The Rise Of Ning/Shou Fu Yang Cheng Shou Ce/首辅养成手册

Chapter 47-48

Heppy Reading...

BAB 47 Kebangkitan Ning

Di dalam ruangan, Luo Shenyuan meletakkan cangkir tehnya dan mengangkat sebelah alisnya, lalu bertanya, “Kau ingin aku yang mengurusnya untukmu?”

Yi Ning mengangguk. Dia membuka kotak itu dan memeriksanya dengan saksama, memperhatikan lembaran-lembaran dokumen tipis di dalamnya. Bukannya dia tidak bisa mengurusnya sendiri, tetapi mengingat situasinya saat ini, itu merepotkan. Biasanya, dia lebih suka menyimpan barang-barang seperti itu di tangannya sendiri demi ketenangan pikiran. Tentu saja, dia memercayai Luo Shenyuan untuk mengurusnya juga.

Dia segera menambahkan, “Kakak Ketiga, kamu bisa membantuku mengelolanya, dan aku akan mengawasi dan belajar. Namun, saat aku cukup umur, kamu harus mengembalikannya kepadaku…”

Luo Shenyuan terkekeh. Apa yang dipikirkan gadis kecil ini? Apakah dia percaya dia akan mencoba mengambil uangnya?

Melihat senyum ambigunya, Yi Ning khawatir kata-katanya mungkin disalahpahami. Dia buru-buru mengklarifikasi, “Jangan salah paham. Aku tidak khawatir kamu menyimpan uangku. Hanya saja begitu kamu lulus ujian kekaisaran, kamu akan terlalu sibuk. Tidaklah benar untuk membebani kamu dengan masalah-masalah ini.”

Lanjutnya, “Untuk hasil dari toko dan perkebunan ini, saya berikan 30 persen.”

Luo Shenyuan menjawab, “Saya bisa mengaturnya untukmu, tetapi kita tidak bisa menghitung pendapatan dengan cara itu. Semua keuntungan dari toko-toko dan perkebunan ini harus tetap menjadi milikku. Ketika kamu membutuhkan uang, kamu bisa memintanya kepadaku. Aku akan mengembalikan semuanya kepadamu ketika kamu sudah dewasa, tetapi tidak sekarang.”

Mengingat gaya hidup Yi Ning yang sebelumnya sangat boros, dia khawatir Yi Ning mungkin tidak menghargai nilai uang dan menghabiskannya dengan sembarangan. Luo Shenyuan merasa lebih baik tidak memberikannya langsung kepadanya.

Yi Ning merasa geli sekaligus jengkel. Itulah sisi buruk menjadi seorang anak.

Namun, dia menyadari bahwa pria itu ada benarnya. Menyimpan sejumlah besar uang bersamanya mungkin tidak aman. Lagi pula, seperti kata pepatah, "Orang yang tidak bersalah dapat disakiti karena harta yang mereka miliki."

Xu Mama, yang berdiri di dekatnya, menimpali, “Nona Tujuh, saya rasa Tuan Muda Ketiga benar. Anda dapat meminta uang kepadanya saat Anda membutuhkannya.”

Yi Ning akhirnya setuju. Ia menyerahkan kotak itu kepada Xu Mama, memintanya untuk menyimpannya dengan aman. Kunci kuningan diberikan kepada Xuezhi, karena Yi Ning berencana untuk memeriksa barang-barang milik neneknya nanti.

Xu Mama kemudian menyapa Luo Shenyuan, “Dengan meninggalnya Nyonya Tua, para manajer perkebunan dan pengawas pertanian akan datang untuk menghadiri pemakaman. Saya akan membawa mereka untuk menemui Anda, karena mereka akan berada di bawah manajemen Anda mulai sekarang. Bagaimana kalau kita atur agar mereka bertemu dengan Anda di aula samping besok?”

Luo Shenyuan melirik Yi Ning, memperhatikan mata bulat dan cerah Yi Ning yang menatapnya penuh harap.

“Besok sore, setelah aku menerima tamu bersama Ayah, aku akan datang,” kata Luo Shenyuan kepada Xu Mama.

Mendengar persetujuannya, Yi Ning segera menarik lengan baju Luo Shenyuan sambil tersenyum, “Terima kasih, Kakak Ketiga!”

Dia selalu memiliki kepercayaan yang unik padanya.

Luo Shenyuan diam-diam merenungkan tangan kecilnya yang memegang lengan bajunya.

Setelah Kakak Ketiga pergi, seorang pembantu membawakan air panas untuk Yi Ning guna mencuci kakinya.