penyelamat

146 26 7
                                    


Kini dimansion hanya ada keheningan diruangan itu yang tadinya ada tangisan bahagia kini menjadi tangisan kesedihan, pasalnya Lex sempat diberitahu oleh wain bahwa rayyen menghilang.

Flashback ON

"Hyung, lebih baik kita sudahi menangisnya ini. Dan kita telpon wain dulu, dia harus menjelaskan semua ini." Ucap Hyunsik dengan senyuman yang tak luntur

"Nde" Lex pun menelpon wain tapi pada saat telpon itu diangkat oleh wain. Lex hanya mendengar suara isakan tangis dari wain.

"Wain kau kenapa, sepertinya kau habis menangis.?" Ucap lex seraya mengerutkan dahinya karena bingung. Seketika itu juga ke enam adiknya pun menatap Lex dengan keheranan dan menyuruh lex untuk meloud speaker hpnya Lex.

"Hyung loud speaker." Ucap Hyunsik dan Lex pun memencet tombol loud speaker. Sehingga suara wain didengar oleh keenam adiknya itu

"Hiks...Lex Hyung ra_rayen menghilang hiks.." ucap wain di telpon sana seketika itu juga Lex dan keenam adiknya itu berubah menjadi raut wajah sedih.

"Apa!! Bagaimana bisa, lalu dimana bodyguard yang bersama rayyen.?" Ucap lex dengan emosi yang tak tertahankan.

"Hikss..Bodyguard yang bersama Rayyen hikss... su_sudah meninggal dunia didekat mobil yang mereka tumpangi, tapi aku tidak melihat rayyen dimana mana hikss....bagaimana ini Hyung." Ucap wain yang terus mengeluarkan tangisan nya itu tanpa henti.

"Sial" tanpa sadar Lex mengepalkan tangannya, sehingga jari² kukunya melukai dirinya sendiri.

"Wain lebih baik kau pulang dulu, jangan membantah perintah ku saat ini." Ucap lex dengan nada dinginnya.

"Nde." Wain pun pulang mengendarai mobilnya. Sedangkan mobil yang ditumpangi rayyen tadi dan bodyguard yang sudah meninggal. sudah diurus oleh bodyguard yang lainnya

Flashback off

"Lex hyung bagaiman nanti kalau zayyan benar² meninggal untuk kali ini." Ucap Leo dengan wajah sedih nya.

"Leo kau tidak boleh berbicara seperti itu, Lex hyung yakin zayyan anak kuat dia bisa melewati ini semua." Ucap lex dengan tersenyum getir.

Tiba² suara knop pintu dibuka dan terpangpang lah wain yang sudah dalam keadaan berantakan rambut acak acakan, pipi yang basah karena air matanya dan hidung yang memerah, seketika juga Lex menghampiri wain dan memeluk nya untuk menenangi keadaan wain saat ini.

"Wain sudah ya jangan menangis." Ucap lex dengan mengelus ngelus punggung wain.

"Hyung bagaimana dengan rayyen." Ucap wain

"Sudah kau tenang saja Hyung sudah mengerahkan semua bodyguard untuk mencari zayyan." Ucap lex dengan tersenyum kepada wain.
Wain pun langsung melepaskan pelukannya itu dan menatap bingung kepada Lex pasalnya dia mendengar Lex menyebut rayyen dengan nama zayyan.

Darimana Lex Hyung tau." Batin wain

"Kau tak perlu bingung, Hyung tau dari mana. Lebih baik kita masuk dulu, Hyung akan memberitahu dan kau harus jelaskan ini semuanya." Ucap lex yang masih tersenyum kepada wain. Mereka berdua pun masuk kedalam manison dan menuju ruang tengah.

Note: okey Gays jadi sekarang kita sebut rayyen dengan nama zayyan ya Gays.

Sementara zayyan yang sudah diambang kematian dia hanya bisa pasrah dan menunggu ajalnya datang tapi sebelum ajalnya datang dia sangat beruntung ada orang yang menelongnya.

"Rasakan ini." Ucap penolong itu seraya menggunakan kekuatannya dengan membanting orang misterius ketembok yang ada disamping.

Brak....

teleportasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang