BAB 9: melakukan

4.7K 124 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Happy reading





"Huft akhirnya!" Ucap Talia sambil menghela nafas segar, setelah pulang dari pesta dan membersihkan dirinya, lalu ia menghempaskan tubuhnya di ranjang king size milik Jay.

"Merepotkan sekali!" Ucap Talia sambil menerawang ke acara pesta tadi yang membuatnya di beri begitu banyak pertanyaan oleh wanita-wanita kalangan atas yang ada di pesta tersebut.

"Lusa kita akan kembali!" Ucap Jay tiba-tiba, yang tadi sedang fokus duduk di sofa yang terletak di kamarnya, sambil fokus mengerjakan pekerjaannya dengan laptop, iPad dan berkas-berkas yang selalu menemaninya.

"Ya." Ucap Talia singkat, membuat Jay mengangkat alisnya bingung, karena sejak kejadian di pesta kolage bisnisnya, Talia hanya berbicara singkat dan seperlunya padanya, padahal Jay sudah mencoba untuk tidak peduli, namun lama kelamaan ia tidak bisa menahannya lagi.

"Ada apa denganmu?" Tanya Jay lalu ia berjalan menuju ranjang dan ia berdiri di depan Talia yang sedang duduk di ranjang.

"Tidak ada." Jawab Talia singkat, lalu ia berbaring di ranjang dan memainkan handphonenya tanpa memperdulikan Jay yang menatapnya datar dan penuh makna.

"Aku ingin berbicara dengan mu!" Ucap Jay sambil terus menatap Talia.

"Silahkan." Ucap Talia tanpa mengalihkan perhatiannya dari handphonenya.

"Aku tidak suka ketika orang yang ku ajak bicara malah sibuk dengan gadgetnya." Ucap Jay dengan datar.

"Walaupun aku fokus dengan gadget ku, tapi telinga ku tetap fokus mendengarkan ucapan mu." Ucap Talia santai dengan wajah datarnya juga.

"Jangan menguji kesabaran ku Talia!" Ucap Jay sambil menahan amarahnya, lalu Jay merebut paksa handphone Talia dan melemparnya ke lantai.

Prangg

Suara handphone Talia yang di lempar oleh Jay memenuhi kamar tersebut, untung kamarnya kedap suara, jadi orang di luar tidak akan mendengarkan suara apapun dari kamar Jay.

"Jerk!" Umpat Talia lalu ia turun dari kasur dan berdiri sambil menatap Jay antara kesal dan marah.

"Why? Hungry?" Tanya Jay menantang sambil tersenyum miring.

"Fuck you!" Umpat Talia sambil menunjuk Jay dengan telunjuknya dan menatapnya tajam.

"Of course! And i don't care, honey." Ucap Jay sambil menggenggam tangan Talia yang menunjuknya, lalu ia memojokkan Talia hingga terbentur ke tembok.

Dugk

"Auuhhk!" Ringis Talia ketika kepalanya terbentur tembok dengan sedikit keras, sedangkan Jay hanya tersenyum miring dan mengungkungnya.

Cup

"Sialan! Bajingan brengsek kau!" Umpat Talia dengan dada naik turun sambil menatap tajam Jay yang tersenyum miring setelah mengecup bibirnya dan malah berkata "Bibirmu manis! Lain kali aku akan mencobanya lagi." Kata Jay, membuat Talia semakin marah dan kesal.

"Brengsek! Aku membencimu! Dasar lelaki tua!" Ucap Talia membuat Jayden memelototkan matanya, apa katanya? Lelaki tua? Padahal ia masih berusia 29 tahun dan wajahnya sangat terlihat tampan dan muda, bukan terlihat tua.

"Apa katamu?! Coba ulangi?!" Ucap Jay sambil mendekatkan dirinya pada Talia, membuat tubuh mereka bersentuhan.

"Lepaskan aku lelaki tua! Aku membencimu!" Ucap Talia sambil sedikit berteriak, lalu tiba-tiba Jay membuat tubuhnya melayang dan membantingnya ke kasur.

"Aukhh..  sialan kau!!" Teriak Talia setelah meringis karena tubuhnya yang terasa ngilu walaupun ia di banting ke kasur.

"Berani kau mengumpatiku hm!!" Ucap Jay lalu menindih tubuh Talia.

Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang