Part 08|Kunjungan Rumah sakit

36 15 8
                                    

Terkadang kita harus mencoba mengikhlaskan sesuatu hal dengan terpaksa hanya demi kebaikan

Devano Andrea

*****

Happy Reading📖 jangan lupa vote & komen


Kairo dan Aziz sudah masuk kedalam dan tatapan mereka berdua tertuju pada dua orang tua Devan seketika hening diantara mereka tidak ada yang berani mengeluarkan suara, sedangkan sienna masih terdiam seribu bahasa tidak ada lagi tangisan seperti tadi.

"Kairo Bunda Mau ngomong sama kamu." Bunda rita mengajak Kairo untuk keluar.

"Baik bunda." Kairo hanya mengangguk dan menuruti.

Setelah ketiga orang itu keluar dari ruangan Devan mereka langsung duduk, ayah nya devan pun ikut keluar mereka saling pandang satu sama lain sedangkan Kairo sudah was-was karena takut feelingnya benar.

"Jadi bunda mau ngobrol sama kamu perihal Devan, mungkin bunda sama ayah mau bawa devan keluar negri untuk pengobatan lebih lanjut karena disini tidak memungkinkan apakah kamu setuju." Bunda rita menatap devan dengan serius.

"Kalau kai sendiri sih selalu dukung apapun keputusan ayah sama bunda, kai selalu mendoakan devan agar bisa sembuh secara total." Tepat sasaran feeling Kairo jika orang tua devan akan membawanya pergi.

"Terimakasih kai sudah menemani devan selama ini, mungkin agak lama insyallah kami akan segera kembali." Ayahnya devan tak lupa mengucapkan terimakasih.

"Sama-sama ayah kita disini keluarga harus saling menjaga satu sama lain." Kairo dengan sedikit senyuman.

"Oh ya nak wanita yang didalam itu siapa?, ayah baru lihat apakah itu teman kalian?" Tanya ayah devan.

"Emm itu sebenarnya kekasih devan yah mereka udah lama pacaran." Kairo memberitahukan perihal Sienna tapi tidak dengan kejadian tadi.

"Oh begitu." Ayah devan hanya mengangguk saja.

"Oh ya yah kalian bawa devan nanti aja ya, kai harus pulang ke kantor dulu soalnya tadi izin sama bos kalau terlalu lama gak enak." Kairo meminta satu permintaan itu.

"Iya ayah akan bawa devan tunggu dia sedikit membaik dulu setelah itu baru pergi." Ayah devan hanya menepuk bahu Kairo.

"Kai kedalam dulu sebentar." Kairo izin kedalam.

Sungguh hatinya sakit kala melihat devan dengan mata terpejam orang tua devan bisa dibilang orang yang berada mampu membawa devan berobat keluar negri demi kesembuhan devan, Dani, Ikbal Aziz dan Sienna tidak tahu jika devan akan dibawa keluar negri entahlah Kairo akan menjelaskan dengan cara apa dirinya juga bingung. Apalagi angga tidak disini otomatis pemuda itu akan tantrum jika devan pergi.

Kairo menatap lekat pada devan dirinya tidak boleh menangis dihadapan teman-temannya Kairo harus sedikit kuat, sedangkan yang lain tidak tahu menahu apa yang Kairo rasakan lalu diluar orang tua devan hanya saling pandang persahabatan mereka sangat erat saling menjaga satu sama lain.

"Dev gue ke kantor dulu ya, nanti sepulang dari kantor kesini lagi gue gak bisa lama-lama takut bos gue marah, cepet bangun oke." Kairo langsung mencium kening devan dengan rasa sayang.

UMMA bukan IBU PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang