Cheating?

117 10 3
                                    


Warning adegan dewasa!


___



Dan Jio kalah. Seberapa keras ia mencoba memberontak, Jevan akan semakin liar dengan ciumannya. Keduanya masih beradu dalam lumatan bibir dengan Jio yang sudah mengalungkan tangannya pada leher Jevan.

Ia tidak munafik. Jevan andal dalam berciuman.

Terbukti dari bagaimana ia menggigit bibir Jio dan segera memasukkan lidahnya saat gadis itu membuka bibirnya. Suara kecapan itu terdengar menghiasi apartemen yang sunyi. Ia bahkan lupa untuk menyalakan televisi seperti kebiasaannya agar tidak merasa sepi.

"Eumhㅡ Jev!" Jio memekik pelan saat Jevan meremas pantatnya sebelum menaikkannya ke atas meja dapur. Mereka bertatapan untuk beberapa saat sebelum Jevan merasa yakin karena Jio sudah tidak melakukan perlawanan lagi. Tangannya dengan segera menyelinap masuk ke dalam kaos rumahan Jio. Mengelus perutnya dengan lembut hingga membuat Jio menggigit bibirnya agar tidak mendesah.

Gadis itu pasrah saat Jevan melepaskan kaosnya, menyisakan bra berwarna soft blue miliknya, "Indah, kayak yang ada di pikiran gue."

Jevan tersenyum seduktif sebelum memberikan kecupan pada payudara Jio yang menyembul keluar. "Uhmmm," Jio memejamkan matanya ketika ia bisa merasakan lidah Jevan ikut bermain diatas kulit dadanya. Kepala lelaki itu naik untuk mengecup bibir Jio sekilas sebelum akhirnya menghisap pada leher Jio. Melumat dan menggigit beberapa kali. Tangannya ia gunakan untuk meremas payudara gadis itu dari luar lantas melepaskan kaitannya.

"Jevanhhh.." Jevan tersenyum mendegar lenguhan Jio saat tangannya bergerak pelan memilin puting kanannya. Kepalanya bergerak turun menuju dada Jio sebelum akhirnya ia mengeluarkan lidah dan memainkan puting sebelah kiri Jio. "Euhhhmm.." tangan Jio tergerak untuk menekan pelan belakang kepala Jevan.

Ia ingin lebih!

"Lo mau tetep disini atau.."

Jevan segera mengangkat tubuh Jio saat gadis itu menggeleng. Matanya menatap Jio yang diselimuti dengan nafsu, seperti dirinya. Ia tertawa pelan, "Harusnya lo lihat wajah lo sekarang, Ji. Seksi banget!"

Jevan membuka pintu kamar Jio dengan kakinya. Wangi khas bayi langsung tercium begitu mereka masuk. Pintu kamar itu tertutup sendirinya seiring dengan langkah Jevan menuju kasur milik gadis itu, "dan kayaknya gue udah gila karena mau ngelakuin hal itu sama elo."

Jevan tertawa pelan, ia lantas membaringkan Jio di atas kasur. Tangan besarnya kembali meremas pelan payudara gadis itu sebelum turun kebawah dan menyentuh bagian selatan Jio dari dalam celana, "ugh, basah banget, Ji." Jevan tersenyum miring melihat Jio menggigit bibirnya saat tangannya menekan klitoris yang sudah basah dibawah sana. Jio merasakan kosong saat tangan Jevan keluar dari celananya.

Lelaki itu melepas kemeja yang dipakainya, memperlihatkan perut dengan enam pack hasil latihannya selama ini, membuat Jio menatapnya dengan bibir yang sedikit terbuka. Pun lengan kiri Jevan yang penuh dengan tato membuat gadis itu semakin terpana.

Keduanya lantas kembali mempertemukan bibir mereka, saling melumat bibir satu sama lain. Jio mencoba untuk mengimbangi Jevan dengan mengarahkan tangannya pada dada lelaki itu. Dielusnya perlahan dengan gerakan seduktif menuju bagian bawah dan sampai pada depan celana jeansnya yang sudah menggembung.

"Uhhh.. Ji.." Jevan mendesah saat tangan Jio meremas kejantanannya dari luar celana.

Jevan menjauhkan tangan Jio. Ia lantas menurunkan celana Jio sehingga gadis itu telanjang sepenuhnya.

Love FoolishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang