.
.
.Hanin bukannya tak ingin ikut organisasi di kampusnya. Redica saja aktif menjadi salah satu anggota himpunan jurusannya
Hanin sempat diajak untuk ikut. Tapi ia menolak, ia sudah ikut magang dan miliki pekerjaan lepas sejak semester 1. Itupun saran yang ia terima dari kakak sepupunya yang sedang tempuh pendidikan doktoralnya di Jerman sana
Ia juga sama sibuknya kok dengan mereka yang ikut organisasi
Apa ia terlihat tidak sesibuk itu ya sampai salah seorang mahasiswa himpunan jurusannya hampiri dirinya setelah ia selesai kelas di Jumat siang yang terik lalu memintanya menjadi panitia penerimaan mahasiwa baru di jurusannya?
"Saya gak bisa kak"
"Ini wajib Nin. Kamu masa gak mau bantuin saya Nin" Hanin menatap kakak tingkatnya itu tak enak
Dia adalah Kak Dita, salah satu kakak tingkat yang dulu juga bantu ia beradaptasi dengan budaya di fakultasnya ini. Kak Dita memahami dirinya yang cukup pendiam dan mau membinanya hingga sekarang ia sudah semester 2. Gadis itu sepertinya jadi SC di kepanitiaan ospek jurusannya, tapi kenapa malah SC ya yang cari orang untuk isi kekosongan itu?
"Yang lain juga diminta?" Tanya Hanin
"Iya. Redica juga udah diminta, dia jadi bagian dokumentasi. Kita kekurangan di bagian acara, inti bendahara sama perlengkapan Nin buat ceweknya"
Hanin terdiam sebentar. Bagian yang kurang kenapa kebanyakan dari bagian yang inti begitu ya. Kalau perlengkapan ia tidak yakin dengan fisiknya meskipun ia yakin kalau perempuan tidak akan diminta untuk lakukan pekerjaan berat
"Gimana Nin? Mau ya"
Hanin akhirnya mengangguk, sungkan juga lihat kakak tingkatnya sampai memohon begitu
"Tapi saya maunya di perlengkapan aja kak. Gak mau yang lain"
"Eh, Perlengkapan berat loh Nin"
Hanin menggelengkan kepala
"Perlengkapan aja pokoknya. Kalau yang lain saya gak janji bakal ikut acaranya sampai selesai. Mungkin saya bakal sering mangkir dari rapat atau bahkan gak ikut pas hari acaranya"
Kak Dita mendengus, sudah hafal sekali dengan tabiat Hanin yang memang agak keras kepala itulah. Hanin tersenyum malu lihat reaksi kakak tingkatnya itu
"Iya udah. Perlengkapan, bagus deh ada cewek teges disana. Kamu jagain ya perlengkapan"
"Iya kak. Ini udah ya?"
"Iyaa udah. Nanti kakak masukin ke grup panitia besarnya ya" Hanin mengangguk lalu pamit untuk pergi lebih dulu
Tidak apa lah pikirnya. Mungkin bisa jadi pengalaman baru yang berharga baginya nanti kan. Lagipula Redica juga ada disana, jadi ia tak akan terlalu khawatir
.
"Hanin ikut jadi panitia juga? Yang minta siapa?" Juan heboh berujar demikian saat ia tengah berada di sekre himpunan
"Kok lo tau?" Tanya Gerald disebelahnya yang asyik bermain game online
"Ini masuk ke grup besar. Kak Dita yang nambahin"
Dean ikut melihat melalui ponselnya. Benar saja, nama gadis pemarah itu kini berada di daftar peserta grup besar panitia penerimaan mahasiswa baru jurusan mereka
Ia melirik Melvian selaku ketua angkatan sekaligus ketua panitia acara itu yang sepertinya juga baru tau hal itu
Sepupunya itu lalu berdiri dan tinggalkan sekre tanpa katakan apapun
