Marrying Fate - 08

1.1K 194 42
                                    

💙Marrying Fate💙
.
.
.
.
.




Dibawah langit malam yang penuh bintang bintang, sepasang kekasih baru saja pulang setelah berkencan mesra, mereka adalah Zee dan Marsha. Tadi, Zee dan Marsha menikmati malam yang penuh tawa dan cerita di sebuah cafe kecil dipinggir kota. Lebih tepatnya sih, Marsha menemani Zee yang sedang tampil bersama bandnya. Baru setelah itu mereka menghabiskan waktu berdua.

Zee menyetir mobilnya menyusuri jalan yang sepi, hanya ditemani oleh gemerlap lampu kota dikejauhan. Sesekali ia melirik ke arah Marsha yang tampak tersenyum kecil, masih tenggelam dalam kesan hangat dari kencan mereka malam itu.

"Kamu happy sha?" Tanya Zee berbasa basi padahal sudah jelas tergambar dari wajah Marsha yang sumringah bahagia,

"Happy dong! Udah lama banget kita nggak ngedate, ya walaupun tetep aja sih harus nungguin kamu tampil terus dikerubungin fans fans kamu yang centil itu dulu, tapi nggak apa apa semua kekesalan ku terbayarkan setelah kamu ajak aku pergi bener bener berdua tadi. Makasihh ya ka Zee" Ucap Marsha dengan ekspresi berbingar tak lupa pula menampilkan senyum manisnya,

Zee terkekeh menyaksikannya, "Sama sama sayang, aku happy kalau kamu happy... So, be happy always ya!"

"Im always happy when im with you, only you Farzeelo Nalendra, not others!"

Keduanya saling melempar pandang sambil tersenyum. Namun, tiba tiba mesin mobil mengeluarkan suara aneh disusul getaran yang tak wajar. Zee mengernyit, mencoba mengabaikannya, tapi kemudian mobil mulai melambat dan akhirnya berhenti total di pinggir jalan.

"Mobilnya kenapa?" Tanya Marsha bingung,

"Nggak tau sayang, kenapa tiba tiba mogok ya? aku udah lama juga nggak pakai mobil ini" Zee pun turut menampilkan wajah bingungnya, padahal biasanya sang papa tidak pernah terlambat men service mobil mobil milik keluarga mereka, beliau pun selalu memastikan semua mesin dan segala hal tentang kendaraan mereka dalam kondisi baik.

Marsha mencoba celingak celinguk barang kali sekitar sana ada bengkel, karena Zee beberapa kali mencoba menelpon bengkel langganannya tapi tidak ada respon.

"Itu kayaknya bengkel deh sayang" Kata Marsha sambil menunjuk ke suatu arah,

Zee menyipitkan matanya agar pandangannya bisa fokus ke arah yang ditunjukkan oleh Marsha, "Iya bener! Kita kesana dulu nggak apa apa? Atau kalau lama biar aku pesenin taksi buat kamu" Kata Zee yang khawatir pada kekasihnya,

"Aku nggapapa kok nunggu, yang penting kan sama kamu"

"Aduh! Bisa aja bidadari ini gombalnya"

Keduanya turun dari mobil lalu mulai berjalan bersama menuju bengkel. Sesampainya di sebuah bengkel yang cukup besar ini, Zee diarahkan untuk menuju resepsionis terlebih dahulu sedangkan Marsha memilih untuk menunggu di kursi tunggu yang tersedia.

"Malam mbak" Sapa Zee saat si resepsionis nampak masih menunduk untuk mengerjakan sesuatu di mejanya,

"Selamat malam, selamat datang di Sinambela Repair and Service, ada yang bisa kam..."

"LO?!" Ucap Zee dan si resepsionis bersamaan, yap benar ia adalah Chikayla yang sedang bekerja di bengkel.

"Mau apa lo?" Tanya Chika yang tadinya sangat ramah sekarang menjadi judes

"Oh jadi gini ya cara kerja resepsionis bengkel ternama ini? Kalau gue laporin manager lo kayaknya seru juga atas dasar mendapat pelayanan yang tidak baik dari resepsionis"

Chika menatap tajam mendengar ancaman Zee, sebenarnya apa sih maunya nih cowok? Suka banget gangguin hidup gue!, batin Chika kesal.

Gadis itu mencoba tarik nafas dalam untuk menetralkan emosinya pada laki laki dihadapannya, kemudian ia kembali memasang wajah ramah, lebih tepatnya terpaksa ramah.

Marrying FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang