fitnah

85 14 4
                                    


"Lex Hyung bisakah kau gantian peluknya, kita juga ingin memeluk zayyan." Ucap Hyunsik yang agak sedikit kesal pasalnya Lex tidak membiarkan adik² nya itu memeluk zayyan juga

"Baiklah Hyunsik, kalian kemarilah." Jawab lex seraya membentangkan sebelah tangannya mengisyaratkan ke tujuh adiknya untuk berpelukan bersama, dan ketujuh adiknya pun tersenyum tipis seraya menghampiri Lex dan juga zayyan.

"Ekhm."

Suara deheman pun terdengar oleh kesembilan pria itu dan reflek mereka pun melepaskan pelukannya dan menoleh kearah suara itu, ternyata itu adalah Ricky yang berdiri berhadapan dengan kesembilan pria itu.

"Kau! Sejak kapan kau ada disini dan siapa yang menyuruhmu masuk kedalam mansion ini?." Ucap lex dengan nada dinginnya seraya menatap tajam Ricky.

"Lex Hyung tenangkanlah dirimu dulu ak_" ucapan sing pun terpotong kala Lex membentak dirinya.

"Diam kau sing!! Tidak ada yang menyuruhmu berbicara, aku hanya ingin jawaban dari si pembunuh ini!." Ucap lex dengan nada dinginnya seraya menatap tajam ricky

"Lex sampai kapan kau akan menuduh keluargaku sebagai pembunuh? jelas² polisi menyatakan bahwa kecelakaan orang tua mu itu tidak ada sangkut pautannya dengan keluarga ku." Jawab Ricky dengan santainya.

Flashback off

"Yeobo, apa kau yakin untuk melibatkan masalah ini dengan anak kita Lex?." Ucap wanita cantik yang tak lain ibu dari Lex yang bernama Celia Kim arvanza.

"Yah, aku sangat yakin kita harus ber jaga² jikalau kita tidak ada di dunia ini lagi, kita harus terpaksa melibatkan Lex untuk masalah ini." Ucap pria paru baya yang tak lain ayah dari lex yang bernama Kim Louis arvanza.

"Seperti nya aku tidak bisa melibatkan Lex untuk masalah ini, aku sangat takut jika terjadi sesuatu pada Lex." Ucap Celia dengang nada khawatir nya.

"Tenang saja aku sangat yakin tidak akan terjadi apa² pada Lex, kau harus percaya padaku." Jawab kim Louis seraya tersenyum pada Celia agar meyakinkan Celia percaya pada suaminya itu.

Dengan terpaksa Celia pun menuruti suaminya itu.

"Baiklah aku percaya padamu." Ucap Celia dengan terpaksa

"Yasudah kau sudah siap² sekarang kita kesana, aku akan tunggu dibawah kau panggilan Lex." Ucap Louis
Celia pun mengangguk dan keluar kamarnya menuju kamar Lex sedangkan Louis turun kebawah untuk menunggu istri dan anaknya itu turun.

Tok....tok....tok..

"Lex apa kau didalam ini eomma." Ucap Celia seraya mengetuk ngetuk pintu kamar Lex.

"Nde." Lex pun membuka pintunya terlihatlah seorang wanita cantik yang lemah lembut dan baik hati seraya tersenyum kepada Lex.

"Lex sayang kamu mau kan ikut eomma dan appa?." Tanya Celia

"Ikut kemana eomma?." Jawab lex

"Kerumah teman eomma dan appa." Ucap Celia dengan tersenyum kepada Lex dan mengusap kepala lex pelan.

"Ohh baiklah Lex ikut, tunggu sebentar ya eomma Lex ganti baju dulu." Lex pun kedalam kamarnya dan mengganti baju piyama nya itu.

"Ayo eomma." Ucap lex seraya membuka pintu kamar nya dan terpangpang panglah Lex yang sudah rapi dan juga tampan.

"Uhhh tampan nya anak eomma." Goda Celia.

"Ihh eomma, lex bakal bilangin ke appa kalau eomma goda lex." Ucap lex sinis

"Hahah kamu ini Lex bisa² nya ngadu, emang kamu gk sayang sama eomma." Ucap Celia seraya mengecurutkan bibirnya seolah-olah memperlihatkan kesedihan.

"Iya eomma Lex sayang kok Sam eomma." Ucap lex dengan tersenyum kepada Celia seraya memeluk Celia.

teleportasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang