Prolog

759 99 14
                                    

Gerimis membasahi siang hari yang kelabu ini. Mengiringi prosesi penurunan peti mati, dari 2 sosok yang tak lagi ada di muka bumi.

Everett hanya mampu menatap kosong, mengabaikan tetesan air yang meskipun ringan namun mampu membasahi setelah hitam yang dikenakannya.

2 sosok dalam 2 peti mati berbeda itu adalah mendiang kedua orang tuanya.

Jeffrey Carl Dominic sang ayah dan ibunya Joana Arabelle Dominic.

Keduanya direnggut begitu saja dari Everett tanpa ada kalimat perpisahan. Meninggalkannya benar-benar sendiran disini.

Suara tangisan entah benar-benar turut berduka atau hanya sekadar drama untuk menarik perhatian beberapa pelayat terdengar saat tanah mulai menimbun kedua peti mati itu.

Everett menoleh kebelakang, melihat saudari sang ayah yang menangis begitu keras. Beberapa paman dari pihak ayahnya juga terlihat meneteskan air mata kesedihan, dikelilingi beberapa kolega dekat mendiang orang tuanya yang berusaha memberi penghiburan.

Sementara dirinya disini berdiri sendirian, tersenyum miris.

Sampai seseorang menepuk pundaknya pelan, memayunginya mengingat gerimis mulai berubah menjadi hujan yang semakin deras.

Everett tertegun, refleks menoleh pada orang yang memayunginya. Orang itu tak bicara hanya memberi senyum tipis sebagai penghiburan.

"Aku turut berduka atas kehilanganmu." Ucapnya singkat.

Everett tak menjawab hanya mengangguk. Orang ini satu-satunya yang sadar akan keberadaannya. Bukan kerabatnya, tapi orang asing yang tak dikenalnya yang malah lebih peduli padanya.

Namun pertemuan singkat itu harus berakhir tanpa percakapan lebih lanjut. Saat salah satu pengawalnya menghampiri, memintanya untuk turut serta menaburi bunga pada kuburan orang tuanya.

Meninggalkan sosok asing itu yang menatap dalam diam punggung ringkihnya masih dengan payung hitam dalam genggamannya.

.

.

.

Guide untuk family tree dari tokoh utama kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guide untuk family tree dari tokoh utama kita. Everett Gavriel Dominic

- Cast Ambivalence -

Everett Gavriel Dominic (26 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Everett Gavriel Dominic (26 Tahun)

Athlas Benjamin Abraham (28 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athlas Benjamin Abraham (28 Tahun)

Athlas Benjamin Abraham (28 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caspian Louis Alexander

Caspian Louis Alexander

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalton Sebastian

.

.

Cerita ini tuh murni belum pernah saya publish di oneshoot manapun. Tidak seperti Alpha. Rencananya emang bukan ini cerita yang saya kembangkan. Tapi karena salah satu temen deket dari jaman kuliah berlanjut sekantor, baca karya-karya saya, dia malah request mau cerita ini :)

Awalnya saya nolak, karena saya kan cuma asbun aja yaa ngutarain ide, lagipula saya juga masih males nulis. Tapi yaa saya goyah juga karena bujukan semangkok bakso afung dan janji manis subsidi makan siang gratis masakan dia (fyi masakan dia enak banget).

Berujung akhirnya rembuk berdua gimana proyek ini bisa terealisasi. Idenya murni dari saya, tapi konflik, cast dia bantu nyusun. Lebih ke untuk memenuhi fantasi dia aja yang lagi mabok drama china.

As always ini cerita BXB dan MPREG. JANGAN SALAH LAPAK

See you next up !!!

Ps. Untuk teman saya. Saya tau kamu baca. Jangan lupa sayanya di follow juga disini, sama besok saya mau request menu hehe.

AmbivalenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang