HAII SEMUANYAAA...VOTE + KOMEN PER PARAGRAF NYA YAKK,makasiii💗
HAPPYY READINGG!!!
••••••••
Gadis yang baru sadar dari pingsannya itu menggusar tak nyaman.
Netra hazel nya membuka perlahan-lahan, kepalanya begitu pening serasa baru dihantam dengan sesuatu yang keras.
"Aishh!Kepalaku pusing sekali,apa yang terjadi semalam?" ucapnya seraya memijat kepalanya yang pening menggunakan tangannya.
Mata nya menelusuri setiap inci kamar,terasa begitu asing dan sunyi mungkin karena sekarang baru pukul 3 dini hari kemungkinan sang tuan rumah belum bangun dari mimpinya.
Ia turun dari ranjang kemudian berjalan menuju bingkai foto dekat lemari kaca yang berisi banyak alkohol dan patung.
Ia mengamati foto tersebut,foto dimana semua anggota keluarga Famoezza terasa begitu hangat saat masih ada kakeknya.
Theryn mengelus pelan foto dirinya yang dipangku kakeknya seraya tersenyum tipis,"Can i repeat it again?".
"I don't think so because the past has turned to ashes" Suara bariton disusul dengan suara langkah kaki sepatu pantofel yang bergemeletuk keras dengan lantai.
Theryn reflek membalikkan badan menghadap seorang pria paru baya yang telah rapi dengan kemeja hitamnya.
Ia tertegun dengan wajah tegas pria tua ini, tidak ada dalam bayangannya jika ia akan dipertemukan kembali dengan iblis karatan ini.
Bulu kuduknya berdiri,otaknya terus berputar bagai kaset rusak,terapi trauma nya selama 2 tahun seperti hilang dihempaskan hanya karena melihat pria ini.
Tubuhnya yang gemetar bersamaan dengan suara sepatu pantofel yang semakin mendekat padanya.
Theryn menetralkan nafasnya, berusaha tenang dan melawan rasa takut nya walau tubuhnya sudah mulai gemetar ketakutan.
"Apakah putriku ini kembali setelah dibuang oleh rubah miskin itu?huh?!"
Tangan pria itu mengambil tangan kanan theryn yang dingin lalu menggenggamnya sangat erat.
Ia bisa merasakan jika tangannya sangat sakit dan merah karena genggaman yang begitu erat ini.
"Dan kau kembali?apa mau mu hah?Aset? Warisan?atau SIKSAAAN?HAHH?!" Pria paru baya itu tersenyum mengerikan tepat didepan wajahnya,ia bisa merasakan tangannya sudah kebas digenggam begitu erat.
Vero Alabarca Famoezza-- Ayah kandung theryn yang seorang bisexual,dirinya lah yang menyiksa theryn hingga harus menjalani terapi mental selama 2 tahun bersama Maven.
Vero melepas genggaman itu beralih pada surai hitam putrinya yang sama persis dengannya.
"Aku menyukai rambutmu yang meniru ku,tapi kenapa mata ini sama persis dengan jalang itu hah!AKU TIDAK MENYUKAINYAA!HARUSNYA KAU JUGA MATI BERSAMA DENGAN JALANG ITU!KAU DAN IBUMU SAMA SAMA JALANG!" Vero menjambak surai hitam theryn hingga gadis itu berteriak kesakitan.
"ARGHHH!LEPASS!!"
"TIDAK AKAN KU LEPASKAN,BITCH!!" Vero mengambil pisau kecil di sakunya ia menggores tipis namun panjang di lengan kiri theryn.
"Shh.. AYAH KU MOHON HENTIKAN!!SAKITTTTH!!" teriak theryn, lengannya mengeluarkan darah segar hingga menetes ke karpet putih berbulu itu.
Bukannya menghentikan aksinya,Pria paru baya itu mengarahkan pisau yang terdapat darah theryn itu ke wajah gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Theryn & five big boys
Fantasia⚠️⚠️((Wajib bacaaa))⚠️⚠️ follow duluu yaa + vote nyaa Jan lupaa Dunia yang membingungkan,dimana pria dan pria dianggap sebagai pasangan serasi,lain halnya dengan wanita yang selalu diinjak-injak harga dirinya,namun tetap dilahirkan untuk alat pengha...