12. Bukti Perkara

143 19 1
                                    

Joss dan Gawin sampai di Kosan kurang lebih pukul delapan malam. Hari ini mereka latihan basket berdua cukup lama. Dua jam non stop dan Gawin tampak limbung dalam dekapan Joss yang menyeretnya naik menuju kamar kos.

"Joss aku meh mandi dulu, ya..." ujar Gawin seraya membuka baju dan celana basketnya. Membiarkan Joss memandangi tubuhnya yang hanya dibalut celana boxer.

Joss tersenyum genit. Lalu sontak mencubit pinggang telanjang Gawin yang kini kembali kenyal karena lapisan tipis lemak. "Mau tak mandiin ndak, Ndut?"

"Emohhhh!" sahut Gawin jengkel seraya menampik tangan Joss dari pinggangnya. "Joss ki loh ah, sukanya cubit-cubit," protesnya lagi tanpa menyembunyikan raut kekesalan di wajahnya. Gawin jengkel, sejak berat badannya kembali naik beberapa kilo, tangan jahil Joss sering mencubit pinggangnya tanpa aba.

"Tenan?" (beneran)

"Kalau mandi mbe kamu yang ada ndak mandi terus mandinya dua kali, hih!"

Joss hanya terkekeh lalu ujung matanya mengikuti tubuh Gawin yang menghilang di kamar mandi. Beberapa saat berlalu dengan Joss yang sibuk rebahan di atas kasur sambil mengutak-atik smartphone-nya. Lalu teringat tentang foto dan video di lapangan basket yang tadi sempat ia ambil bersama Gawin.

"Gawinnn! Aku pinjem hape-mu boleh ndak? Mau minta video sama foto tadi buat dikirim ke grup basket."

"Iyaaaa! Buka aja!"

Joss pun bangkit dari kasur dan mengambil tas Gawin yang terhampar di lantai. Lalu menemukan smartphone pacarnya yang hanya bisa dibuka dengan sandi tanggal lahir Joss. Foto selfie mereka berdua yang tak pernah dipublikasikan terpampang jelas sebagai gambar latar dan sejenak Joss pun tersenyum. Menyadari betapa konyolnya ekspresi mereka berdua.

"Galeri... Galeri...." ujar Joss, mencoba menyadarkan diri dari perasaan 'uwu' yang mendadak menyergapnya. Setelah itu, ibu jari Joss sontak memencet layar untuk menemukan aplikasi galeri dan beberapa hamparan foto dan video langsung terpapar pada layar.

Joss dengan sigap mengirimkan foto serta video yang ia inginkan melalui WhatsApp. Namun saat hendak keluar dari aplikasi itu, mata Joss melihat sesuatu yang ganjil. Buru-buru jarinya menurunkan layar dan mendapati beberapa foto dari pria yang sama sekali tidak Joss kenali.

Siapa?

Saat Joss membuka foto, ia pun semakin bingung. Foto pria itu banyak sekali berada di galeri Gawin. Beberapa foto buram dan tidak jelas, tapi semua diambil tanpa persetujuan alias candid. Bahkan Gawin tak pernah mengambil foto Joss sebanyak ini tanpa diminta. Kenapa Gawin berani dan sepertinya terobsesi dengan pria ini?

"Jancuk..." umpat Joss setengah mengeram, segera saja ia menyalakan bluetooth smartphone-nya dan mengirimkan beberapa foto pria itu agar tidak bisa dilacak oleh Gawin. Lalu, dengan perasaan marah, jengkel, serta cemburu yang sudah terlanjur merayapi hatinya. Joss pun melempar smartphone milik Gawin ke kasur dan membereskan barang-barangnya sendiri.

Suara air di kamar mandi sayup-sayup terdengar, tapi Joss bahkan tak sedikit pun memiliki kesabaran untuk menunggu Gawin keluar dan membicarakan masalah ini. Ia tak ingin menunjukkan kemarahannya pada Gawin; ia tak ingin Gawin melihatnya mengamuk membabi buta. Jika ia bisa menyelesaikan masalah ini sendiri, Joss akan melakukannya.

Dengan langkah berderap dan bantingan pintu. Joss pun akhirnya keluar dari kamar kos-kosan itu. Meninggalkan Gawin yang masih tidak tahu menahu badai masalah apa yang akan menerpanya esok hari.

.

.

.

Author's Note:

Untuk pembaca yang baru menemukan kisah ini di sini. Sekali lagi author mengingatkan kalau cerita ini sebenarnya dulu Sosmed AU yang punya banyak bagian sosmed dan fakechat-nya. Namun sayang akun saya di-suspend X dan akhirnya saya hanya bisa re-upload bagian narasinya saja. Jadi, mohon maaf apabila ada kebingungan konteks di sana dan sini karena sebenarnya kisah ini diperuntukan untuk pembaca yang sudah pernah baca bernostalgia. Tapi kalau mau terus baca silakan saja karena cerita ini tetap runut walau tidak ada bagian medsosnya. Terima kasih. 

[Joss x Gawin] HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang