Chapter 17.2 ➳ Buku Sejarah

115 21 18
                                    

Enjoy Reading

🎨🐿🔮
🦚️🍂🧟‍♀️
🔨☔📜

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌

"Bagaimana kalau kamu di tempa dulu sama bang Muzukashi Kovalskia" Ucap Ayunda lalu ia mendorong Shakti ke hadapan Muzukashi Kovalskia yang sudah memegang palu andalan miliknya.

"Eh? LAH GAK GITU JUGA WO-"

BONK!

Semuanya sudah terlambat, Muzukashi Kovalskia sudah menggunakan palu saktinya untuk menempa kepala Shakti dengan sekali tempa.

"Nice" Ucap Ayunda sambil tersenyum puas melihat Shakti sekali getok langsung pingsan.

"EH WOIII PACAR GW ITU!" Teriak Raja Pavolia tidak terima.

"Yeee berisik bucin! Sekali-kali kek!" Ucap Muzukashi Kovalskia yang sudah lelah dengan 2 burung love bird ini.

Ya, ternyata Raja Pavolia dan Shakti sudah pacaran dari lama, bahkan sudah sangat lama. Sudah sekitar 5 tahun mereka berpacaran, waktu yang sangat lama bukan?

"Pacaran aja terus... Gw doang yang jomblo di sini..." Batin Ayunda sambil menatap sahabat-sahabatnya dengan tatapan datar.

Di saat keheningan sedang berlangsung, Airani Quīndecim yang menyadari tatapan datar dari Ayunda yang menandakan bahwa Ayunda lelah ia jomblo sendiri, langsung memiliki kata-kata indah untuk membuat Ayunda semakin kesal.

"Yah kasihan jomblo nek, makanya nyari do-" Sebelum ucapan Airani Quīndecim selesai, Ayunda sudah membekap mulut Airani Quīndecim dengan bayangan tangan yang muncul dari Magic Booknya.

"Berisik..." Gumam Ayunda lalu melepaskan mulut Airani dari bayangan tangannya.

Setelah kejadian itu, Ayunda langsung melihat ke arah Shakti yang perlahan sudah mulai bangun dari pingsannya. Ayunda merasakan tidak ada perubahan aura sama sekali dalam diri Shakti, jadinya ia memutuskan untuk mengambil palu Muzukashi Kovalskia secara diam-diam, lalu mementung kepala Shakti lagi dengan sekali pentungan.

"Orang tuh bangun-bangun auranya dah beda... Lah lu bangun-bangun auranya kagak ada yang berubah sama sekali, padahal udah di pentungin pakai Palu Sakti Muzukashi Kovalskia..." Gumam Ayunda lalu melempar palu itu kembali ke arah Muzukashi Kovalskia tanpa mengetahui bahwa palu itu hampir mengenai kepala Muzukashi Kovalskia.

"Eh anjir! Kalau mau ngelempar tuh bilang-bilang woi!" Protes Muzukashi Kovalskia yang langsung menangkap palu saktinya yang sedang terbang ke arahnya.

Ayunda yang mendengar protesan dari Muzukashi Kovalskia hanya menatap ke arahnya datar, lalu kembali ke Shakti yang sedang pingsan di hadapannya.

Di saat Shakti sudah pingsan, Ayunda bisa merasakan aura-aura kuat yang ada di sekitar Shakti.

"Rencana berjalan dengan mulus..." Gumam Ayunda sambil tersenyum kecil.

Di saat Ayunda sedang tersenyum kecil, tiba-tiba Shakti perlahan sudah mulai bangun dengan keadaan yang aneh.

Ayunda yang mengetahui hal itu hanya membiarkan Shakti memproses apa yang sedang terjadi saat ini. Jujur saja membutuhkan waktu yang sangat lama agar Shakti bisa memproses apa yang sedang terjadi saat ini di depan mata dia.

Unforgettable Memories |• TEMPORUM 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang