Chapture 5

1.1K 74 1
                                    

"Kalian berdua itu bukan anak kecil, Bargas, Rendy. Seharusnya kalian berdua mencontohkannya yang baik buat adik kelas kelian nantinya."

"Tapikan kakak kelas bukan kita berdua aja Buk Akhhh memek sakit cok!"

"RENDY! KAMU INI BENAR-BENAR!" Bentak Buk Marla menatap anak didiknya dengan kesal. "Udah di kasih keringanan cuma bersihkan lapangan mau di skors kalian berdua?!"

"E-enggak Buk." Balas Argas dan Rendy. Mana mau di skors satu minggu bagaimana dengan nilai mereka yang sudah anjlok semakin anjlok.

"Makanya minta maaf, saling berdamai, ibu tahu kalian berdua itu teman baik, satu tongkrongan ga mungkin masalah sepele langsung buat tongkrongan bubar."

Argas merasa setuju dengan perkataan barusan. Ia melirik singkat ke arah Rendy yang juga melirik ke arahnya. Memang masalahnya sangatlah sepele saja, rokok sebiji di habisin sama Oky engga bagi sama yang lain.

Buang napas sebentar.

Kenapa muka Rendy buluk banget bjir. Kan Argas pengen ngakak. "Sorry bro." Laki-laki yang lebih tinggi menepuk pundak pemuda Jawa tersebut.

"Gue juga salah."

Tawa Rendy muncul merasa geli sendiri mendengar perkataan keduanya. Jika itu cewek mungkin tidaklah masalah tetapi sekarang yang ada di hadapan masing-masing pihak adalah laki-laki bukan perempuan. Sedangkan Aven yang melihat itu dapat bernapas lega untuk bisa di bawa baikan bagaimana jika mereka terus berkelahi seperti tadi.

Apa tidak meledak kepalanya sebagai seorang OSIS.

"Ven kamu awasin mereka berdua liat mereka benar bersihin lapangan apa engga."

"Baik, buk."

Ketiganya langsung saja pergi dari ruang BK menuju lapangan futsal yang benar-benar sangatlah kotor. Di SMANSA ada kasta yang menurut Argas itu sangatlah konyol. Dari zaman mereka masih adik tingkat perbedaan kasta dalam Ekstrakurikuler, Organisasi bahkan Jurusan itu.

Argas juga seperti alumni SMANSA;Alfano Firmansyah. Kakak tingkat Argas jurusan IPS yang menunjukkan pembedaan kasta di sekolahnya benar-benarlah ada. Lihatlah anak-anak MIPA dan Bahasa menatap ke arah Argas dan Rendy seakan narapidana saja, mencomoh kesalahan yang keduanya lakukan.

Akankah ini realita kehidupan di dunia masyarakat?

Tong sampah berwarna hijau Argas banting di depan siswi yang dari tadi berus berbisik tentang ia dan Rendy. Terserah jika ia di cap cemen karena berani melawan perempuan itu urusan Argas dengan orang mengatakan seperti barusan.

"Gas!!" Panggil Rendy berjalan cepat ke arah teman jurusan. "Ngapain wall?"

"Nih! Mau masukin sampah ke tempat sampah." Balasnya lebih ke arah sinis dan pandangan matanya tertuju ada siswi dengan nama Putri tersebut. "Fix lonte!" Tangan Argas dengan tidak sopannya memukul dada Putri dengan kaleng soda dengan kuat.

"AAAAAAAAAA MESUM BANGSAT LO NGAPAIN?"

Terserah Argas tidak peduli.

Ia memang mesum tapi pada istrinya sendiri tidak dengan wanita penghibur. Upsh.

Argas langsung saja berlari dengan tong sampah yang ia tarik dengan kencang meninggal Rendy yang menyusul dari belakang. Kelakuan Argas barusan tersebar di instagram @smansa dan @ips12smansa pokoknya di dua akun tersebut kelakuan Argas tersebar dan banyak komentar negatif yang menghujat laki-laki tersebut dan ada juga yang membela seperti oknum yang menyaksikan.

@callme_ana
↪️jijik ngeliat, emang udah ga waras

@saputgaktuh
↪️ hah? ini beneran?

𝗔𝗿𝗴𝗮𝘀 [𝗼𝗻𝗴𝗼𝗶𝗻𝗴]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang