Again

60 2 0
                                    


Satu bulan berlalu, Arfa dan Riana sudah benar - benar sangat dekat satu sama lain. Mereka bahkan selalu menyepatkan waktu untuk pergi berdua dalam seminggu.

Tentang perasaan Arfa, ya beberapa hari yang lalu Arfa mengutarakan tentang perasaannya.

Arfa mencintai Riana.

Satu kenyataan yang telah diutarakan Arfa mampu mengubah hidup Riana. Seketika bermunculan warna warna indah mengisi hatinya. Tak ada lagi Riana dengan muka judesnya, dimanapun ia selalu tersenyum seolah membagi kebagiaannya.

Namun Riana belum mengutarakan perasaannya kepada Arfa, ia malu mengungkapkannya.

Hari ini seperti biasanya Arfa menjemputnya dari kantor.

"Gimana tadi di kantor?"

"Ya seperti biasa, bos baruku selalu bertingkah ajaib" jawab Riana.

Arfa tertawa renyah, jenis tawa yang mempu membuat Riana menahan napasnya. Arfa manis sekali.

"Apa kamu nggak capek antar jemput aku setiap hari?"

"Enggak dong, aku senang melakukan ini"

Senyum manis masih terukir indah di wajah mereka berdua.

Detik ini, perasaan Riana sudah semakin dalam. Akhirnya setelah sekian lama ada seseorang yang mencintainya. Ia merasakan kebahagiaan yang begitu memenuhi hatinya. Arfa membuatnya tidak takut lagi dengan cinta, ia membuat hidup Riana menjadi begitu berwarna.

Malam ini tidak ada makan malam bersama, Riana menolaknya karena merasa sedang tidak ingin makan apapun. Arfa pun langsung mengantarkan Riana pulang kerumah nya.

"Sampai besok, jaga kesehatanmu"
Arfa berbicara sambil menyentuh ringan lengan Riana, membuat Riana merasa bahwa Arfa sangat menyayanginya.

Riana melambaikan tangan sambil tersenyum sementara mobil Arfa mulai menjauhi rumahnya.

'Huh, hari yang melelahkan' Riana menggumam dalam hatinya. Dia memang terlalu lelah di kantor hari ini, bos barunya itu benar - benar merepotkan.

"Eh, kamu udah pulang Na? sama Arfa"
Mama menyambutnya seperti biasa.

"Iya Ma. Ana kok ngerasa hari ini suntuk bgt ya Ma? boleh nggak Ana habis ini pengen jalan - jalan?"

"Loh kenapa nggak tadi sekalian bareng Arfa? masa kamu mau jalan sendirian malem malem gini?" Seperti biasa mamanya selalu mengkhawatirkannya.

"Gapapa Mama, sebentar saja. Ana pengen ke mall nyari kebutuhan bulan ini sekalian jalan - jalan, gak enak dong kalo belanja bulanan ngajak Arfa. Yang ada nanti dia bosan. Mama mau nitip nggak?"

"Yaudah, kamu nanti dianter supir aja ya, mama nggak nitip, cepet pulang"

Setelah itu Riana mandi dan bersiap-siap pergi ke Mall. Dia memakai jaket karna malam ini lumayan dingin.

Sesampainya di Mall Riana langsung menuju rak kosmetik, alat - alat kosmetiknya memang habis dan sekarang kosmetik menjadi hal yang penting untuk Riana.

Setelah membeli semua kebutuhannya Riana memutuskan untuk makan di salah satu restaurant jepang favoritnya. Perutnya yang tadi tidak lapar kini mulai bergejolak karena membayangkan betapa enaknya sushi di restaurant jepang favoritnya itu.

Riana memilih duduk di pojok membelakangi pengunjung restaurant yang lainnya. Sambil menunggu pesanannya datang dia memainkan ponselnya membuka notifikasi di hpnya.

Ia mendengar dua orang duduk di meja belakangnya. Sepertinya mereka sepasang kekasih yang sedang makan bersama.

'Andaikan aku bersama Arfa, mungkin tak akan sebosan ini' Riana tersenyum sendiri membayangkan Arfa berada di depannya saat ini. Oh yaampun Riana sepertinya kamu memang sudah dimabuk cinta.

"Sayang kapan kita menikah? kapan kamu menyelesaikan permainanmu?"

Riana dapat mendengar wanita dibelakangnya berbicara kepada kekasihnya.

"Tunggu sebentar lagi sayangku"

Tunggu, suara itu... sepertinya Riana mengenal suara itu.

"Arfa sayang, aku udah nggak sabar menunggu hari pernikahan kita!"

"Diamlah Myla, kau tau sendiri bahwa kau akan menjadi istriku yang kedua setelah aku berhasil menikahi gadis bodoh itu dan mengambil harta ayahnya. Tunggu saja 2 tahun lagi, setelah itu kita akan menikah sayangku"

Apa mungkin itu Arfa yang sama???? Tidak mungkin!

"Siapa gadis itu sayang? kau tak pernah memberitahuku siapa namanya, cepat beritahu aku sayang, kalau kau memang mencintaiku"

"Aku mencintaimu Myla hanya dirimu. Baiklah, namanya adalah Riana"

Deg!!
Ini tidak benar! tidak mungkin itu Arfaku! tidak mungkin!

Riana bangkit dari duduknya dan mendatangi meja di belakangnya. Ia kaget karena Arfa yang duduk disitu memanglah Arfa yang sama dengan yang ada di hatinya.

"Oh jadi seperti itu rencanamu? Bermimpilah! karena aku tidak akan sudi menikah denganmu! tidak akan sudi! kau dengar itu?! Kau pria jahanam tak tau malu!"

Ia menumpahkan minumannya di kepala Arfa dan menampar kedua pipinya. Arfa terlihat sangat emosi dan ia mengangkat tangannya untuk menampar balik Riana.

Namun Riana dengan sigap menahan tangan Arfa, dan dengan satu gerakan Arfa mengerang kesakitan karena serangan Riana. Myla berteriak haboh karena melihat kekasihnya kesakitan.

"Kau pikir kau bisa menyakitiku dengan tangan kotormu itu?! tak akan bisa!! kau salah berurusan denganku"

Sekali lagi Riana menamparnya hingga sudut bibir Arfa mengeluarkan darah.

"Aku tidak lemah! Ini balasan atas permainan busukmu itu. Kau kalah! Semoga kau mendapat balasan dari juga dari Tuhan, tunggu saja!"

Dengan itu Riana berlari keluar restaurant. Air matanya yang sedari tadi ia tahan kini mulai membasahi pipinya. Bahkan isakannya kini dapat terdengar oleh pengunjung lain.

Sekuat apapun Riana ia tetaplah perempuan. Meskipun ia telah membalas Arfa, tapi sakit dihatinya tidak dapat ia obati.

Sekali lagi Riana hancur.

'Tuhan apakah memang aku ini tidaklah mungkin mencintai dan dicintai seorang lelaki?'
Ia putus asa, ia menyalahkan takdir. Mengapa takdir selalu memposisikannya sebagai seseorang yang tidak dicintai? bahkan kini ia ditipu.

Oh Tuhan, ini semua sungguh menyakitkan.

Hidupnya yang tadinya penuh warna, kini kelam seketika.
Riana melupakan satu hal.

Banyak warna jika dicampur akan menjadi hitam.

Riana pulang dengan hati yang bergitu hancur. Kini apakah mungkin luka dihatinya bisa sembuh?
*****The Right Guy*****

Hallo semuaaa.
akhirnya bisa update lagi. UN udah selesai yeeaaayy!!
tapi ujian masuk PTN sama PTS udh di depan mata. Doain author yaassss.

Keep Reading TRG yaa Thank Youu XoXo

The Right GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang