17. Konser yang Awkward

0 0 0
                                    

Yo, Readers! 🎉

Selamat datang di dunia "Swear it Again"!
Happy reading, and enjoy the ride!🚀

Setelah pertemuan di kafe yang penuh ketegangan, Baskara dan Adela akhirnya setuju untuk tetap berteman, meskipun keduanya tahu bahwa perasaan mereka jauh lebih dalam. Hari-hari berlalu, dan semua terasa lebih canggung. Suatu malam, Baskara mendapat pesan dari Adela yang mengundang rasa excited sekaligus was-was.

Adela: "Eh, ada konser band favorit kita minggu ini. Mau ikut?"

Baskara merasa bersemangat, tetapi ketegangan yang masih terasa di antara mereka membuatnya ragu. Namun, di dalam hati, dia juga merindukan momen-momen seru yang pernah mereka habiskan bersama.

Baskara: "Yuk! Udah lama kita nggak nonton bareng. Kita bisa enjoy tanpa mikirin yang lain."

Adela: "Deal! Tapi kita harus hati-hati."

Keduanya sepakat untuk pergi, dan hari konser pun tiba. Baskara sudah menyiapkan penampilannya dan merasa optimis bisa menikmati konser kali ini. Dia memilih outfit yang kasual tapi tetap stylish. Sesampainya di lokasi, suasana luar biasa meriah. Banyak orang sudah berkumpul, mempersiapkan diri untuk menikmati malam yang penuh musik.

Ketika Baskara melihat Adela datang, senyumnya langsung merekah. "Hey, lu akhirnya datang juga!" sapanya sambil melambaikan tangan.

"Gue nggak mau ketinggalan, bro. Ini momen kita!" balas Adela dengan semangat, meskipun ada sedikit ragu di matanya.

Mereka masuk ke dalam gedung konser, suara musik mulai menggema. Suasana terasa hidup, tetapi di antara mereka, ada ketegangan yang tak terucapkan. Saling pandang saja sudah bikin jantung keduanya berdegup kencang.

Konser dimulai, dan Baskara berusaha fokus menikmati penampilan band favorit mereka. Suara gitar, drum, dan vokal yang menggugah semangat membuatnya terbuai. Namun, di setiap momen ketika dia menoleh ke arah Adela, ada rasa canggung yang kembali muncul.

"Seru banget, kan?" tanya Baskara di tengah kerumunan, berusaha memecah kebisuan.

"Seru! Udah lama banget gue nggak nonton konser. Jadi pengen loncat-loncat!" jawab Adela, meskipun terlihat sedikit tertekan.

Setelah beberapa lagu, mereka memutuskan untuk mencari tempat duduk sebentar. "Biar bisa ngelurusin kaki," kata Adela sambil melirik ke arah kerumunan.

Mereka duduk di pinggir area, dan suasana sedikit lebih tenang. Namun, percakapan antara mereka kembali terasa awkward. "Gimana, lu suka sama lagu-lagu baru mereka?" tanya Baskara, mencoba membuka pembicaraan.

"Lumayan. Tapi, lagu lama mereka lebih keinget sih," jawab Adela, tampak lebih fokus pada suasana.

Saat makanan dan minuman datang, Baskara mencoba untuk mencairkan suasana. "Kita harus foto bareng nanti. Biar bisa jadi kenangan!" ucapnya dengan semangat.

Adela mengangguk, meski terlihat sedikit ragu. "Iya, bisa jadi," balasnya sambil tersenyum tipis.

Ketika lagu favorit mereka mulai diputar, semuanya seolah terlupakan. Keduanya berdiri dan ikut bernyanyi, merasakan semangat yang mengalir di antara mereka. Namun, saat lagu berakhir, mereka kembali terjebak dalam keheningan yang canggung.

"Del," panggil Baskara, tatapannya serius. "Gue mau ngomong tentang obrolan kita sebelumnya."

Adela menoleh, sedikit terkejut. "Tentang apa, Kar?"

"Gue ngerasa kayak kita masih terjebak di antara pertemanan dan perasaan yang lebih dalam. Gue pengen ngebahas ini," ucapnya, nada suaranya menunjukkan ketegangan.

Adela terlihat bingung. "Tapi, kita udah bilang mau santai, kan? Nggak usah terburu-buru."

Baskara mengangguk. "Iya, tapi setiap kali kita bareng, gue ngerasa kayak ada yang lebih dari sekedar teman."

Di saat yang sama, Adela merasakan getaran yang sama. Namun, rasa canggung menghalangi mereka untuk berbicara lebih terbuka. "Gue juga ngerasain itu, Kar. Tapi, kita harus hati-hati. Jangan sampai salah langkah."

Setelah berbincang, mereka berusaha menikmati konser kembali. Dengan setiap lagu, ketegangan di antara mereka mulai berkurang, dan mereka kembali berbaur dengan kerumunan. Suara musik, sorakan penonton, semua menghilangkan rasa canggung yang tadi ada.

Saat konser berakhir, Baskara dan Adela memutuskan untuk pergi mencari makanan. "Makan setelah konser adalah ritual wajib!" kata Baskara dengan antusias.

Mereka pergi ke tempat makan favorit yang tidak jauh dari lokasi konser. Suasana di restoran itu lebih tenang, dan mereka bisa berbincang lebih santai.

"Makanan enak banget setelah konser, ya?" ujar Baskara sambil mengambil suapan pertamanya.

"Iya! Nggak ada yang bisa ngalahin makanan setelah nonton," balas Adela, senyumnya semakin lebar.

Dalam suasana santai itu, mereka mulai berbagi cerita dan tawa. Namun, di sudut hati, mereka tahu bahwa ada hal yang perlu diungkapkan.

"Gue tahu kita udah sepakat untuk nggak terburu-buru," ucap Baskara, tiba-tiba.

Adela mengangguk. "Iya, kita bisa pelan-pelan."

"Tapi, kadang gue merasa kayak kita butuh lebih dari sekedar teman. Kita bisa berusaha untuk itu," lanjut Baskara, tatapannya lebih serius.

Adela merasakan ketulusan dalam perkataannya. "Gue juga pengen, Kar. Tapi kita harus pastikan semuanya nyaman, biar nggak ada yang terluka."

"Bener, Del. Kita bisa coba. Yang penting komunikasi," jawab Baskara, semangatnya kembali muncul.

Dengan kata-kata itu, mereka merasakan harapan baru. Mungkin konser yang awkward itu justru jadi langkah awal untuk membuka jalan baru. Sambil menikmati makan malam mereka, keduanya sepakat untuk lebih terbuka satu sama lain, merencanakan langkah selanjutnya dengan lebih hati-hati.

Ketika malam semakin larut, mereka meninggalkan restoran dengan perasaan lebih lega. Mungkin perasaan canggung masih ada, tapi ada harapan baru yang mengalir di antara mereka. Dengan setiap langkah, Baskara dan Adela tahu bahwa mereka tidak sendirian dalam perjalanan ini. Mereka akan terus menghadapi semua ini bersama, dengan hati yang lebih terbuka dan harapan yang semakin tumbuh.

TBC—

Jangan lupa untuk vote, follow, dan kasih tahu pendapat kalian di kolom komentar! Setiap vote dan komentar kalian bikin aku makin semangat buat nulis. Let's make this story go viral, guys! 💖

Swear it AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang