💙Marrying Fate💙
.
.
.
.
.Langit nampak berwarna gelap, bintang bintang bertaburan dengan indahnya di atas sana menggambarkan suasana malam yang sangat menawan, namun tidak dengan hati dan pikiran Chika yang sedang kacau. Sudah sangat larut seperti ini, Chika masih berada di sebuah ruangan tempatnya bekerja. Memang, sewaktu ia meminta pekerjaan kepada sahabatnya alias Olla di bengkel milik papanya, Olla benar benar mengiyakan atas paksaan Chika.
Sudah hampir satu bulan ini, Chika tidak pernah tidur dirumah. Pagi sampai jam dua siang dia sekolah, lanjut pulang ke rumah berganti pakaian lalu pergi bekerja mulai pukul lima sore sampai pukul empat pagi. Sebelumnya, Olla sudah menjelaskan kan jika bengkelnya memang buka 24 jam, Olla juga sudah bilang kalau Chika pasti akan merasa lelah sekali, namun gadis itu tetap bersikeras dengan keputusannya.
Jadi, kapan Chika bisa tidur atau istirahat? Dihari sabtu dan minggu, ia bisa tidur dari pagi sampai sore. Namun saat hari masuk sekolah, ia tidur di jam istirahat atau jika ada guru yang sedang tidak bisa mengajar, ia akan curi curi waktu untuk hanya sekedar terlelap. Para sahabatnya pun sudah mengetahui hal ini, dan sudah menawarkan bala bantuan, tapi Chika tetap menolak dengan alasan ia tidak mau terus menerus merepotkan dan bergantung pada para sahabatnya.
Saat Chika tengah termenung di meja kerjanya, ia dikagetkan oleh suara Olla yang entah dari kapan berada disana.
"Woi met!" Sapa Olla
"Sejak kapan lu disitu?"
"Sejak lu ngelamun sambil nopang dagu terus natap ke langit, bae bae kesambet lu"
Chika hanya berdecak menanggapi ucapan Olla,
"Nih" Olla mengulurkan sebuah amplop berwarna coklat kepada Chika, terlihat cukup tebal, "Gaji pertama lu" Tambah Olla karena Chika seperti memasang wajah bingung,
"Emang ini udah waktunya gajian ya?"
"Ya iya, kan udah akhir bulan"
Chika pun menerima amplop itu dari tangan Olla, segera ia buka untuk dilihat isinya.
"La, ini jumlahnya kok?"
Olla mengangguk, "Bokap gue kasih bonus soalnya lu kerjanya bagus dan nggak pernah libur"
"Boong ya lu! ini pasti akal akalan lu aja mau kasih duit ke gue"
"Dih? Kalau gue mau ngasih lu mah tinggal kasih aja ngapain pake segala dimasukin situ" Jawab Olla,
"Bilangin makasih ke Om Berman ya"
"Iyee"
Chika tersenyum senang, setidaknya lamunan sedihnya tadi menjadi sedikit tidak terasa malam ini setelah mendapat upah atas kerja kerasnya. Walaupun sebenarnya jumlahnya masih sangat jauh dengan yang ia butuhkan untuk membayar uang sekolah. Nanti Chika akan coba cari cara lain agar uangnya bisa cepat terkumpul sebelum waktu yang diberikan oleh kepala sekolah selesai.
💙💙💙
Berbeda dengan Chika yang sedang menghadapi kerasnya dunia dengan bekerja sepanjang waktu sepulang sekolah. Farzeelo dengan rutinitas nya yang hanya bermain main, sekolah, main band, berkencan dengan marsha, kumpul bersama teman teman. Hanya itu itu saja yang dilakukan pemuda ini, eits tak ketinggalan juga hobi dia yang paling utama yakni menghamburkan uang orangtua.
Malam ini, ia sedang asyik bermain game setelah makan malam selesai. Tumben sekali bocah itu tidak pergi keluar bersama para perintilannya.
"Zee"
Orang yang merasa namanya dipanggil pun menoleh, Zee segera mengubah posisinya yang tadinya berbaring di sofa ruang tengah menjadi duduk karena yang memanggilnya tadi ialah sang papa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Fate
Teen FictionJika takdir datang untuk membantumu, cinta akan datang menemuimu. Sedangkan kekecewaan datang tidak dimaksudkan untuk menghancurkanmu, ia datang untuk memperkuat dan memberimu ketabahan untuk mencapai takdirmu - Zee & Chika . . . . . . . . .