17.

205 18 8
                                    

Pagi menyapa. Dibalik tirai jendela, cahaya matahari itu menyelinap masuk, membuat Guang bangun dari mimpi indahnya.

Membuka matanya cepat, dengan gerakan terburu-buru menyisir rambutnya kusut, sedikit tersenyum tipis.

"Haha, kenapa aku memimpikan berhubungan intim dengan Junjie. Otakku tidak sopan sekali!" ucap Guang tersenyum canggung.

Membawa badannya menuju tepi kasur dan segera bangkit. Melihat bayangan dirinya di depan cermin. "Kenapa otakku mulai mesum?!! kenapa aku memimpikan Junjie mengerang dibawahku? kenapa harus dia? Apa karena rekaman suara itu? Tapi kenapa aku begitu mesum hanya dengan suaranya?!!"

Ingin rasanya Guang membuang pikiran kotor itu, bagaimana dia akan menatap mata Junjie hari ini. Itu hanya otaknya yang delusi, tapi tetap saja Guang mengingat jelas mimpi itu!

Membawa dirinya memasuki kamar mandi, mengharapkan mimpi itu bisa hilang dari otaknya. Berjalan dengan santai tanpa adanya keterburuan, membasahi tubuhnya dengan air yang jatuh dari shower.

Menutup mata, menikmati air itu mengenai seluruh tubuh dan rambutnya. "Junjie lagi?!!" dengan frustasi membuka matanya paksa. Guang melihat Junjie tanpa busana ketika ia menutup matanya.

Kali ini Guang sangat kesal terhadap otaknya berfungsi seenaknya saja. Apa yang harus dilakukan supaya mimpi itu hilang dari otak ini. Guang frustasi dengan dirinya. Kali ini terlalu berlebihan.

Guang tetap melanjutkan mandinya dengan keadaan hatinya tidak nyaman dengan ingatan tentang mimpi itu. Bergumam dengan dirinya. Kenapa ini bisa terjadi? Dia sangat jarang memimpikan seseorang berhubungan dengannya, dan kalau diingat lagi juga sudah lama pria dewasa ini berhubungan badan dengan pria lain. Terhitung sudah sangat lama! Dia hanya sibuk dengan pekerjaannya dan mengharapkan cintanya di bales oleh orang ia kagumi. Tapi itu hanya cinta sepihak. Guang dengan cepat bisa melupakan itu karena dia sendiri menolak mengingat kejadian itu.

"Tapi sekarang kenapa dia mengganggu pikiranku? Sangat binggung, aku hanya tahu dia ingin banyak tahu tentangku, tapi kenapa aku juga berpikir dia menginginkanku dengan aku juga menginginkannya!?"

Guang sangat mengingat pandangan pertama Junjie terhadapnya. Itu bersinar matanya berkata orang ini menyukainya. Itu tidak terlupakan oleh Guang.

Menyelesaikan mandinya, mengambil handuk baju dan menuju kaca yang berada di kamar mandinya. Merawat wajahnya dengan baik, menggunakan semua produk kebersihan wajah.

Kembali ke kamar tidur miliknya, memeriksa ponsel, tidak lupa melihat semua jadwal yang akan dia lakukan hari ini.

Dengan mata belum terbuka sempurna, nada dering itu menganggu pendengaran Junjie. Dengan terpaksa ia harus mengangkat panggilan itu.

"Masih pagi Leiiiii"

"Iya karena masih pagi, sebagai abang yang baik hati membangunkan adiknya yang males bangun pagi"

"ULANGIN PERKATAAN MU CHENG LEI!"

"Maaf bos, aku bercanda hahahaha"

"Btw, kenapa kau mengajakku ke pameran?"

"Ah pameran?"

"Kau tadi malam menghubungiku dan mengajak pergi pameran, ini kau yang lupa atau aku yang salah ingat sih?!"

"Fiks, kamu salah ingat boss, aku tidak menganggumu sama sekali dari kemarin"

"Masa itu khayalanku?"

"Periksa riwayat chatmu boss"

"Bentar..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obsessed💥(GuangJie)🍫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang