Part 7

125 7 0
                                    

Setelah kejadian di masa lalu itu Riana berubah total, ia menutup rapat-rapat hatinya untuk siapapun. Dia benar-benar beku. Selama 25 tahun dia hidup,tidak pernah sekalipun ia menjalin hubungan dengan siapapun, tidak pernah berteman dengan siapapun,tidak pernah bersahabat dengan siapapun. Didukung juga dengan penampilannya yang berubah seperti nerd, orang-orang jadi semakin tidak ingin berdekatan dengannya.

Riana hanya menunggu pria yang tepat,diwaktu yang tepat.

*****The Right Guy*****

Bani benar - benar sibuk sekarang. Dia terpaksa meninggalkan dunia nya di Bali karna dia menolak untuk dijodohkan. Hey! Bani lelaki sejati, dia bisa mencari pasangan sendiri!.

Hari pertama di Jakarta Bani berkeliling kota mengenang masa kecilnya dulu disini. Dia mendatangi sebuah restoran favoritnya dulu. Saat sedang mencari tempat duduk, dia melihat seorang wanita duduk sendirian sedang melamun. Rencana jahil segera masuk di otaknya. Bani duduk seenaknya di depan wanita itu, wanita kaget namun tidak lama kemudian ekspresinya menjadi dingin. Apa dia selalu berekspresi seperti itu? menyebalkan sekali!. Bani tidak suka jika orang yang di hadapannya berekspresi seperti itu. Setelah sedikit berdebat akhirnya Bani diijinkan duduk di depan wanita itu. Segera saja Bani berkenalan dengannya.

Oh namanya Riana Sari. Kenapa dia tidak mau di panggil Ana?

Bani tidak suka diatur, dan ia lebih suka melihat ekspresi sebal Riana dari pada ekspresi dinginnya,jadi dia tetap akan memanggil Riana dengan panggilan Ana.

Setelah selesai makan Bani sengaja meninggalkan Riana sendiri agar Riana yang membayar tagihannya. Itu hukuman untuk ekspresi dinginmu itu Riana. Bani puas sekali melihat Riana memekik sebal dari kejauhan.

Haha,hari ini benar-benar mengasyikkan.

*****The Right Guy*****

Hari ini adalah hari pertama Bani masuk dikantor barunya. Ia disambut dengan sangat meriah bahkan terlihat berlebihan. Dia melihat-lihat kantor terlebih dahulu sebelum keruangannya,dia berkeliling ditemani oleh Sandra. Di ruangan kerjanya,sandra menjalaskan apa saja yang ada di salam sana,juga tentang dimana meja sekretarisnya. Dimana sekretaris Bani? Sandra segera memanggilkan orang yang menjadi sekretaris Bani.

Betapa terkejutnya Bani saat tau siapa yang menjadi sekretarisnya,Nona dingin di restoran itu. Senyuman licik tersungging di bibirnya. Kerja akan terasa menyenangkan bagi Bani. Hey lihat!Nona dingin itu merubah penampilannya. Nona dingin eh maksudnya Riana sudah lebih baik selera fashionnya. Tidak masalah bagi Bani apapun penampilan Riana,Bani sudah tau sebenarnya dia Cantik, hanya tidak bisa bergaya saja.

Nanti sajalah menjaili sekretaris itu, fokus perkerjaan dulu.

*****The Right Guy*****

Hari ini rencananya Bani akan mulai menjahili sekretaris dinginnya itu. Secara tidak sadar ia menjadi lebih bersemangat berangkat ke kantor. Seisi rumahnya sampai terheran-heran dengan perubahan suasana hatinya hari ini.

Bani tersenyum sendiri dalam benaknya membayangkan ia akan sukses mengerjai nona dingin itu. Namun sesampainya di kantor bukan wajah dingin Riana yang ia lihat namun wajah sedih Riana. Nona dingin terlihat rapuh. Bani penasaran apa yang membuat Riana sedih seperti itu,yang ia tahu Riana adalah wanita yang kuat namun sekarang dia terlihat sangat rapuh.

"Hei Nona dingin! jangan melamun di kantor ya. Istirahat saja kalau sakit." Apa-apaan ini kenapa Bani malah jadi perhatian. Duh! rencananya gagal. Bani mendengus mengingat perkataannya yang sok perhatian itu,tidak seperti rencana awalnya.

"Aku tidak apa-apa. Maaf. Tidak akan aku ulangi lagi,Pak"

Aneh, tumben nona dingin kalem gini.

*****The Right Guy*****

The Right GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang