Saat ini mobil milik Aryan sudah sampai di pekarangan mansion milik keluarganya.
Anisa berkali-kali terpukau melihat bangunan di depannya yang begitu mewah.
'Ini rumah atau istana?' batin Anisa berbicara.
"Kamu mau keluar sekarang atau nanti? Saya mau cari tempat untuk parkir mobil dulu," tanya Aryan membuat Anisa menoleh menatap Aryan.
"Nanti saja," jawabnya.
"Yaudah, bentar yah."
Anisa menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Aryan.
Saat sudah memarkirkan mobil, Aryan mulai mematikan mesin mobilnya lalu membuka kunci pintu dan keluar duluan.
Anisa melihat itu juga buru-buru membuka pintu di sampingnya, namun Aryan lebih dulu membuka pintu mobil disamping Anisa. Sontak membuat Anisa kaget dan sedikit malu karena hampir terjatuh.
"Kamu bikin saya kaget tau!" ucap Anisa saat sudah keluar dari mobil.
"Iya maaf, kamu tidak apa-apa kan?" ucap Aryan merasa bersalah.
"Iya aman," jawab Anisa dan keluar dari mobil.
Aryan mengangguk lalu beralih menutup pintu mobil, setelah itu ia menatap Anisa yang masih setia disamping nya.
"Ayo," ajak Aryan kemudian, tanpa aba-aba ia meraih tangan Anisa lalu menggenggamnya.
Tentunya membuat Anisa terkejut akan hal tersebut, ingin protes tapi kembali di urungkannya saat melihat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat begitu cantik berdiri tidak jauh dari posisi mereka.
Aryan melihat itu memanggil wanita tersebut membuat wanita itu menyadari keberadaan Aryan serta Anisa.
"Ya ampun, Nak. Perempuan cantik dan manis ini siapa?" ucap wanita paruh baya yang kemudian mulai berlari kecil menghampiri Aryan, lebih tepatnya Anisa.
Anisa yang mendengar perkataan wanita yang kini sudah berdiri di depannya hanya tersenyum malu-malu.
"Dia calon istri Aryan, Mom." Alisa, wanita yang dimaksud, ia menatap terharu pada Anisa.
"Cantik banget Aryan. Ayo sayang kita masuk ke rumah," ucap Alisa lalu menarik tangan Anisa membuat genggaman Aryan terlepas.
Anisa sudah berjalan di depan karena di tarik oleh Alisa, namun ia tetap berbalik menatap Aryan di belakangnya tak lupa melemparkan senyuman manisnya, setelah itu ia langsung mengikuti Alisa.
Aryan yang merasa ditinggalkan hanya berdecak kesal. "Yang anak yang mana sih?" gumamnya bertanya pada dirinya sendiri lalu kembali berjalan menyusul Anisa dan Alisa yang berjalan tidak jauh dari hadapannya.
Sampainya di dalam rumah, Alisa menyuruh Anisa untuk duduk di ruang keluarga lebih dulu, dengan Alisa yang kemudian pergi mengambil cemilan di dapur.
Tak lama juga Aryan masuk dan mengambil tempat di samping Anisa duduk.
"Kamu kenapa duduk di sini sih, di sana kan bisa," ucap Anisa sembari menunjuk sofa di sebelah nya yang memang cukup untuk diduduki satu orang dan biasanya juga Aryan selalu duduk di kursi itu tapi sekarang berbeda.
"Jangan lah, mau buat mereka curiga dengan kita?" ucap Aryan membuat Anisa terdiam.
William bersama tiga putranya baru datang karena baru pulang dari kantor. Mereka semua salah fokus dengan Anisa yang duduk berdekatan dengan Aryan.
Azriel yang melihat Anisa langsung bersuara tiba-tiba "Dia kan perempuan yang kemarin aku lihat bersama Kakak!" ucapnya dan membuat ketiganya beralih menatap Azriel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Be Happy?
RomanceKisah tentang Anisa Anindita, wanita yang kehidupannya begitu menyedihkan. Hidup bersama Ayah tirinya yang Anisa pikir ayah tirinya baik, tapi ternyata orang yang paling brengsek. Ketika Anisa mencoba kabur dari ayah tirinya, sayangnya selalu gagal...