Berita gembira operasi berjalan dengan lancar namun Karina masih dalam keadaan koma. Belum bisa keluarga pasien untuk masuk terkecuali dokter. Mereka hanya bisa lihat Karina tertidur tidak sadarkan diri dari pantulan kaca.
Sudah 3 hari setelah kejadian itu namun dia masih belum sadar. Heeseung selalu datang ke rumah sakit untuk menjenguknya. Kini sudah terpampang jelas gelang matahari di lengan kecil Karina, berkat bantuan dokter untuk memenuhi permintaan Heeseung. Jika Karina sadar, dia bisa memencet gelang itu dan memberikan balasan ke gelang Heeseung.
Heeseung menghela nafasnya pelan, kejadian kemarin diinvestigasi oleh ayahnya dan juga Junho. Ia tidak bisa memberikan pengampunan jika pelakunya itu adalah orang yang dikenal.
"Heeseung sudah selesai sekolah?" tanya Yoona saat ia melihat Heeseung berdiri di lorong. Heeseung menoleh dan tersenyum, "iya baru saja kelar tante, aku langsung datang menjenguknya"
Yoona mengangguk paham, ia tersentuh dengan aksi Heeseung yang terus menjenguk putrinya. Yoona menoleh ke anaknya yang masih berbaring tidak sadar. "Kamu tau? Karina selalu menceritakan kamu ke kami berdua. Dia bilang bahwa kamu osis galak tapi tante bilang ya harus rasain karena kmu buat salah"
Heeseung terkekeh pelan, memang benar Heeseung suka memergoki dan menegurnya. Itu demi kebaikan Karina. "Tapi semenjak kalian pacaran, dia mulai ngomong A-Z. Benar-benar dia senang banget saat ceritaij tentang kamu"
Heeseung merasa malu sekarang tapu dia senang jika Karina senang. Yoona menghela nafas panjang, "Sungguh mengkagetkan aku sekali setelah mendengar kabarnua seperti ini"
"...dia anak kita satu-satunya. Dan tante tidak ingin suatu hal terjadi"
Heeseung terdiam dan terus menatap Karina mendengar semua ucapan tantenya. "Tante begitu senang melihat Karina bisa bersama kamu. Dengan ini beban tante berkurang dan juga tante merasa tante sudah menemukan orang yang tepat untuknya."
Heeseung merasa tersentuh, "biasa aja tante.."
"Hei tapi benar, berkatmu Karina berubah. Dia jadi jarang telat sekarang. Tante kayak, "wah nih heeseung boleh juga nih"
Heeseung dibuat tertawa dan merasa malu, "itu demi kebaikannya tante" Yoona terkekeh pelan, ya dia tau itu dan itu sangat membantu sekali.
Setelah bercakap cukup panjang, Yoona harus bekerja dulu jadi ia menitipkan anaknya ke Heeseung. Pemuda itu kini tengah duduk di depan kamar Karina sampai sang dokter keluar dari ruangannya.
"Atas Tuan Bagaskara?"
Heeseung menoleh dari handphonenya dan berdiri, "Iya itu saya. Gimana keadaannya dok?"
Sang dokter melepaskan maskernya dan tersenyum, "Puji Tuhan, kondisinya semakin stabil. Dengan ini kami bisa bisa mengijinkan tuan untuk masuk ke dalam, akan tetapu kami akan ada pemeriksaan rutin pagi, siang, dan malam"
Heeseung mengangguk paham, "baik. Tidak apa-apa. Terimakasih dokter" Sang dokter mengangguk paham dan tersenyum hangat sebelum meninggalkan Heeseung. Pemuda itu akhirnya memasuki ruangan, disana terpampang jelas Karina tidur tenang dengan alat medic yang mengelilinginya.
Heeseung mengambil salah satu bangku dan membawanya dekat ke kasur tersebut. Ia memegang tangan kekasihnya dan mengelusnya punggung tangannya dengan ibu jarinya.
"Karina....ini Heeseung" ucapnya pelan.
"Makasih ya untuk hadiah ulang tahunnya kemarin..aku suka hadiahnya..tetapi aku sedih melihat kamu seperti ini"
Suaranya menjadi serak menahan rasa sedihnya. Ia membawa tangan Karina mendekati wajahnya, membasahi tangan gadis itu dengab air mata. "Aku tidak pernah menangis dalam seumur hidupku...tapi kamu membuatku sedih...aku takut kehilangan kamu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS • HEERINA
Fiksi Penggemar[ ON GOING ] Kalau urusan pelanggaran sekolah seperti telat masuk dan membuat onar, pasti akan berurusan dengan osis. Karina, termasuk salah satu murid yang suka melanggar peraturan sekolah, karena sikapnya udah kelewatan dia pun akhirnya diawasi te...