Waktu Joseph dan Gawindut baru tiga bulan pacaran....
.
.
.
"Permisi..."
Joss membuka pintu studio band FIB 'Sastro Moeni' dan mendapati Gawin, pacar satu bulannya itu sedang sibuk men-tuning gitar elektrik miliknya di sofa. Ia baru saja selesai latihan basket dan hari ini tidak ada kegiatan lain selain menonton pacarnya latihan band.
"Jossie..." Gawin tersenyum lebar saat tubuh jangkung Joss menyelinap masuk dari pintu ruang latihan. "Kene... kene," panggilnya seraya menggeser tubuhnya untuk memberi ruang duduk untuk Joss.
"Kamu dewean?" tanya Joss seraya menghampar tas latihannya di lantai yang penuh berserakan kabel-kabel entah apa fungsinya.
Gawin mengangguk lalu tersenyum. "Biasa ne aku sing datang duluan sih, latihannya baru mulai nanti jam tujuh."
"Lah, ngopo aku disuruh datang cepet-cepet?" Dahi Joss berkerut, memandang Gawin bingung.
"Hehe, kan meh pacaran dulu."
Jantung Joss berhenti berdetak sepersekian detik saat melihat senyum polos Gawin. Menyadari kalau tak sedikit pun ia menyesali telah jatuh hati pada pria itu. Ah, gemes banget, pengen cium, batin Joss, lantas tersadar kalau mereka sama sekali belum pernah berpagut bibir, bahkan setelah resmi berpacaran. Sebenarnya bukan tidak mau ataupun belum ada kesempatan, Joss hanya berusaha menahan diri karena sekali ia mendapatkan bibir itu....
Joss tidak tahu hal-hal lain apa yang bisa ia lakukan.
"Heh, kok ngelamun?"
Pikiran Joss buyar saat Gawin mengguncang pahanya lalu, secepat kilat mengembalikan kewarasan seperti sedia kala. "Nd-ndak papa..." sahut Joss sedikit tergagap.
Gawin pun lantas tersenyum lalu memulai percakapan sembari memainkan kunci-kunci lagu yang tidak dikenali oleh Joss. "Piye latihannya? Hari pertama jadi kapten."
"Yo, ndak gimana-gimana..." Joss menghempaskan punggungnya pada sandaran empuk sofa lalu membuang napas panjang, "cuman aku ki rodo bingung. Bisa ndak, ya?"
"Bisa kok, bisa..." sahut Gawin seraya menepuk-nepuk pundak Joss. "Semua orang juga ngakuin kerja kerasmu to?"
"Tapi aku ki rodo medeni kalau latihan." (aku rada nakutin kalau latihan)
"Yo, emang... galak, cerewet, sama medeni. Aku dulu pas masih maba juga males banget mbe kamu, tahu?"
Joss tertawa, mengingat impresi pertemuan pertama mereka benar-benar tidak baik. "Tapi asli ne aku baik to?" tanggap Joss seraya melirik Gawin dari sudut matanya.
"Saiki baik, mbuh nanti." (sekarang baik, gak tahu nanti)
"Ojo disama ke karo Podd to yo. Aku kan bedo," sahut Joss sinis, menyebut nama mantan pacar Gawin itu saja sudah membuat lidahnya pahit.
"Kalau kamu sama kayak Podd aku juga ndak mau," kata Gawin seraya memutar bola matanya satu lingkaran penuh, "tapi kamu sama Podd emang bedo sih, Podd jago masak, kamu kan ndak. Makananmu semua gak ada rasanya."
Joss menyipitkan matanya, memandang Gawin makin jengkel. "Nek sekali lagi kamu banding-bandingin aku karo Podd, ta paksa kamu squat jump lima set besok ya."
"Yo, ndak gitu. Kan aku cuman ngomong."
"Ngomong ndasmu."
Joss misuh-misuh seraya meraih tasnya dan mengambil sesuatu dari sana. "Doyan permen ndak?" tanyanya, berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Joss x Gawin] Happiness
Fanfiction[COMPLETE] "Se-Sek! Sek! Sek! Aku mau maem ayam gepreknya dulu! Aku laper!" "Hah?" "Nanti nasinya keburu dingin, aku ndak suka." Joss bengong. Gawin mendorong tubuhnya hingga tersingkir ke sisi lain kasur, lantas meloncat turun dari kasur. Menyambar...