4. Sparring

89 27 0
                                    

.
.



Hanin menatap kesal ke arah lapangan sepak bola dalam ruangan atau sebut saja lapangan futsal yang ramai dengan para lelaki disana

Sudah 30 menit ia duduk disana memangku satu kantong penuh camilan yang belum ia sentuh sama sekali

Menatap malas ke arah para pemain futsal yang terus bergantian menggiring bola disana

Salahkan Melvian yang lagi lagi membawanya ke tempat ini. Mana tempatnya jauh dari kosan dan kampus, ia jadi tak punya pilihan lain untuk ikut masuk

Dia kenapa tidak curiga ya saat setelah pulang makan malam tadi Melvian mendadak minta berhenti dulu di minimarket dan kembali dengan satu kantong penuh camilan dan minuman lalu minta dibawakan oleh Hanin

Angkatan mereka sedang tanding futsal dengan angkatan atas mereka atau angkatan Kak Dita dimana gadis itu juga ada ditempat itu tapi di sisi lain lapangan, mungkin gadis itu tak menyadari kehadirannya yanh duduk sendiri di sisi milik angkatannya

Ia duduk di kursi panjang dengan beberapa barang milik temannya yang ditinggalkan disana

"Jagain dulu, nanti gue anter balik" begitu ucapan Melvian sebelum ikut bergabung masuk ke dalam lapangan

"Hanin?"

Hanin menoleh, beberapa teman perempuan di angkatannya itu nampak datang juga

"Lo disini juga. Baru pertama kali ini gue liat lo ikut"

Gadis itu bernama Sharon

Nah, Sharon dan teman temannya itu salah satu geng yang cukup menonjol di angkatannya

Selain karena mereka cukup vokal dalam berinteraksi, mereka juga berisi gadis gadis cantik dan berpenampilan menarik

Sharon bersama 2 orang temannya yang lain ikut duduk disebelah Hanin, namun berjarak 2 bangku

"Oh, hai. Gue gak sengaja aja diajak kesini. Kalian sering lihat ini?"

Sharon mengangguk

"Iya, Juan tadi undang kita buat dateng. Lo juga diundang Juan?" Tanya Sharon sedikit pelan, seperti coba untuk berhati hati dalam berucap

"Hanin aja gak suka sama gerombolannya Juan Shar" ujar salah satu teman Sharon, Grace namanya

"Eh iya. Gue bukan diundang Juan kok" ujar Hanin pelan

Sharon mengangguk lalu tak katakan apapun lagi

Tak berselang lama bunyi pluit tanda permainan berakhir terdengar. Permainan babak kedua ini berhasil dimenangkan oleh angkatan muda

Semua pemain nampak berjalan ke arah tempat istirahat masing masing

Hanin diam saja ditempatnya, tak peduli bisik bisik antara Sharon dan teman temannya yang entah katakan apa

Gadis itu bisa lihat Melvian berjalan mendekat. Barang barang lelaki itu tepat ada disampingnya

"Iyan, ini gue bawain minuman kesukaan lo" Sharon berujar cukup keras sampai Hanin mendengarnya, Hanin menoleh ke arah Sharon yang tersenyum manis ke arah depan. Baru ini ia lihat Sharon dekati Melvian, ia baru tau juga gadis itu dekati Melvian

Pas juga sih menurutnya. Sharon itu cantik dan tak dipungkiri juga kalau Melvian itu ganteng dan terlihat cukup menarik dimata orang orang yang baru bertemu dengannya

Tak heran juga kalau mereka dekat

Namun gadis cantik itu perlahan tolehkan kepalanya kesamping hingga beradu tatap dengan Hanin

MuakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang