.
.
."Jen, Lo tuh bisa ngga sih jangan bawa bawa haechan mulu? cape tau gua nurutin semua permintaan Lo!"
Jeno tertawa kecil mendengar ucapan dari saudara kembarnya, yang memang tak mirip dengannya.
"tapi lo juga,ujung ujungnya mau kan?"
Mark diam "seenggaknya, beberapa hari aja Lo jangan ngomongin dia muluu, biarin sih jangan ganggu kehidupan dia sama ibunya.."
"emang nya kenapa? salah kalau gua mau banggain papa nya yang kita ambil? papa nya nikah sama mama, itu berati keluarga mereka udah berantakan!"
"dan Lo bangga gitu? gua ga bermaksud buat ga mihak siapa siapa tapiii.. mau bagaimanpun, ga ada yang namanya mantan anak dan ayah.. haechan itu Kaka tiri kita, dia anak kandung papa." nasehat mark
"dan kita? hanya anak tiri dari papa, kita sebagai anak tirinya aja papa sayang banget loh sama kita, apalagi sama haechan yang anak kandungnya.." lanjut mark yang langsung membuat Jeno terdiam sejenak
" terus? karna dia anak papa, gua harus baik dan tunduk gitu sama dia?"
"Jen, mama ga pernah ngajarin kita buat jadi orang pendendam, mama itu bagaikan peri di dunia nyata, dia ngga pernah sama Sekali nyinggung mantan istri dan anak papa di depan kita.. justru malah sebaliknya kan?" tanya mark
memang benar adanya bahwa , mama nya itu malah memuji anak serta mantan istri dari suaminya itu, dia berusaha untuk membuat anak kembarnya tidak membenci ataupun tidak suka kepada haechan yang merupakan Kaka tiri mereka, mama mereka hanya ingin mereka akrab layaknya saudara kandung.
"tapi lo juga bully dia!! jangan nyalahin gua doang!"
"gua udah minta maaf , "
"kenapa Lo ga bilang?!"
"emang gua Haruss bilang? harusnya Lo inisiatif sendiri!"
Jeno tertawa kecil lagi, kemudian dia pergi ke kamarnya dan mengunci pintunya
.
."Kak gua minta maaf soal tadi siang.."
Dia mengangguk "gua tau kok ini rencana Jeno, gua ga masalah selagi mami dan papa kita gatau.."
"Gua bakal jaga rahasia."
"Makasih mark."
.
.
.Haechan termenung di kelasnya, dia memainkan bekal nya yang nampak tak selera hari ini, sebenernya di sini juga dia tak ada kelas ,namun dia memaksa masuk karna mama nya barusaja memarahinya abis abisan tadi siang.
kenapa? karna dia tau bahwa anaknya berbohong soal nginapnya di rumah Giselle, ibunya tau bahwa dia menghabiskan malam nya bersama tiga lelaki yang sudah beberapa bulan ini haechan tidak bertemu.
Entahlah, haechan tak mengurusinya,dia hanya ingin kebebasan, dan waktunya datang.. dia akan cari kehidupan baru jika ibunya benar benar mengusirnya, dia tak mau tinggal bersama papa dan juga keluarga barunya, itu membuatnya iri.
"Mami gatau kalau kamu ternyata di luaran sana begini?!"
Kata kata itu yang paling menyakiti hatinya, sudah beberapa hari dia tak bertegur sapa dengan sang ibu, hanya ada dentingan sendok saat makan , dan sarapan pun dia ingin membawa bekal karna dia benar benar tak mau berhadapan dengan situasi seperti ini.
Kantung mata dan juga bibir pucatnya juga hadir di wajahnya saat dia melewatkan makan , dia benar benar kelelahan.
"Haechan Lo ga sarapan lagi? gua suapin ya?"
Giselle sudah akan mengambil alih kotak bekal itu namun haechan menggeleng cepat tanda dia tak mau makan.
Giselle melirik Ning Ning dan ningning pun hanya menggeleng cepat
"chan, Lo tinggal sama gua aja ya? tenang , nanti Lo tinggal di apartemen, gua jarang pulang ke sana.. nanti Lo tempati aja ya?"
Haechan menatap Giselle "ini semua salah Lo.."
"chan.. gua bersumpah! bukan gua yang kasih tau mami Lo.."
mata haechan sudah berkaca-kaca, dia sebentar lagi ulang tahun yang ke 20 namun dia malah banyak masalah, Padahal ulang tahun itu hanya menghitung hari.
"gua 24 jam sama gua, Lo bisa tanya gua tentang apa aja yang dia lakuin." sahut ningning
"Terus siapa yang kasih tau sel? yang tau masalah ini cuma kalian doang.. hiks.."
Dan runtuh sudah pertahanan nya.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Three dominant?!
Science Fictionkisah Lee haechan yang mempunyai tiga pacar serta menikah dengan mereka?! . . .