8. Panik

646 88 6
                                    

.
.





"Kok bisa ketinggalan sih. Tenda kesehatan kan beda sama yang lain" Juan menghela nafas pelan saat pantia kesehatan protes padanya karena tenda mereka kecil sementara barang yang mereka bawa cukup banyak. Belum lagi dia tandu yang mereka bawa dimana satu tandu harus cukup untuk digelar disana

Juan kecolongan satu tenda

Ia lalu menatap Hanin yang ikut bingung juga karena ia merasa sudah cek semua barang sebelum dibawa

Tenda kesehatan memang terakhir dibangun karena agak susah mencarinya, tenda itu baru dibangun kemarin dan yang membangun Dean dan Jidan. Juan tidak bisa ikut karena ada keperluan ukm

"Gue udah cek Ju" ujar Hanin pelan

"Kenapa?" Tiba tiba Sharon datang, gadis itu selaku bendahara yang saat acara tidak memiliki banyak kegiatan sehingga ia bisa bebas membantu divisi manapun

"Tenda kesehatan masa jadi kecil kayak tenda biasa Shar. Gue mau gelar tandu satu gak bisa" adu salah satu panitia kesehatan

Sharon mengernyitkan dahi

"Kok bisa Ju? Kalian udah bikin RAB tenda kesehatan yang besar loh. Ini kenapa jadi gini?" Sharon nampak ikut kesal

"Siapa yang list barang sebelum dibawa?" Tanya Sharon

Hanin mengangkat tangan, "Udah gue cek dan udah masuk ke mobil, gue gak tau kalau ternyata tenda ini yang ke bawa"

"Lo pas pinjem udah tanya belum kalau ini bener tenda kesehatan?" Hanin terdiam

"Ck, gini aja lo gak becus. Terus ini gimana kesehatan gak ada tempat buat pasang tandu"

"Jangan mentang mentang backingan lo Juan ya"

"Apa sih Shar, lo ngapain juga ikut campur" Juan maju, halangi Sharon yang memarahi Hanin

"Ya gitu, belain aja terus. Emang salah kan, gue ikut campur karena gue bendahara ya, sewa tenda tuh gak murah. Kalau dapet harga sewanya buat tenda kesehatan tapi dapet tenda kecil gini ya kita dong yang rugi" jelas Sharon buat Juan terdiam karena gadis itu benar

"Gue tetep aduin ke Melvian. Perkara gini doang gak bener banget kerjanya" ujar Sharon ketus sebelum pergi

Panitia kesehatan itu terdiam, meski memang salah perlengkapan tapi tetap tak menyangka Sharon akan sebegitu marahnya

"Udah Nin, biar gue urus" Juan berbalik menghadap Hanin yang hanya bisa mengangguk pelan

"Sementara ditata dulu sini aja ya buat alatnya kesehatan, buat tandu nanti gue bantu letakin di tenda panitia aja" ujar Juan, panitia kesehatan itu mengangguk lalu pergi sementara Hanin juga ikut bantu tatakan perlengkapan kesehatan yang akan dibawa ke tenda panitia

Saat Hanin tiba di tenda panitia, Melvian sudah berdiri di depan pintu tenda itu. Menatapnya dengan datar dan tajam

Hanin menghela nafas, Sharon mungkin benar sudah beritahukan perihal tadi pada Melvian

"Mau ditaruh dimana itu?" Tanya Melvian begitu mereka berhadapan

"Juan suruh taruh didalam, nanti gue balik ambil tenda kesehatan"

Hanin asal saja bicara begitu. Sementara Melvian menatapnya dengan alis bertaut

"Ambil dimana? Balik ke kampus?" Hanin mengangguk

"Kok bisa gak ke bawa?"

"Gue gak tau" seru Hanin, Melvian diam lalu ambil alih tandu yang dibawa Hanin

"Gausah balik, nanti biar gue suruh orang gue aja"

"Gue bisa urus itu sendiri" ujar Hanin lalu berbalik pergi, biarkan Melvian bawa tandunya sendiri

MuakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang