Three dominant?!

sepuluh.

Beberapa hari kemudian.
.
.

"What the f*ck , kalian bertiga mau nikahin gua?!"

ketiga manusia berbeda umur itu mengangguk secata bersaman membuat si manis malah menggeleng cepat merasa tak percaya atas apa yang mereka katakan.

"Haechan bahasanya." tegur yuta

"Itu ga penting sekarang! pokoknya gua ga mau nikah sama kalian!"

"kenapa?!" kini Jaehyun yang tak terima

"ya Lo pikirlah, masa iya gua harus nikah sama tiga orang sekaligus?!"

"Ya salahnya dimana?"

Semua orang menatap Johnny termasuk haechan

"Kalian yakin mau gua tigain? rela gitu?"

Semuanya mengangguk

Haechan langsung duduk di bangkunya dengan perasaan syok nya

"duh.. duh.. Pala gua tiba tiba pusing, pusing mikirin kalian.."

Mereka semua terlihat khawatir

"kalian semua mending balik, ngomong sama papa gua , Sono!"
.
.
.

"mamii, masa.. aku.. ishh.. tiga orang loh mii.. mami jodohin aku ayok, gapapa sama siapa aja, sama rekan kerja papa, atau rekan kerja mamii.. aku gamau mii.. mereka pemikirannya pendek banget, masa rela di tigain? mami,ada banyak orang yang lebih baik daripada aku kenapa mereka bertiga mau nya aku? plis mamii.. jodohin aku cepet, biar aku ada alasan buat nolak mereka..."

yoona menghela nafas panjang, kemudian dia memegang bahu anaknya itu

"siapa yang memulai?"

dia diam.

"siapa yang memulai lebih dulu? siapa yang membuatnya jadi seperti ini? kamu kan?"

Haechan mengangguk "Iya tau mii.. tapi.. aku ga bisa mi.."

"Mami ga bisa apapun, semuanya ada di tangan kamu, Kalau mereka semua berani.. kunjungi papa kamu, kunjungi dia di rumah besar itu bersama istri barunya..mau bagaimana pun, dia itu papa kamu, papa kandung kamu walaupun dia udah ngga sama kita lagi..tapi ga ada yang namanya mantan papa dalam keluarga."

"jadi maksudnya mami setuju gitu?" Tanya haechan tak percaya pada sang mami

"mami hanya Ikut keinginan kamu."

"Ya keinginan aku itu gamau nikah sama mereka!!" teriak haechan tanpa di sengaja,dia lelah, kenapa semua orang menormalisasikan menikah dengan tiga orang sekaligus?!

"sayang.."

"Mami tuh selalu ngomong seolah olah mami emang setuju sama keputusan mereka, mami ga ngerasain, bukan mami yang jalanin tapi aku mii .. huft, udahlah cape juga ngomong sama mami ."

dia langsung bangun dari duduknya serta pergi dari ruang keluarga membuat Yoona menghela nafas panjang

dia kemudian membuka hp nya, menelfon seseorang di sana

"halo.."
.
.
.

Maaf guys aku kemarin ga up, aku abia berduka.. huhuhu, sekarang keadaan udah lebih dari sebelumnya.