Part 2

195 12 0
                                    

-Riana POV-

Tok tok tok....

"Masuk..."
"Permisi Bu Riana, 30 menit lagi ada rapat direksi."
"Baiklah,terimakasih San. Tolong siapkan berkas yang kemarin."
"Baik Bu,saya permisi."

Rapat lagi, hampir setiap hari rapat tentang perusahaan yang sedang mempersiapkan kedatangan Direktur Utama baru, yang menggantikan Pak Wijaya.
Entah apa spesialnya Direktur baru ini sampai persiapannya saja harus benar - benar sempurna. Huft, menambah pekerjaan saja.

Kurasa aku akan pulang telat lagi setelah ini, lebih baik aku menelpon mama agar tidak cemas.

"Halo Assalamu'alaikum..."
"Ya,Wa'alaikumsalam. Ada apa,Na?"
"Ma,nanti Ana pulang terlambat karna ada meeting penting. Mama jangan menunggu Ana,nanti Ana makan malam diluar. Daaggh Maama . . . . . "

*****The Right Guy*****

Makan malam sendirian...

Ya semenjak kejadian itu aku selalu menghabiskan waktuku diluar rumah dengan sendirian. Entah kenapa, tidak ada yang ingin menjalin hubungan denganku. Pernah aku mendengar gosip kalau karyawan disini iri padaku karna menjabat sebagai sekretaris Dirut (Direktur Utama) mereka semua menilaiku dari penampilanku yang menurut mereka kampungan dan nggak banget.
Untungnya perusahaan tempatku bekerja ini tidak pernah memandang seseorang dari fisiknya namun dari kemampuan kerjanya,alhasil aku yang terpilih menjadi Sekretaris Dirut sekarang ini.

Well,aku tidak terlalu peduli dengan kata orang lain. Lebih baik fokus bekerja. Namun ada rasa bosan ketika aku selalu sendirian.
Hal itu juga yang membuat papa dan mama selalu menanyakan tentang pasangan. Aku tahu meraka menghawatirkanku, mereka cemas karna diusiaku yang sudah seperempat abad ini, tidak ada satu lelaki pun yang mendekatiku.

"Mbak Sekretaris jelek disini toh! Cieilah sendirian lagi ya. hahaha mana melamun aja lagi, meratapi nasib ya?" Ini lagi si biang kerok ngapain ada disini.

"Bukan urusan anda." jawabku dingin.

"Udahlah emang kalo jelek,kampungan tuh susah bahagia... Ahahaha. Ayo Girls kita cabut aja,ngapain disini sama si jelek itu!"

Akhirnya dia pergi juga, ya, dia Riesta,teman satu kantorku yang selalu iri dan benci padaku, dia bilang dia yang lebih pantas menjadi sekretaris Dirut dibandingkan aku,karna dia lebih fashionable dan lebih cantik. Cih, aku nggak akan minder karna masalah fisik.

"Hai, Boleh numpang duduk disini?" Siapa lagi ini, sok akrab, ganteng sih. Ah apaan palingan juga playboy, keliataan dari penampilannya.

"Kenapa harus disini?" Sebetulnya aku malas berurusan dengan pria asing seperti dia.

"Karna hanya tinggal kursi ini yang kosong,boleh kan?" Pake senyum - senyum segala dia. Dia pikir ngaruh gitu? tapi yaudahlah kasihan, biar nggak terlalu sepi juga disini.

"Mm,Oke boleh"

"Terimakasih,Nona" Nona dia bilang? Hmm Tuan sok manis.

Akhirnya makananku datang, kami makan dalam keheningan. Huh, tidak ada bedanya dengan makan sendirian, kehadirannya sama sekali tidak menguntungkanku.

"Ehm, Namaku Arbani Putra, panggil aja Bani. Nama kamu siapa?"

Bani? nama yang aneh

"Riana Sari." Pasti setelah ini dia pergi karna tidak suka dengan sikap dinginku.

"Riana sari? Mm, aku panggil Ana aja ya?!"

"Tidak! Hanya orang terdekatku yang boleh memanggilku seperti itu" Ketusku.

"Aku tidak peduli, aku tetap akan memanggilmu Ana!" Coba lihat cengirannya, menyebalkan sekali!

"Oh iya,aku sudah selesai, terimakasih untuk makan malamnya. Enak sekali! Semoga lain kali kita bertemu lagi hahaha"

"Heyyy!!! Mau kemana kau??!!!! bayar dulu!!!!"

Ya Tuhan,Dia lari cepat sekali! kenapa bisa di dunia ini ada orang yang sangat menyebalkan seperti itu. Sial sekali hari ini , sudah capek tambah dikerjai pria asing sok asik seperti itu.

Aku harus cepat-cepat pulang, sudah sangat gerah ingin mandi.

*****The Right Guy*****

20:00

"Assalamu'alaikum,, Ana pulang!"

"Wa'alaikumsalam,Na. Tumben malam sekali kamu pulang? tidak seperti biasanya, sudah makan belum?"

"Iya Ma,tadi perkerjaan di kantor banyak sekali. Sudah,Ma. Ana masuk dulu ya, mau mandi terus langsung tidur"

"Yaudah, langsung istirahat saja sayang."

Aku hanya tersenyum menjawab mama, dan langsung masuk ke kamarku untuk membersihkan diri. Lelah sekali rasanya, hari ini terasa lebih panjang dari biasanya.

Setelah mandi rasa kantukku tadi hilang. Bukan waktu yang tepat untuk begadang, tapi kenapa susah sekali untuk tidur.
Jurus ampuh saat susah tidur versi Riana Sari adalah mendengarkan lagu slow favorit dari Ten2five. Jurus ini selalu ampuh meninabobokan aku.

Aku mau teman selamanya
berbagi tangis dan tawa
tak mau sendiri
merasa sepi~

Apa ini?! kenapa sekarang lagu ini terdengar seperti menyindirku?

Teman ya? Hmm apa mungkin saat ini yang kubutuhkan adalah teman? Namun aku tidak mungkin mendapatkannya dengan penampilanku yang seperti ini!

Krieek...

"Na... kamu belum tidur? kok kamarnya nggak di kunci?"

"Eh Mama,belum ma. Tadi Ana lupa kunci pintu, hehe"

"Hmm kamu kebiasaan. Ada apa sudah larut begini belum tidur? ada yang sedang kamu pikirkan?"

mungkin Mama bisa membantuku. Tidak ada salahnya aku menceritakan pada mama.

"Mm, sebenarnya.... Huft, begini ma, Ana sering merasa kesepian. Mungkin karena tidak ada satu orangpun yang ingin berteman denganku karna penampilanku ini. Ana ingin punya teman, apa yang harus Ana lakukan,Ma?"

"Sudah saatnya kamu kembali menjadi dirimu yang dulu lagi Na. Tidak perlu seutuhnya seperti dulu, namun pikirkanlah sedikit saja tentang penampilanmu agar enak dipandang" Benar juga kata Mama, aku tidak perlu kembali seperti dulu. Aku hanya butuh sedikit penyegaran penampilan.

"Ma, tolong bantu rubah penampilanku ya?! Ana ingin sedikit berganti gaya"

Mungkin ini awal kehidupan baruku. Semangat Ana, kamu harus berubah agar tidak ada yang memandangmu rendah lagi!

.

.

.

Hai hai, gimana nih part 2 nya? kurang panjang nggak? Jangan lupa ya Vomment :*

The Right GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang