang