BAB 3. PUJIAN

25 4 0
                                    

"Allahu Akbar Allahu Akbar" adzan ashar berkumandang di seluruh penjuru pesantren

"eh Zahra sudah adzan ashar,ayo ke mushola"ajak Diana yang dibalas anggukan oleh Zahra

Diana dan Zahra bergegas mengambil air wudhu dan kemudian bergegas ke mushola

sholat ashar berlangsung Dengan di imami oleh kyai Husin. selesai sholat mereka semua tadarus Al-Qur'an.

Zahra mulai membaca Al Qur'an dengan mata tertutup,Diana dan semua santriwati kebingungan.

"eh katanya dia anak pindahan dari SMA,kok bisa hapal Al Qur'an?"bisik santriwati A ke santriwati B

"iyaa juga sih,kok bisa yaa"jawab santriwati B yang ikut kebingungan

"hus kalian ini,dimana mana gosip kerjaannya"sergah ustadzah Syifa yang merupakan ustazah senior yang baik hati

santriwati santriwati pun terdiam dan melanjutkan tadarus mereka

selesai tadarus, dilanjutkan dengan kegiatan kultum atau tausiyah Ringan yang akan disampaikan oleh kyai Husin sendiri

"eh tadi kamu baca Al-Qur'an nya sambil merem?"tanya Diana yang super duper kepo

Zahra tersenyum lalu mengangguk

"kamu sudah hafal 30 juz?"tanya Diana lagi

"belum sih baru 25 juz"jawab Zahra

"wah masyaallah,keren sih Zah,kok bisa,bukannya kamu sekolah SMA ya sebelum pindah ke ponpes"ujar Diana

"ilmu agama itu luah Din,bukan berarti cuma anak pondok yang biasa menghafal"ujar Zahra

"terus kamu setoran hapalan ke siapa?,atau kamu punya ustazah yang khusus nyimak hapalan kamu?"pertanyaan bertubi-tubi datang dari mulut Diana

"tanyanya satu satu atuh Din"ujar Zahra

"whehe iya iya,yaudah cepat jawab"ujar Diana yang penasaran, santriwati disitu juga turut penasaran, mereka mendengar obrolan Zahra dan Diana

"aku ngga punya ustazah khusus atau pribadi din,aku setoran hapalan biasanya ke Abi,kalau Abi sibuk ke ummi dan kalau ummi sibuk ke Abang"jawab Zahra

"whattt!!! satu keluarga hafiz Al-Qur'an?"kaget Diana

"ngga juga"ujar Zahra

"masyaallah"batin santriwati yang ada disitu

"ini anak baru buka cupu tapi suhu"batin santriwati

"assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh"sapa kyai Husin yang memulai kultumnya

santri dan santriwati dengan fokus mendengarkan kultum yang disampaikan oleh kyai Husin

ada beberapa santri dan santriwati mencatat materi yang disampaikan agar tidak lupa dan bisa dipelajari lagi untuk ujian.

selesai kultum santri santriwati di arahkan untuk kembali ke asrama masing masing untuk mandi,makan dan istirahat menjelang waktu magrib.

Zahra dan Diana pun beranjak menuju asrama mereka.

jam menunjukkan pukul 4 sore.
santri dan santriwati sibuk ngantri buat mandi.

lain halnya dengan Zahra,Zahra malah duduk kursi depan asrama sambil termenung.

"ummi Zahra kangen"
"abii jemput Zahra,Zahra ngga bisa sendirian disini"
"Abang Zahra pengen di sholawatin"batin Zahra dengan tatapan kosong

Diana yang melihat Zahra termenung pun paham apa yang dirasakan temennya itu,Diana menghampiri Zahra dan duduk tepat disamping Zahra

"aku tau kok apa yang kamu rasain,dulu aku juga gitu,bahkan aku merasa orang tua aku membuang aku disini, ternyata aku salah, mereka sangat menyayangiku sehingga mereka tidak mau aku kejebak kedalam pergaulan bebas"ujar Diana sambil menatap Zahra

TAKDIR DILANGIT PESANTREN (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang