Chapture 09

891 66 6
                                    

Angin sore memang mengenakan tetapi tidak dengan sore hari ini. Di manakah pemikiran Argas yang katanya ingin berubah itu?? Memang pada dasarnya laki-laki itu adalah buaya akan selalu tetap seperti itu tidak ada yang bisa merubahnya.

Aven sendiri tidak mau menyalahkan Argas tentang memiliki hubungan dengan perempuan di luar sana. Hal itu wajar saja, mungkin Argas itu straight/bisex semaunya tergantung pada Argas itu sendiri tidak ada yang bisa mengetahui jika tidak di beritahui.

"Kar bisa diem ga? Iya, gue juga liat itu siapa itu Argas tapi buat ngelabrak dia tuh alay banget." Komentar Aven sebenarnya cukup santai untuk seorang istri yang melihat suaminya berdua dengan orang lain. "Mau gimana kami berdua cuma di jodohin juga."

"Tapikan tetap aja, Ven. Masa lo ridha kalau lakik sendiri selingkuh. Gilak lo!" Di akhir dengan kata yang di tekankan.

"Biasa aja ngomongnya kagak usah juga ngikutin trand sekarang blok."

Aven membuang napas perlahan. Pengen marah tapi takut di marahin. Argas kalau marah itu seram bisa aja sampe mukulin Avennya sendiri. Lihat saja mereka berdua jika beradu mulut saat di sekolah ketika laki-laki itu melanggar peraturan sudah pasti di akhiri dengan Aven yang ingin di pukul oleh Argas.

Lawan? Jelas bisa! Tapi gak sebanding sama kekuatan Argas memang udah biasa sama hal seperti itu. Mau bagaimanapun juga Aven harus hormat terhadap Argas dengan statusnya sebagai suami. Padahalkan Aven juga laki-laki sama saja memegang status suami? Tetapi kenapa pikirannya mengatakan ialah istri dan Argas suami.

Terserah saja.

Jangan terlalu memusingkan suatu hal yang tidak perlu kar-

Ting

Bargas
|mau di bawaiin apa mumpung gue di luar

Balas atau tidak?

Tatapan Aven tertuju pada Argas yang duduk memakan sate bersama dengan perempuan. Terlihat cantik tetapi itu bukan Emelin. Kulitnya mulus sedangkan Aven sawo matang, wajahnya mulus dan cantik sedangkan Aven? Apa?! Mulus tidak juga karena jarawat ada pipi kanannya, beruntung Aven tidak brutusan dan memiliki komedo yang banyak.

Pengen pulang terus tidur, stel musik kencang-kencang biar ga mendengar suara bising dari dunia ini.

Bargas
|halooo?
|gue lagi makan sate mau sekalian gue beliin ga?
|bumbu kacang atau kecap aja?

Aven
ga perlu bisa beli sendiri|

Selesai membalas pesan dari Argas, Aven langsung menyebrangi jalan bersama dengan Ibra dan Karla. Mereka dari fotocopy di sekitar sini, awal perjalanan mereka adalah dari rumah Mika untuk membuat mading sekolah yang baru.

"Misi mang, sate tiga porsi ya, dua pake bumbu kacang sama cabe, satunya kecap + cabe sama lontong."

"Yang kacang yang tadi pake lontong atau ga?"

"Pake semua."

Argas tersedak lontong yang ia makan.

Uhukh

Judul malam ini;Lontong.

Aven hanya melirik sekilas antara Argas dan teman makannya. Yang memang BENAR-BENAR CANTIK ia akui itu! Wajar jika Argas ingin selingkuh dengan perempuan ini ternyata sangatlah cantik sudah pasti menang banyak jika melawan si burik Aven.

"Pelan-pelan, yang." Ucap Lilly memberikan aqua gelas. "Idung kamu sampe merah begitu."

Ternyata benar-benar selingkuh atau malahan Aven yang menjadi selingkuhan? Yang di yakinkan hubungan Argas dan Lilly sudah terjalin lama sebelum Argas dan Aven menikah.

𝗔𝗿𝗴𝗮𝘀 [𝗼𝗻𝗴𝗼𝗶𝗻𝗴]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang