BAB 14: membujuk

2.2K 72 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Tandai jika typo

Happy reading





"Berangkatkan beberapa
pasukan ke Las Vegas terlebih dahulu, aku akan berangkat kesana menyusul dan sedikit terlambat kesana bersama dengan pasukan yang lain, dan kirim beberapa anak buah yang ada di markas ke mansion secepatnya, kalian berangkat terlebih dahulu malam ini dan aku akan berangkat ketika dini hari!" Ucap Jay pada seseorang yang sedang di teleponnya.

"Baik Mr. J, lalu senjatanya akan di bawa terlebih dahulu atau di bawa oleh anda?" Tanya seseorang di dalam telepon tersebut.

"Bawa senjatanya terlebih dahulu, dan sisakan beberapa untuk ku bawa!" Ucap Jay kepada seseorang di sambungan telepon.

"Baik Mr. J," ucap seseorang tersebut.

"Dan ya! Kirim beberapa pasukan yang tidak ikut ke las Vegas kali ini, dan bawa ke mansion ini untukku tugaskan disini." Perintah Jay pada seseorang tersebut.

"Sesuai perintah Mr. J, kalau begitu saya akan mempersiapkan keberangkatan beberapa pasukan beserta senjata yang akan di bawanya." Ucap seseorang di dalam telfon tersebut.

"Hm! Jangan lupa beritahu pada yang lain! Aku akan datang sedikit terlambat, juga kirim orang di markas ke mansion!" Ucap Jay, lalu mematikan sambungan telepon tersebut.

Tanpa disadari oleh Jay, ada seseorang yang mendengar percakapannya dengan seseorang di telpon tersebut dari awal sampai akhir, lalu mengernyit bingung.

"Markas? Las Vegas? Pasukan? Dan senjata?" Tanya nya pada diri sendiri.

"Maksudnya apa itu?" Monolog nya sambil berfikir.

"Ah sudahlah! Aku tidak peduli! Aku juga tidak tertarik dengan kehidupannya! Lebih baik biarkan saja!" Ucap seseorang tersebut lalu pergi dari situ, seseorang tersebut adalah Talia.

•••

Cklek

Suara pintu terbuka lalu masuklah Jay ke dalam kamar dan melihat Talia yang tertidur, ah ralat! Pura-pura tertidur.

"Talia!" Panggil Jay pada Talia lalu mendekat, ia tau kalau Talia belum tidur karena ini masih pukul setengah tujuh malam.

"Talia.. maafkan aku.. a-aku hanya bercanda tadi siang! Jangan marah.." ucap Jay tiba-tiba merengek sambil menggoyang-goyangkan tangan Talia, sedangkan Talia berusaha untuk tidak luluh ketika mendengar rengekan tersebut.

"Sayang... Jangan marah! Aku minta maaf!" Ucap Jay dengan wajah memelas, dan ini pertama kalinya seorang tuan muda Jay merengek dan memelas, sungguh luar biasa.

"Ck! Lepaskan! Aku risih!" Ucap Talia akhirnya mengakhiri pura-pura tidurnya, lalu duduk dan menghempaskan tangannya Jay.

"Maafkan aku.." ucap Jay sambil menunduk, entah kenapa rasanya begitu takut jika Talia marah dan mendiamkannya.

Talia tidak menggubris permintaan maaf dari Jay dan malah berdiri dan pergi ke balkon, sedangkan Jay yang di cueki menampilkan ekspresi bibir melengkung ke bawah sambil mengikuti Talia dari belakang.

"Maafkan aku.. maafkan aku ketika makan siang tadi, dan maafkan aku saat meeting tadi, dia dulu yang menarik lenganku, dan aku juga sudah menghempaskannya. Jangan cueki aku.." ucap Jay yang berdiri di belakang Talia yang sedang berdiri dan berpegangan pada pembatas balkon tanpa memperdulikan ucapan Jay.

"Talia maafkan aku.." ucap Jay, namun tidak di gubris Talia.

"Sayang... Maafkan aku.. jangan marah.." ucap Jay merengek namun tetap di diami Talia.

Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang