BAB 4: bentakkan

3.4K 107 0
                                    

Tandai jika typo

Jangan lupa vote dan komen

Happy reading





"Semenjak kau amnesia, kau berubah." Ucap Jay sambil memandangi wajah cantik Talia yang sedang tertidur di kasurnya, sekarang sudah pukul 6 pagi.

Tadi pukul 3 dini hari, jay baru pulang setelah mengerjakan sesuatu di luar, saat Jay masuk ke kamarnya dan di sambut oleh Talia yang tertidur di sofa dengan televisi yang masih menyala, lalu Jay memindahkannya ke ranjang king size nya dan ikut tertidur di sampingnya.

"Eunggh.." lenguh Talia lalu membuka matanya perlahan sambil menyesuaikan cahaya yang masuk dari sela-sela jendela.

"Indahnya pagi hari ini, baru bangun langsung di sambut dengan wajah tampan ini." Ucap Talia dalam hati sambil menatap Jay, yang sedang menatap dirinya juga.

"Terpesona he'h." Ucap Jay sambil menyeringai tampan.

"Kepedean sekali kau." Ucap Talia, lalu ia duduk.

"Cih, mengelak." Ucap Jay, lalu ia turun dari ranjang king size nya, dan berdiri sambil bersedekap dada dan menatap datar Talia.

"Tidak peduli." Ucap Talia sambil memutar bola matanya sinis.

"Beraninya kau!" Ucap jay kesal sambil mencengkram rahang Talia.

"Lepaskan!" Ucap Talia sambil berusaha melepaskan tangan kekar jay yang mencengangkan rahangnya.

"Siapa kau berani memerintah ku!" Ucap Jay menatap tajam Talia.

"Istri mu!" Ucap Talia

"Cih, istri?! Kau pikir aku menganggap mu istri ku!?" Ucap Jay lalu melepaskan cengkraman tangannya dari rahang Talia dengan kasar.

"Fine! Kalau kau tidak menganggap ku sebagai istri mu! Maka ceraikan aku!" Ucap Talia dengan wajah memerah.

"JAGA BICARAMU!!" Bentak Jay marah tanpa sadar, membuat mata Talia berkaca-kaca.

"Jahat!" Ucap Talia lalu menangkurab kan dirinya di kasur sambil menyembunyikan wajahnya di bantal.

Sedangkan Jay hanya diam sambil menatap punggung Talia yang bergetar karena menangis, lalu keluar dari kamarnya dan menguncinya.

•••

"Makan." Perintah Jay pada Talia yang masih menyembunyikan wajahnya di bantal dengan tengkurap sambil meletakkan sarapan yang ia bawa ke nakas.

"Ck." Jay berdecak keras, lalu mengangkat tubuh Talia dengan entengnya lalu ia duduk dan mendudukkan Talia di pangkuannya.

"Lepaskan! Hiks.." ucap Talia sambil berontak dan menutup wajahnya dengan tangannya.

"Diam!!" Ucap Jay berusaha sabar, lalu ia menggenggam kedua tangan Talia dengan satu tangannya lalu menahannya.

"Makan!" Ucap Jay sambil menyodorkan sendok yang berisi makanan kepada Talia, namun Talia menggelengkan kepalanya sambil menyembunyikan bibirnya.

"Talia! Jangan buat aku semakin marah!! Kau taukan kalau aku bukan orang yang penyabar!" Ucap Jay sedikit membentak lalu dengan terpaksa Talia membuka mulutnya.

"Bagus." Ucap Jay, lalu menyuapi Talia hingga makanan yang di bawanya habis, walaupun Talia memakannya dengan terpaksa, bagaimanapun juga dari kemarin Talia belum makan, karena makanan yang di bawa oleh kepala maid, tidak ia makan.

"Nanti malam, kau harus menemaniku menghadiri acara kolage bisnis ku." Ucap Jay sambil menatap Talia yang masih ia tahan di pangkuannya.

"Jangan lupa bersiap, dan jangan mempermalukan ku dengan gaya kuno mu itu." Ucap Jay, lalu ia mendudukkan Talia ke kasur.

Cup

"Jangan lupa nanti malam, aku suka perubahan mu yang sekarang." Ucap Jay, setelah mengecup kening Talia tiba-tiba lalu menepuk kepalanya dua kali dan keluar dari kamarnya dan menguncinya.

Sedangkan Talia masih terdiam mematung, sambil mencerna apa yang terjadi barusan.

•••

Cklek

Suara pintu terbuka, lalu masuklah seorang lelaki berwajah tampan dan tegas, yaitu Jake, tangan kanan atau asisten pribadi tuan muda Jay.

"Selamat sore nona muda." Ucap Jake setelah membungkukkan badannya hormat kepada nona mudanya, yaitu Talia.

"Ada apa?" Tanya Talia tanpa basa-basi.

"Tuan muda Jay, memperbolehkan mu keluar dari kamarnya untuk bersiap-siap ke acara nanti malam." Ucap Jake menjelaskan.

"Ya." Ucap Talia singkat, lalu ia berjalan keluar dari kamar tuan muda Jay dengan senang.

"Akhirnya." Ucap Talia sambil tersenyum lalu berjalan menuju kamarnya.

"Ck gimana mau bersiap untuk datang ke pesta tersebut, pakaian saja aku tidak punya." Ucap Talia dengan cemberut sambil memandangi lemari pakaiannya yang hanya ada dua dress sederhana.

Tok..tok..tok..

Suara ketukan pintu terdengar dari luar, lalu Talia keluar dari walk in closet dan membuka pintu kamarnya lalu masuklah kepala maid setelah membungkukkan badannya.

"Permisi, mohon maaf mengganggu nona muda." Ucap maid tersebut sopan.

"Ya ada apa?" Tanya Talia to the poin karena ia tidak suka basa-basi.

"Saya di suruh oleh tuan muda untuk memberikan dress-dress ini kepada anda, nona muda." Jawab kepala maid tersebut.

"Ya, letakkan di kasur saja." Ucap Talia dan menyuruh kepala maid tersebut meletakkan dress-dress tersebut di ranjang nya.

"Kalau begitu saya permisi nona." Ucap kepala maid tersebut lalu keluar dari kamar dan menutup pintunya setelah membungkukkan badan hormat.

"Lumayan juga pilihannya." Ucap Talia sambil meneliti semua dress-dress tersebut, yang berjumlah lima.

Dress pertama berwarna merah muda, dengan lengan panjang dan bagian bahu terbuka dan panjangnya sampai lutut.

Dress kedua berwarna putih tulang, panjang lengannya sebatas siku dan panjangnya sampai betis dengan di hiasi permata-permata di bagian bawah gaunnya.

Dress ketiga berwarna navy, panjangnya sampai mata kaki, dengan bunga-bunga dan pernak-pernik yang menambah kesan elegan pada dress tersebut.

Dress ke empat berwarna hitam tanpa lengan, dan memiliki panjang yang berbeda, bagian belakang dress panjangnya sampai betis sedangkan bagian depan panjangnya sampai lutut, di hiasi dengan permata di bagian dada dan bagian bawah dress.

Dan dress terakhir berwarna silver yang mengkilap, panjangnya setengah lengan dan panjang kakinya sampai di bawah lutut dengan pernak-pernik melingkari pinggangnya.

"Semuanya terlihat bagus, jadi bingung ingin memakai yang mana, untuk nanti malam." Ucap Talia sambil berfikir dan meneliti semua dress-dress tersebut.

Sekian terimakasih

Jangan lupa vote dan komen

Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang