Chapter 14

69 9 0
                                    

1 Tahun Kemudian.

Tidak terasa waktu begitu cepat sejak pernikahan Margarita dan Jaden semuanya berubah total. Di mulai Madelyn yang awalnya bukan siapa-siapa sekarang bekerja di perusahaan Jaden dan banyak orang menghormati nya karena menjadi adik istri dari seorang Jaden Orlando.

Ya, siapa yang tidak mengenal sosok Jaden Orlando? Pernikahan nya memang tertutup tapi bukan berarti para media tidak mendapatkan gambar pernikahan mereka berdua termasuk Madelyn yang menjadi bridesmaid kakaknya. Wajahnya terpampang nyata di koran, majalah dan televisi meski fokus utama nya kepada kakaknya yang cantik saat itu.

Madelyn bersyukur dengan kehidupan nya yang sekarang jauh lebih baik dari 1 tahun yang lalu sebab dulu ia sangat stress dan depresi sekali tidak memiliki pekerjaan padahal sudah banyak perusahaan yang Madelyn lamar tapi tak kunjung ada panggilan sampai akhir sekarang ia bekerja di perusahaan Orlando Media Corporation.

Rutinitas Madelyn hanya di sibukkan dengan bekerja dan bekerja saja seperti sekarang ini Madelyn baru saja selesai meeting dengan tim nya untuk perkembangan perusahaan. Setelah berkutat dengan itu semua waktunya untuk istirahat tapi kali ini Madelyn tidak makan siang di kantor melainkan di restoran karena ia akan makan siang dengan sahabat nya Gita.

Sudah lama mereka tidak bertemu saking sibuk dengan aktifitas nya masing-masing jadi kali ini Madelyn menyempatkan waktunya untuk makan siang dengan Gita di sebuah restoran yang sudah Madelyn pilih. Madelyn masuk ke mobil dan mengemudi mobilnya dengan santai sembari menyalakan lagu favorit nya.

Madelyn bernyanyi menikmati aluran masuk Gata Only sampai tidak sadar sebuah mobil menghadang nya. Ia segera menginjak rem mobil nya agar tidak menabrak mobil di depan nya.

Nafasnya memburu saking paniknya karena tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan mobil nya yang sedang melaju.

"Huh." Madelyn mengelus dada nya lega, namun itu tidak berlangsung lama sebab segerombolan pria berwajah seram keluar dari mobil sembari membawa pisau.

Seketika wajah Madelyn memucat saat para pria itu perlahan mendekat kearah mobilnya.

Apa mereka perampok!

Tidak! Tidak!

Madelyn akan menyalakan mobil nya tapi pecahan kaya membuat Madelyn ketakutan.

"Arghh!" teriak Madelyn ketakutan ketika penjahat itu membuka pintu mobil nya lewat kaca yang sudah pecah.

"Tolong! Tolong!" teriak Madelyn berharap ada seseorang yang menolong nya tapi naasnya tidak ada kendaraan yang lewat padahal biasanya ada beberapa kendaraan yang lewat.

"Diam! Kalau kau berteriak lagi, pisau ini akan menembus kulit mulus mu." ancam salah satu pria.

Madelyn sudah bercucuran air mata dan hanya bisa mengangguk saking takutnya melihat pisau sudah ada di kulitnya.

"Tolong, jangan sakiti aku. Ambil apapun yang kalian inginkan asal lepaskan aku." mohon Madelyn kepada mereka semua agar ia di bebaskan.

Madelyn tidak peduli kalau mereka mengambil mobil, uang dan ponselnya asal mereka melepaskan nya. Nyawanya lebih penting daripada itu semua!

"Tentu, kami akan mengambil semuanya tapi sebelum itu kami ingin mencicipi tubuh mulus mu sayang." kata salah satu dari mereka.

Huek!

Madelyn ingin muntah sekali ketika mendengar ucapan penjahat yang mulutnya bau sekali.

"Tidak! Aku mohon jangan!" Madelyn menangis tidak berhenti saat mereka menyeretnya secara paksa ke dalam mobil mereka.

Forbidden Desire [MATEO#3] (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang