4

113 19 6
                                    

Kini mereka sudah sampai dimansion 
Delapan mobil terparkir dengan rapih didepan mansion dan keluar lah kesembilan pemuda tampan didepan mansion itu,  pelayan dan juga bodyguard disana sangat amat  terkejut pasalnya mereka melihat seorang anak muda yang digendong oleh wain,  anak itu sangat amat mirip dengan mendiang adik bungsu varenza yang sudah meninggal. Ternyata gosip² itu benar bahwa yang ditabrak Lex itu wajahnya sangat amat mirip dengan adik bungsu keluarga arvanza. Kedelapan pria itu pun mulai melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam mansion sedangkan rayyen di gendong oleh wain yang sudah terlelap tidur diperjalan tadi, bodyguard dan para pelayan pun menunduk kan kepalanya pada saat kedelapan pria itu melewati mereka.

Kini mereka sudah berada diruang tengah sedangkan wain ia menidurkan rayyen dikamar nya. Sebenernya Lex bisa saja memberikan rayyen kamar karena mansion ini sangat luas dan mempunyai banyak kamar, tapi wain bersikekeh ingin menidurkan rayyen dikamar nya dan rayyen akan tidur bersama wain untuk sementara waktu. Wain pun menidurkan rayyen dengan sangat perlahan agar sang empu tidak terbangun.

"Eomma, appa dia kembali." Batin wain seraya menatap rayyen yang tertidur lelap di kasurnya

Sedangkan diruang tengah ke tujuh pemuda itu sedang melakukan aktivitas nya masing² ada yang bermain handphone ada yang membaca buku dan ada yang menonton televisi. Seketika itu juga aktivitas yang mereka lakukan berhenti kala mendengar suara langkah kaki yang menuruni anak tangga dan ternyata itu adalah wain yang menghampiri mereka

"Wain apa kau sudah menidurkan rayyen." Ucap Hyunsik

"Sudah."ucap wain dengan nada dinginnya seraya mendudukkan bokongnya disofa. Seketika itu juga suasana menjadi janggung dan hening
Lex sebagai KK tertua mencoba mencari kan ketegangan atmosfer itu

"Wain apa kau baik-baik saja."ucap lex

"Ya, aku baik-baik saja. memangnya kenapa dengan ku."jawab wain dengan nada dinginnya

Aish..apa Lex Hyung tidak bisa memarahi wain, sungguh menyebalkan."batin sing

Karena sing yang tak bisa menahan emosinya dia pun langsung mengintimidasi wain

"Ya..!!Wain Hyung, apa kau sadar apa yang kau lakukan hah." Ucap sing seraya meninggikan suaranya dan menatap tajam wain

"Jaga sopan santun mu sing aku ini Hyung mu."ucap wain yang tak kalah meninggikan suaranya dan menatap tajam sing

"Buat apa aku menghormati mu hah, kau saja tidak becus menjadi seorang Hyung. Dan aku sangat bingung padamu wain hyung kenapa dengan kedatangan rayyen kau banyak berbicara, dan kau lebih menyayangi anak itu dibanding adik kandung mu sendiri. Ingat wain hyung Rayyen itu bukan zayyan dia hanya mirip dan zayyan adik bungsu kita sudah meninggal, kau ingat itu..!!.ucap sing seraya meninggikan suaranya kepada wain.  Wain yang sudah tidak bisa menahan amarahnya pun mengebrak meja yang ada dihadapannya seraya menunjuk sing

Brak...

"Diam kau sing, jaga sopan santun mu dan jangan sekali-kali kau bilang adik bungsu kita sudah meninggal zayyan masih hidup. Aku yakin itu."ucap wain seraya menatap tajam sing Lex yang  melihat pertengkaran antar saudara itu pun mencoba menghentikan nya

"Diam...!! Sudah cukup kenapa kalian malah bertengkar, Lex Hyung tidak ingin melihat lagi pertengkaran ini. kalau ada yang bertengkar seperti ini lagi, silahkan angkat kaki dari mansion ini..!!ucap lex seraya meninggikan suaranya dan menatap tajam kedua adiknya setelah itu Lex pun langsung pergi untuk menenangkan diri, karena jika sudah emosinya yang sudah memuncak Lex akan kehilangan kontrol dirinya dan akan melukai siapapun yang ada didekatnya. Dan kedua anak itu pun langsung bungkam kala melihat amarah Dimata hyungnya itu

"Wain, sing lebih baik kalian kekamar  masing² dan coba renungkan ke salahn kalian."ucap Hyunsik dengan menatap sendu kearah kedua adiknya itu. Sing dan juga wain langsung pergi begitu saja, tanpa berbicara satu patah kata pun

"Huft...dan kalian juga kekamar masing-masing."ucap Hyunsik dengan menatap ke empat adiknya yaitu beomsoo,Davin,Leo dan juga gyumin

Skip
Malam pun tiba dikehingan malam itu seorang pemuda berdiri sendiri dibalkon pagar rumah megahnya

"Eomma appa, dia kembali aku harap dia adalah zayyan kita. Aku percaya keajaiban." Lirih wain seraya menatap bintang yang paling terang di atas sana. Tiba² lamunanya pun buyar ketika seseorang memanggil nya

"Wain, ternyata kau disini aku mencari mu dari tadi." Ucap lex seraya melangkah mendekati wain

"Aku hanya ingin mencari udara segar."ucap wain

"Wain, Lex Hyung ingin meminta maaf karena sudah membentak kalian berdua,  Lex Hyung tau kau pasti sangat amat marah pada sing Lex Hyung tidak menyalahkan siapapun  disini. tapi karena kau yang jauh lebih dewasa hentikan pertengkaran ini dan mulai lah meminta maaf duluan kepada sing."ucap lex

"Lex Hyung aku sama sekali tidak marah padamu, jujur sebenarnya aku bisa saja tidak marah kepada sing tapi pada saat sing bilang bahwa adik bungsu kita sudah meninggal rasanya aku sangat tidak terima dan aku tidak akan memaafkan sing." Ucap wain dengan menatap hyungnya itu

"Huft..wain aku tau kau sangat tidak ikhlas dengan kepergian adik bungsu kita dan kita pun sama, tapi ini semua demi adik bungsu kita, diatas sana  agar di bahagia. tolong buang ego mu dan mulai lah mengikhlaskan zayyan." Ucap lex seraya mengelus pundak wain dan menatap wain dengan senyumannya

"Lex Hyung mau ngapain mencari ku." Ucap wain dengan sengaja mengalihkan pembicaraan

Lagi lagi wain mengalihkan pembicaraan kapan kau akan mengikhlaskan zayyan wain."Batin
Lex.

Wain lah yang dari dulu tidak terima dengan kematian adik bungsu nya, wain selalu mengalihkan pembicaraan kalau soal kematian adik bungsu mereka

"Aku kesini hanya ingin memanggil mu untuk makan malam, turun lah kita akan menunggu dan rayyen sudah ada ruang makan dari tadi." Ucap lex seraya melangkah kan keluar dari kamar wain

"Aku akan membuktikannya Lex Hyung bahwa adik bungsu kita masih hidup." Lirih wain dan wain pun melangkah kan keluar dari kamar nya

Kini diruang makan ke tujuh pemuda itu sedang menunggu Lex dan juga wain untuk makan malam dan terdengarlah suara langkah kaki menuruni anak tangga dan ternyata itu adalah Lex dan juga wain dan menghampiri ketujuh pemuda yang sedang berada di meja makan

"Kenapa lama sekali Lex Hyung, apa raja drama itu sudah mau makan." Ucap sing seraya menatap sinis wain

"Sudah sing kita mau makan, jangan ada pertengkaran lagi. wain duduk lah." Ucap lex seraya mendudukkan bokongnya kekursi begitu juga dengan wain

Dan ke sembilan pemuda itu pun  mulai menyantap hidangan yang ada dihadapn mereka. Dan hanya ada dentingan sendok yang berbunyi pasalnya di mansion ini mereka dilarang keras untuk berbicara ketika sedang makan.
.

.

.

.

.

.

.
Oke SOBLISS samapi sini dulu ya😘
.
.
.

.
.
.
Pertama Tama author ingin menyampaikan  duka cita yang mendalam atas kepergian ibundanya  Davin semoga ditempatkan disisi terbaik Tuhannya. dan untuk Davin dan keluarga nya semoga diberikan ketabahan, dan  kesabaran dalam menghadapi cobaan ini aminn🤲

Peluk jauh dari xbilss Indonesia untuk Davin🫂😭.
.
.
.
.
.
.
.
Untuk xodiac selamat ya, atas penampilannya di Dream concert' bangga banget  gua sama kalian😘 semoga setelah ini xodiac makin sukses. Dan untuk SOBLISS terima kasih kalian sudah berjuang untuk menuntun xodiac dalam kesuksesan 🫂🥰 semoga akan terus seperti ini🤲


teleportasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang