14

136 12 11
                                    

Waktu berjalan dengan cepat, suasana kota chongqing sekarang sangat sepi, tidak ada acara penting apapun, kota ini hanya di sinari dengan berbagai lampu dari pedagang dan gedung yang berkilau.

Didalam kamar, Pria muda merebahkan badannya ketempat yang sangat nyaman baginya. Junjie hanya memandangi undangan pernikahan dari sahabat kecilnya, yang sempat ia sukai.

Junjie beradu kata dengan otaknya, kenapa jalan hidup itu selalu mulus untuk mereka, tapi tidak untuknya. Baginya dunia ini hanya jalan untuk menuju kematian. Tidak ada yang harus dimiliki semuanya, tetapi semenjak Junjie menyukai aktor muda bernama Xia ZhiGuang semua pemikiran Junjie tentang dunia lenyap. Ia sangat egois untuk memiliki sang aktor.

Setelah beradu argumen dengan hati dan otaknya, mata Junjie tertutup sempurna dan benda yang ia pegang otomatis terjatuh di dadanya.

*

Begitulah dunia, semakin kau mengejarnya itu menjauh.

Ruangan sunyi tanpa ada benda apapun ini adalah ruangan putih. Junjie heran kenapa ia bisa berada disini.

"Anakku" pekik seorang Wanita dengan suara lembut dan rendahnya, kalau di perkiraan suara itu mempunyai umur yang mirip dengan ayahnya.

Junjie mencari sumbar suara itu. Berputar putar diruangan putih ini, nihil itu tidak ketemu.

"Maaf membuatmu menderita akan dunia, aku salah, aku salah dalam mencintai seseorang" ucap Wanita itu lagi tetapi wujudnya tetap tidak ada.

Junjie tidak sadar bahwa air matanya begitu saja turun dan jatuh di pipinya. Tenggorokannya tiba-tiba tidak bisa berbicara, seakan tertahan oleh rintihan.

"Sangat sulit bukan?, katakan iya dan aku akan membawamu dari dunia yang kejam ini nak" lagi lagi suara itu.

Junjie tidak bisa mengeluarkan suaranya. Dia hanya bisa berkelahi dengan hatinya.

Junjie menekan paksa Tenggorokannya, tiba-tiba melihat seorang Wanita baya yang mempunyai paras yang sangat cantik memakai baju berwarna putih selaras dengan kain penutup wajahnya dan kain yang terikat di kedua tangan Wanita itu.

"Kau siapa?" ucap Junjie sedikit kaget, akhirnya suaranya keluar.

"JUNJIEEE, BOSSSS BANGUN!!" suara Cheng Lei tidak tahu darimana asalnya.

"Kau akan kemana?" tanya Junjie segera mengikuti wanita baya itu.

"Dunia masih ingin kau hidup nak, jalani saja, aku akan datang ketika kau tidak bertahan lagi"

Wanita itu sekejap hilang menjadi kupu-kupu putih yang bersilau dan cantik.

/"huh"/

Lei membawa badan Junjie untuk duduk.

"Syukurlah boss, kau bangun, detak jantungmu sempat berhenti aku khawatir" ucapnya memberikan air kepada Junjie.

Junjie tak menghiraukan Lei, pikirannya kosong semenjak peristiwa itu terjadi. Dia tidak tahu itu hanya illusi atau nyata, tapi terkesan sangat nyata.

"Kau percaya, ilusi sebelum mati?" tanya Junjie mendekatkan wajahnya dengan Lei.

Menjauhkan wajah mereka, Lei memberikan tatapan tidak meyakinkan kepada Junjie. Apa alasan bossnya memikirkan pertanyaan itu.

"Pertanyaanmu ga realistis banget bos!"

Junjie segera berdiri dan menuju ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, tanpa mengunci pintu tersebut.

"Boss, Rui memberitahukanku bahwa mereka akan kerumah Lusi kemungkinan besar itu Guang akan bertemu pria yang dia suka" ucap santai Cheng Lei sambil penasaran dengan wewangian milik Junjie.

Obsessed💥(GuangJie)🍫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang