.
.Segalanya berjalan dengan lancar menurut Hanin. Semua tugas kuliahnya pada semester ini dengan lancar ia kerjakan meski dibarengi dengan kesibukannya pada divisi perlengkapan
Bahkan tugas kelompoknya bersama Melvian dan Gerald pun untungnya bisa mereka kerjakan dengan baik, meski Gerald tak banyak membantu. Anehnya malah Melvian yang terus mengejar agar tugas itu selesai
Bahkan mereka sampai kerja kelompok 3 kali
Hari hari menuju inaugurasi jurusannya juga sudah semakin dekat
Karena mereka adakan camp 3 hari dua malam maka tenda harus didirikan sebelum acara berlangsung
Dan kini lah saatnya divisi perlengkapan beraksi
"Gue sendirian?" Hanin bertanya saat Juan ajak dirinya untuk bantu cek perlengkapan di lapangan besok
"Ya Tami gak bisa dateng. Udah lo tanya kan"
Hanin mengangguk, Tami juga ada acara inaugurasi untuk organisasinya dan gadis itu lebih pentingkan organisasi
"Gapapa ikut aja. Biar cowok cowok gak ribet juga nanti, lo bagian plotting aja"
Hanin diam. Masalahnya cek perlengkapan itu tidak cukup 2-3 jam saja, kalau mereka berangkat pagi, mungkin baru sore atau bahkan malam mereka kembali ke kota
Mengajak Redica juga tidak mungkin, gadis itu juga sedang sibuk
"Nanti bareng gue aja pake pick up, punya abangnya Jidan"
"Sekalian bawa barang"
Hanin diam lagi. Ia hanya tak terbiasa ada berjam jam bersama orang orang asing ini. Biasa mereka rapat juga paling lama 2 jam. Itupun karena dia yang selalu buru buru minta segera diselesaikan
"Ayo Nin, ikut aja ya. Gue biar gak bingung juga, lo kan yang ada ide plotting denahnya"
Akhirnya Hanin mengangguk, mau tau mau ia harus ikut juga
"Oke, besok ketemu di kampus aja. Jam 6 deh biar gak sampe sore kalo bisa" Hanin mengangguk
.
Hanin sedikit kesiangan, ia tak percaya dirinya tak dengarkan alarm ponselnya yang sudah ia atur sedemikian rupa
Biasa akhir pekan kan memang ia malas malasan saja dikamar kosan
Sekarang justru ke kampus dan bahkan akan berkendara jauh ke sebuah tempat perkemahan di tepi kota
Saat tiba di depan gedung fakultasnya, hanya ada beberapa anak saja yang ia tau ada disana
Juan apa belum berangkat ya? Padahal saat ia lihat ponselnya tadi, ada banyak sekali notifikasi dari lelaki itu
"Itu Hanin" ujar salah satu diantara beberapa lelaki disana
"Sorry, gue kesiangan"
"Kesiangan 30 menit gapapa Nin, wajar sih emang akhir pekan gini"
Hanin tersenyum canggung? Namun seketika luntur saat lihat eksistensi Melvian ada disana juga. Ia tadi tak lihat lelaki itu
"Yaudah siap ya ini. Yuk deh, Juan kayanya udah sampe juga dia"
Hanin diam, ia kan tidak bawa motor. Biasa ia ke kampus jalan karena dekat, terus sekarang dia berangkat bersama siapa kalau Juan sudah berangkat?
Pikirannya terus bertanya tanya sampai semua yang ada disana otomatis bersama boncengan teman mereka masing masing hingga tersisa Melvian saja yang masih duduk diatas jok motornya
