1. Manajer

14 0 0
                                    

Seonghwa mengembuskan napas dengan kasar. Kesal, itu yang saat ini sedang Seonghwa rasakan. Ia kesal, sangat-sangat kesal. Dirinya yang sudah bekerja sebagai seorang model selama delapan tahun, harus menerima kenyataan jika karirnya selama ini disabotase oleh manajernya sendiri. Manajer yang sudah bekerja dengannya itu, telah berhasil menggagalkan beberapa tawaran kontrak dari merek-merek besar untuk Seonghwa. Seonghwa sendiri tidak mengerti, kenapa pria itu melakukannya. Apa alasannya? Seonghwa tidak mengetahui hal itu sampai sekarang. Seingatnya, Seonghwa sudah berbaik hati kepada pria bernama Changkyun itu.

Seonghwa mengusap wajahnya dengan kasar. Kabar tentang sikap manajernya itu benar-benar membuatnya sangat terkejut. Bahkan sampai saat ini, sejujurnya Seonghwa masih belum bisa mencerna semua informasi yang dia dapatkan dari CEO perusahaannya bernaung. Harinya menjadi begitu mendung dan suram, walau langit di luar sana sedang begitu terang.

"Lusa adalah sidangnya. Kamu tidak perlu datang, karena perusahaan akan mengirim perwakilan." Di hadapannya, sang CEO menatap Seonghwa dengan iba. Sudah pasti sangat sulit bagi Seonghwa mendengar hal ini. Orang yang selama ini begitu dipercaya oleh Seonghwa, justru adalah orang yang paling terdepan untuk menghancurkan karirnya.

"Jadwalku yang lain, bagaimana?" Seonghwa berusaha untuk tetap waras. Dirinya yakin, kabar tentang ini pasti sudah tersebar di internet. Walau sepertinya itu tidak akan menarik perhatian banyak orang, karena Seonghwa bukan seseorang yang terkenal. Ia hanya model biasa yang berasal dari sebuah perusahaan kecil.

"Akan tetap berlanjut seperti biasa, dan kamu akan langsung mendapat manajer baru."

"Anda yakin, dia bukan orang yang salah lagi?" tanya Seonghwa dengan sangsi. Pasalnya, Changkyun juga merupakan manajer pilihan perusahaan. Sehingga wajar bila Seonghwa mulai meragukan kemampuan perusahaannya ini. Dan tampaknya, sang CEO sudah mengetahui hal ini. Dia menampilkan senyuman tipis, memaklumi keraguan Seonghwa pada dirinya.

"Tenang saja. Dia anak muda yang berkompeten. Seorang kenalanku merekomendasikannya, dan aku sudah melihat kinerjanya selama bekerja dengan artis lain." Seonghwa mengembuskan napasnya lagi. Dalam hatinya, ia hanya berharap jika perusahaannya memang merekrut orang waras. Karena Seonghwa benar-benar tidak tahu harus bereaksi seperti apalagi, jika manajer barunya tidak lebih baik dari Changkyun.

"Ya-ya, urus saja semuanya dengan benar. Kepalaku sangat sakit sekarang." Keluh Seonghwa. Sayangnya, ia tidak dibiarkan keluar dari ruang rapat itu begitu saja walau sudah mengelluh seperti tadi. Sang CEO memberikannya sebuah berkas ke hadapannya. Membuat Seonghwa langsung menatapnya dengan dahi yang mengerut dengan ekspresi kebingungan.

"Biodata manajer barumu. Aku tidak ingin ada kabar jika kamu terkena serangan jantung jika seseorang secara tiba-tiba menghampirimu dan mengaku sebagai manajermmu yang baru." Ucapan panjang lebar itu mendapat respon dengkusan kesal dari Seonghwa. Ia berdecak, namun tetap mengambil berkas itu. Ia membacanya sekilas, dengan kening yang berkerut.

"Kalian tidak gila? Mempekerjakan orang yang lebih muda dariku?" Kali ini, sang CEO yang berdecak ketika mendengar pertanyaan dengan nada mengejek itu. Dirinya tidak pernah menduga, sosok Seonghwa akan menjadi menyebalkan seperti sekarang.

"Aku sudah mengatakannya tadi, jika manajer barumu adalah anak muda yang berkompeten." CEO itu mengembuskan napasnya. Terlihat lelah. "Dengan mempekerjakan anak muda, setidaknya kamu tidak akan terlihat begitu ketinggalan jaman."

Seonghwa kembali berdecak. Sindiran itu membuat Seonghwa sangat kesal, tetapi dirinya memilih untuk menutup rapat mulutnya karena tidak ingin memperpanjang perkelahian antara dirinya dan sang CEO. Ia kembali membaca berkas itu, kali ini dengan seksama. Tidak ada yang aneh dari biodata orang yang akan menjadi manajer barunya itu. Dari pendidikan dan pengalaman, semuanya terlihat baik dan cukup menjanjikan.

"Besok dia akan datang ke sini, dan kamu bisa berkenalan secara langsung. Sekalian, membahas jadwal barumu hingga kuartal ketiga tahun ini." Seonghwa mengangguk pelan. Kekacauan yang dilakukan Changkyun sudah pasti menimbulkan kekacauan yang sangat besar. Seonghwa tidak tahu, hal apa yang sudah Changkyun lakukan pada karir Seonghwa di tahun ini.

********

Kesan pertama Seonghwa terhadap manajer barunya, adalah cukup buruk. Bukan karena sosok manajer barunya itu bersikap tidak sopan kepada dirinya. Sama sekali tidak, karena perempuan yang tiga tahun dari dirinya itu seperti robot peraga kelas sopan santun. Tetapi, karena gadis itu terlalu kaku. Seonghwa langsung bisa membayangkan seberapa membosankan hidupnya nanti, memiliki manajer yang kaku. Yang akan bicara ketika ditanya, dan minim ekspresi itu.

"Kamu pastinya sudah mendengar berita tentang Seonghwa, bukan?" Pertanyaan dari CEO perusahaan Emerald Entertaiment itu, langsung diangguki oleh si manajer baru, tanpa keraguan sama sekali.

"Kabar itu sudah tersebar di internet, di semua aplikasi sosial media. Beberapa akun besar membahas hal ini," ujarnya dengan tegas. Di hadapannya, Seonghwa duduk dengan menutup mulutnya dengan rapat. Sejak tadi, ia hanya menjadi sosok yang menonton interaksi dua orang itu.

"Akun besar?" Pertanyaan dari mulut Seonghwa itu, sebenarnya hanya sebuah gumaman pelan saja. Tetapi, Hyeonsung, yang merupakan manajer barunya itu, memiliki pendengaran yang tajam. Ia mendengar dengan jelas gumaman Seonghwa tersebut.

"Sebuah akun dengan jumlah pengikut yang banyak, di atas seribu. Itu yang disebut sebagai akun besar." Seonghwa hanya mengangguk pelan. Walau dirinya kurang menyukai eksistensi Hyeonsung, tetapi informasi itu baru untuknya. Seonghwa bukan orang yang aktif di sosial media, sehingga dirinya tidak mengetahui hal-hal seperti itu. Bahkan akun sosial medianya saja, dijalankan oleh salah satu staf perusahaan. Tidak dipegang langsung oleh dirinya.

"Kalau begitu, aku bisa menanyakan ini langsung." Baik Seonghwa dan Hyeonsung, langsung menatap ke arah CEO. "Langkah awal apa yang akan kamu lakukan, untuk menaikkan reputasi Seonghwa? Bagainana pun, manajer lamanya sudah membuat karir Seonghwa tertahan selama delapan tahun."

"Dengan memanfaatkan orang-orang di sosial media, dan memanfaatkan sesuatu yang disebut sebagai kekuatan penggemar." Mata Seonghwa menatap Hyeonsung dengan lekat. Sepertinya, ia salah menduga satu hal. Hyeonsung bukan orang yang minim ekspresi, karena kini gadis itu menampilkan sebuah senyuman.

Ah, tidak. Itu lebih pas disebut sebagai sebuah seringai.

To be Continued


25 Oktober 2024

CEO of Emerald Entertaiment

CEO of Emerald Entertaiment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cherry LipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang